Balige, Personil Polres Tobasa mengamankan 11 orang pendatang di daerah itu, Senin (5/12) Malam sekira pukul 23.00 WIB. Issu tersebut langsung beredar di media sosial yang menduga bahwa pendatang tersebut adalah kelompok teroris.
Menurut Kapolres Tobasa AKBP Jidin Siagian, mereka diamankan lantaran ada laporan masyarakat yang curiga atas kehadiran pendatang itu di Balige. Mendapat laporan itu, personil Polres Tobasa turn kelapangan dan mengamankan ke11 pria tersebut dari salah satu rumah kontrakan di Gang Cemara, Kecamatan Balige, sekira pukul 23.00 WIB. Saat diamankan, tidak ada perlawanan.
“Bukan ditangkap. Tapi diamankan. Adapun kedatangan polisi, adalah laporan masyarakat yang curiga. Hampir menjadi bulan-bulanan warga,” kata Kapolres Tobasa AKBP Jidin Siagian diruang kerjanya.
Dijelaskan, setelah diamankan, mereka dilakukan pemeriksaan. Belakangan diketahui bahwa mereka adalah karyawan dari Usaha Dagang (UD) Tabek Jaya yang pemimpin usaha Desven Riady bertempat di Desa Suka Negeri Jaya, Kecamatan Talang Padang, Kabupaten Tenggamus, Provinsi Lampung.
Mereka berada di Tobasa sejak 1 Desember 2016. Tujuannya, berdagang pentilator. “Pentilator pengaman kompor gas Bang. Pentilator dimasukkan kedalam selang gas. Kalau selang bocor, langsung mati, gas tidak mengalir,” tutur salah seorang pedagang pentilator yang diwawancarai di ruang penyidik Mapolres Tobasa. (BidangKominfo/stb/ft)