JAMBU DOLOK DESA MERANTI TENGAH PINTU POHAN DESA TERPENCIL MENANTI PERUBAHAN


“Tolong pak diperhatikan akses jalan menuju desa kami juga penerangan listrik tidak ada sehingga anak didik belajar pake lampu teplok malam harinya.Tapi kami para guru tetap mendorong supaya anak didik tidak berkecil hati dengan keadaan serba kekurangan supaya bisa menggapai cita-citanya” Kalimat ini disampaikan Nurmaida Sinaga dengan mantap, Sabtu sore (26/8) di Dusun I Jambu Dolok Desa Meranti Tengah,Kecamatan Pintu Pohan Meranti Kabupaten Toba Samosir (Tobasa). Nurmaida Sinaga saat ini menjabat Kepala Sekolah Dasar Negeri 177677 di desa yang terpencil ini.

Belakangan kepada wartawan Nurmaida Sinaga yang sudah mengabdi jadi guru selama 25 tahun ini mengaku sekuat tenaga dan hati menahan tangis saat gilirannya menyampaikan pengalaman dan keluhan sebagai tenaga pendidik.Maklum yang hadir berkunjung saat itu ke desa –yang hanya bisa dicapai menuju ke sana dengan sepeda motor itu -adalah Bupati Tobasa Darwin Siagian, Wakil Bupati Tobasa Hulman Sitorus, Anggota DPRD Tobasa Fauzi G.Sirait,Ketua TP PKK Tobasa Ny Brenda Ritawati Darwin Siagian,Wakil Ketua TP PKK Tobasa Ny Iin Ruliah Hulman Sitorus, Asisten Ekonomi Pembangunan Jhon Piter Silalahi,Plt Kadis Pendidikan Parlinggoman Panjaitan,Camat Pintu Pohan Meranti Gibson Sinaga,dan sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Tobasa.

Ia dibantu 3 Guru PNS dan 1 Honorer Komite untuk mengasuh 49 siswa (23 laki-laki dan 26 perempuan. Dengan ruang kelas hanya 4 ruang yang dipakai 6 rombongan belajar.Untuk mendukung proses belajar dan mengajar, dua ruang kelas terpaksa disekat.

“ Semua guru PNS di SD ini belum sertifikasi namun itu tidak menyurutkan semangat kami mendidik anak-anak,” ungkap Nurmaida Sinaga.

Selain akses jalan medannya sulit ,Ia juga mengeluhkan listrik yang belum ada,jaringan telepon seluler dan internet untuk komunikasi juga tidak ada,dan mendesaknya rehab bangunan sekolah. Disebutkan juga perlunya pengadaan sarana perumahan dan sepeda motor dinas juga sangat diharapkan karena selama ini ia dan salah seorang guru perempuan lainnya memakai ruang perpustakaan sebagai tempat tinggal sementara. Ia memang tinggal di Desa Parhitean , desa tetangga Jambu dolok Meranti Tengah.

Hal yang melegakan adalah saat Nurmaida Sinaga membeberkan bahwa semua guru PNS termasuk dia sedang menempuh pendidikan sarjana.“ pak kasih bantuan uang kuliah,” katanya bersemangat.

Pada saat perkenalan para guru SD tampak dua guru Nurmala Siagian dan Jomita Panjaitan (45) yang meneteskan air mata karena selain memperkenalkan diri, mereka juga menyampaikan kesan dan harapannya kepada Bupati Tobasa Darwin Siagian. Nurmala Siagian menuturkan rasa getirnya ketika pertama kali bertugas di SD tersebut. “ Bagaimana seorang gadis

Para petugas kesehatan di desa ini juga memperkenalkan diri. Bidan PTT Rusmaya Panjaitan membeberkan keadaan pos kesehatan desa dengan 1 perawat dan 2 Bidan Desa. Disebutkan juga kekurangan fasilitas mobiler, MCK yang lokasinya jauh dan perlunya pengadaan pipa air,alat kesehatan (bidan kit) yang masih kurang, perlunya makanan tambahan untuk ibu hamil dan bayi, sepeda motor dinas,dan insentif petugas kesehatan.

Senada dengan keluhan guru dan tenaga kesehatan,Kepala Desa (Kades) Meranti Tengah Jhon Rafles Panjaitan juga melaporkannya kepada Bupati dan rombongan. Diterangkan Kades Jhon Rafles Panjaitan, dalam sejarah desa yang baru 3 tahun dipimpinnya, sejak berdiri desa ini bahkan sebelum pemekaran dari Kabupaten induk Tapanuli Utara, baru kali ini Bupati datang dan meninjau langsung desa terpencil ini.

jambudolok2 Seusai pertemuan yang berlangsung di ruang kelas SMP Negeri 3 Pintu Pohan di desa itu, bupati menjanjikan akan memberi jawaban esok hari (Minggu,27/8/2017) karena masih menunggu masukan dari tokoh masyarakat.Lalu bupati dan seluruh rombongan beristirahat sejenak dan dilanjut dengan hiburan rakyat penyanyi lokal diiringi keyboard dengan dukungan listrik genset. Tampak anak-anak menikmati tayangan film bertema pendidikan karakter yang disuguhkan Dinas Kominfo.

MENGINAP DI RUMAH PENDUDUK

Menjelang istirahat malam, Bupati Darwin Siagian dan rombongan memilih menginap di rumah penduduk setempat. Sementara sebagian rombongan menginap di ruang kelas SD dan SMP. Rasa capek dan lelah sejak menempuh jalan dengan menompang sepeda motor menuju desa yang sebagian besar dibuat dengan rabat beton ukuran lebar 1 M dan tebal 15 Cm sumber dana Dana Desa sejak 2015,2016,dan 2017 itu akan terbayar dengan tidur dalam suasana malam sunyi senyap desa yang berbatas langsung dengan hutan lindung.

