Seminar Nasional Pengembangan Danau Toba


Budaya serta adat istiadat di merupakan identitas pribadi yang bernilai tinggi sebagai daya jual sektor wisata. Untuk itu, pengembangan pariwisata Danau Toba jangan sampai menghilangkan identitas pribadi masayarakat disekitarnya. Hal itu disampaikan Mr Carlos Melgares Varon Simbolon,Phd selaku moderator dalam Seminar Nasional Pengembangan Pariwisata Danau Toba Yang Berbasis Zonawisata Eco-Tourism yang digelar oleh Yayasan Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Sumber Daya Sumatera Utara (Lakpesda-SUMUT) di Aula Kantor Bupati Tobasa, di Balige, Jumat (12/5).

Menurutnya, jaminan terwujudnya  pariwisata Danau Toba yang maju tidak terlepas dari peran serta masyarakat sekitar. Harusnya, masyarakat menjadi pelaku utama pembangunan pariwisata itu.

“Masyarakat jangan jadi penonton dirumah sendiri. Masyarakat harus menjadi pelaku utama pembangunan pariwisata ini. Tanpa masyarakat, tidak akan terwujud. Kemudian 7 Kabupaten sekawasan Danau Toba memiliki sejumlah budaya dan adat istiadat. Hal tersebut harus dipertahankan, jangan pernah hilangkan identitas kita ini,” kata Mr Carlos selaku moderator dalam seminar itu.

Seminar tersebut dihadiri langsung oleh Ketua Lakpesda-SUMUT Drs Binsar Hutabarat. Kemudian menghadirkan 5 Narasumber, yakni, Meyke Ritonga, Kabid Destinasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provsu, mewakili Gubsu. Ir Alimin ginting, Koordinator geopark. Kemudian dari akademisi DR Frietz R Tambunan Pr selaku Rektor UNIKA St Thomas Medan dan Dr Arnaldo Sinaga ST M Infotech mewakili Rektor DEL, Basar Simanjuntak selaku Dirut pemasaran BOPDT.

_DSC0139Dalam seminar yang dibuka Bupati Tobasa Ir Darwin Siagian itu, nara sumber  Meyke Ritonga mengajak seluruh elemen mendukung Danau Toba ditetapkan sebagai anggota GGN oleh UNESCO. “Mari kita bekerjasama mengembangkan Danau Toba dengan Geo Park. Bagaimana Geopark  Toba masuk UNESCO,” katanya.

Sementara  Ir Alimin Ginting, menerangkan, ada 5 rekomendasi UNESCO yang harus dibenahi di 7 kawasan Danau Toba untuk masuk menjadi anggota GGN. “Danau Toba pemersatu 7 Kabupaten Kawasan.
7 Bupati Kawasan DT sepakat pariwisata berbasis Geo Park, dan ini diamini Presiden. Maka dibentuk Bandan Pengelola Geopark yang bertugas membentuk tujuan wisatanya.

“Ini paling penting dikejar. Geopark menciptakan daya tarik. Seperti proses geologi yang menciptakan super vulkano. Ini sangat dasyat, kemudian legenda-legenda, Keragaman hayati dan lainnya sebagai daya tarik wisata,” katanya.

Sementara DR Frietz R Tambunan Pr, menyebutkan, perlu penyiapan SDM pembangunan pariwisata DT sesuai potensi daerah. “Danau Toba adalah berlian. Masuk GGN, sebagai jaminan majunya pariwisata kita. Untuk itu, mari kita berubah,” katanya.

Sebelumnya, saat membuka seminar, Bupati Tobasa Ir Darwin Siagian berpesan kepada warga tobasa untuk mau berubah menyongsong pariwisata itu. “Bagaimana kita mampu merubah mental raja menjadi mental parhobas (pelayan),” katanya.(tob/rik/mctobasa)