Balige, Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba (KKPDT) di Balige Kabupaten Toba Samosir (Tobasa), Provinsi Sumatera Utara, dihadiri puluhan ribu masyarakat dengan penuh antusias dari berbagai kabupaten/kota di Sumatera Utara dan Provinsi di Indonesia.
Mulai pukul 10.00 Wib hingga Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo tiba, jalan utama Karnaval sepanjang 3,5 km mulai Ulos, Sortali atau pakaian adat budaya etnik masing-masing, Minggu (21/8).
Semua peserta karnaval diantaranya para sihunti tandok, pemain seruling, koor ama, pemain trompet, penari lima puak, tari sembilan cawan dan undangan dari kabupaten/kota di Sumatera Utara dan provinsi lain di Indonesia serta masyarakat yang hadir menyaksikan pembukaan pun tidak peduli, meskipun terik matahari dan angin kencang menerpa. Mereka tetap ditempat masing-masing hingga berdesak-desakan.
Hal ini lebih terlihat jelas ketika Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo beserta rombongan tiba dilokasi pembukaan sekitar pukul 15.00 Wib. Masyarakat yang datang sejak pagi memadati area pembukaan langsung menyambut Presiden dan rombongan dengan kata horas sambil berdesakan mendekati Presiden dan Ibu Negara.
Setelah Presiden, Ibu Negara dan rombongan sampai dipanggung, pembukaan karnaval dimulai, diawali dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya. Dilanjutkan pertunjukan tarian lima puak, tarian sembilan cawan, koor ama dan penyematan ikat lengan kepada kapten pasukan semut dari kalangan generasi muda yang menjaga kebersihan dan ketertiban danau toba dalam rangka Indonesia bebas sampah 2020 oleh Presiden Jokowi. Kedua kapten pasukan semut yakni Jaiko Hutajulu dan Susi Siagian SMA Negeri Balige.
Selanjutnya pemukulan gondang tujuh kali oleh Presiden Jokowi dikuti hitungan satu hingga tujuh dalam bahasa batak sebagai tanda karnaval dibuka secara resmi.
Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba pun dilakukan, diawali rombongan penari lima puak, penari sembilan cawan dan koor ama. Kemudian disusul rombongan lain diantaranya marching band, pembawa bendera sang merah putih, par-mossak Batak (pesilat), sigale-gale, sihunti tandok, pemain trompet dan pemain seruling.
Sementara Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana bersama sejumlah menteri diantaranya Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan, Gubsu Tengku Erry Nuradi dan Ibu menaiki mobil hias bernuansa rumah Adat Batak. Disusul para ibu sihunti tandok lainnya dan mobil hias bernuansa budaya kabupaten/kota dan provinsi yang hadir pada KKPDT diiringi masyarakat masing-masing lengkap pakaian adatnya, diantaranya kontingen Kabupaten Mandailing Natal, Samosir, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan dan Simalungun.
Kemudian kontingen provinsi diantaranya dari Papua Barat, Sulsel, Kalbar, Sumsel, Maluku, Sumbar, Sumut, Kalteng, Jatim, Banten dan Aceh. Menyaksikan iringan karnaval itu, sepanjang jalan utama karnaval, masyarakat tampak menyemut, sehingga ruang untuk melewati kerumunan hampir tidak ada. Hingga acara karnaval usai sekitar pukul 18.00 Wib, jalan utama macet total terutama disepanjang jalan kota Balige.
Namun sebelum gondang pertanda karnaval dibuka resmi, Presiden Jokowi mengatakan, karnaval danau toba itu harus diselenggarakan dilakukan setiap tahunnya. Karnaval harus menjadi agenda tahunan. Karena di karnaval seperti ini diakui terlihat perbedaan perbedaan budaya di Indonesia. “Dikawasan Tobasa ada batak Mandailing, Karo, Toba, Simalungun dan Pakpak di Dairi. Perbedaan perbedaan inilah yang mempersatukan kita,” kata Presiden Jokowi.
Presiden juga mengaku senang melihat tingginya antusias masyarakat yang mengikuti karnaval tersebut. “Saya senang sekali pada sore hari ini, semua masyarakat memakai ulos, sortali dan pakaian adat masing-masing. Kalau ini terus kita pelhara, akan kelihatan karakter bangsa, karakter daerah, identitas setiap suku dan jati diri setiap daerah yang ada, dan inilah yang akan terus mempersatukan bangsa Indonesia,” katanya. (BidangKominfo/stb/edu)