MINGGU, 28 AGUSTUS 2017

Sungai Aek Nabara yang melintasi desa Meranti Tengah ini menjadi pilihan alternatif sebagain rombongan Bupati untuk mandi pagi. “Airnya bersih dan sejuk,”kata Asisten Ekbang Jhon Piter Silalahi. Sungai ini bersama anak sungai sekitarnya , seperti kata Kadis Perindagkop dan UKM Marsarasi Simanjuntak memiliki potensi dijadikan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). Hal ini tentu masih perlu dikaji lebih dalam dan membuat perencanaanya.

Sekitar pukul 10.30 WIB dilaksanakan Kebaktian oikumene yang dipimpin Pdt Samosir dari Gereja HKBP dan Pdt Hutapea Gereja GPP Desa Meranti Tengah.

Selesai kebaktian,acara temu wicara masyarakat dengan Pemkab Tobasa dilanjutkan lagi. Atas informasi dari pengurus Gereja GPP perlu bantuan bangku,podium dan pintu dan untuk Gereja HKBP akan dibuatkan desain baru dengan model bahan kayu.

Terungkaplah berbagai hal lain yang perlu mendapat perhatian dan penjelasan dari pemerintah. Robin Siagian(50) alias Pak Nova mengeluhkan Bidan Desa yang jarang hadir . Selain itu ia juga mempertanyakan status desa mereka terkait dugaan masuk hutan lindung.

Setelah semua unsur warga desa menyampaikan aspirasi dan pertanyaan,Bupati Darwin Siagian , Wabup Human Sitorus bersama sejumlah Kepala OPD terkait memberikan berbagai bantuan Dinas Pertanian seperti satu unit hand tractor untuk 2 kelompok tani (Dusun I satu unit baru, Dusun II satu unit pengalihan) dan untuk tiga dusun lainnya akan diberikan tahun 2018, mesin babat,gerobak sorong,dan alat semprot hama.

Bantuan Dinas Pendidikan. Buku paket bacaan untuk SMP yang masuk UN yaitu IPA,Bahasa Inggris ,dan Bahasa Indonesia . Kemudian buku tulis dan 2 pulpen untuk semua pelajar.

Dinas Catpilduk memberikan akte kelahiran sebanyak 19 orang . Selanjutnya Dinas Kesehatan memberikan 25 perwakilan Lansia kaos senam, makanan tambahan untuk Balita. Diketahui ada tiga bayi kurang berat badan yang sesuai dengan usianya dan satu dalam keadaan sakit.

Pada saat memberikan sambutan Bupati Darwin Siagian didampingi Wabup Hulman Sitorus, semua usul dan keluhan masyarakat juga sekaligus dijawab.Seperti Bidang Pendidikan: Rehab dua ruang kelas SD, Buku Bacaan Siswa , Penambahan tiga ruang kelas, satu ruang guru, proses sertifikasi guru dengan fasilitas on line akan dibantu, penambahan guru Matematika SMP, Guru Honor Komite ditingkatkan statusnya menjadi Guru Honor Daerah, dan Pengadaan tiga unit sepeda motor dinas untuk SD,SMP dan Bindes.Semuanya akan diupayakan di Tahun 2018.

Untuk Bidang Kesehatan, Rehab Pustu dan pembuatan MCK , Mobiler dari DAK, dan pipanisasi air ke Pustu di tahun 2018. Bidang Lindup dan yaitu soal tapal batas hutan lindung; dipastikan bahwa tempat hunian (Huta) di Desa Meranti Tengah ini statusnya aman dengan Area Penggunaan Lain (APL) seluas 139 ,7 Ha .

Bidang Perindagkop UKM yaitu masalah penerangan lampu ,dikatakan melalui Kementerian Desa Tertinggal telah memprogramkan lampu solar cell (tenaga surya).Nanti akan diperuntukkan untuk 125 titik di 5 dusun dan 15 lampu jalan.

Sementara Bidang PU PR yaitu soal akses jalan, Bupati Darwin Siagian berkata akan tetap membantu melanjutkan rabat beton yang telah dimulai di desa hingga ke dusun terjauh. Jembatan yang vital juga akan direvitalisai keembali. “ Tetapi jalur akses jalan yang dulu pernah digunakan akan tetap prioritas untuk tahap pertama 400 M dulu ,” kata Bupati.

Karena jalur jalan dari Hula Huli yang dipakai sekarang yaitu sepanjang kira-kira 9 Km ,lanjut Bupati, 8,6 Km masuk kawasan masuk kawasan hutan jadi prosesnya harus pinjam pakai dan juga melalui AMDAL. Proses AMDAL ini secepatnya masuklah di Bulan Januari 2018.

Anggota DPRD Tobasa Fauzi G Sirait menyambut baik kunjungan kerja Bupati Tobasa bersama jajarannya dan berharap masyarakat akan merasakan pembangunan yang lebih baik. “Saya juga di dewan (DPRD) akan memperhatikannya,” katanya.

Hasil pantauan,antusias warga desa yang begitu bersemangat atas kehadiran Bupati,Wabup dan semua rombongan, Tokoh Masyarakat Op. Tiara Panjaitan dan Op Dear Panjaitan mangulosi Bupati Darwin Siagian bersama ibu dan Wabup Hulman Sitorus beserta ibu.

Sekitar pukul 17.00 WIB, Bupati dan rombongan dengan dibonceng warga pengendara sepeda motor menuju Adian Padang tempat parkir mobil dinas dan selanjut nyapulang menuju Balige.(mctobasa)