Balige, MediaCenter – Setelah mengunjungi Toba Samosir, para pengunjung diingatkan agar jangan lupa membawa oleh-oleh cemilan khas daerah itu yang disebut dengan nama Tipa-tipa dan Opak. Tipa-tipa merupakan cemilan yang terbuat dari padi muda itu hanya ditemukan di Tobasa, dan tidak ada di daerah lain.
Tipa-tipa tersebut mempunyai daya tarik tersendiri bagi para pengunjung Festival Danau Toba (FDT) yang digelar di Balige, Kabupaten Toba Samosir. Karya Kelompok UPPKS Tipang, dari Kecamatan Uluan itu, ramai pengunjung sekaligus pembeli.
Pasti Siagian, seorang pengunjung FDT asal Kota Medan yang berkunjung ke stand Badan Pemberdayaan Anak dan Keluarga Berencana, Kabupaten Toba Samosir Kamis (18/9), mengaku baru pertama kalinya melihat cemilan Tipa-tipa tersebut.
“Unik, dan rasanya beda dengan cemilan lain. Kemudian ada wangi khas. Bila dimakan semua gigi dan rahang mulut terasa gemetar dan keram. Tetapi, semakin dinikmati rasanya enak dan harum,” ujar Pasti Siagian menambahkan.
Rusma Siahaan (40) yang merupakan ketua kelompok UPPKS Sauduran Desa Paindoan, Kecamatan Balige, menerangkan, pada hari pembukaan FDT, cemilan Tipa-tipa dan Opak dagangannya laris manis. Ia mengaku bahwa Tipa-tipa memang salah satu cemilan khas daerahnya yang tidak ditemui di daerah lain.
Tipa-tipa dibuat dari bahan baku padi yang masih muda. Caranya, begitu dipanen, langsung direndam selama dua malam. Kemudian ditiriskan dan digongseng hingga matang. Lalu dalam keadaan panas-panas, padi tadi ditumbuk. Setelah itu dibersihkan/ditampi untuk memisahkan beras dari kulitnya (sekam).
“Setelah dibersihkan, maka Tipa-tipa tersebut sudah jadi,” kata Rusma sambari menggatakan bahwa bahan baku bisa dari beras putih dan beras merah. Sementara untuk menambah rasa, Tipa-tipa sebaiknya dimakan dengan campuran kelapa parut yang dicampur dengan gula dan sedikit garam.
Sedangkan Opak, dibuat dari bahan baku ubi kayu. Caranya, ubi kayu diparut lebih dulu. Kemudian dicampur dengan bahan penambah rasa dan wangi seperti garam, bawang putih dan daun sop. Kemudian adonan tersebut dicetak dalam piring lalu dikukus sampai matang. Setelah matang, lalu dijemur hingga kering. Selanjutnya digoreng dan siap dikonsumsi.
“Untuk menambah rasa saat mengkonsumsi, lebih enak bila diolesi dengan cairan gula merah,” paparnya.
Seperti diketahui, ada sejumlah cemilan yang dipajang di stand itu. Semua produk lokal. Namun yang paling khas adalah Tipa-tipa dan Opak. Cemilan ini merupakan cemilan tradisional yang merupakan hasil karya leluhur terdahulu. (mctobasa/sesmontb/freddy)