Pemkab Tobasa Bagikan Lapak Pasar Balige Ke Pedagang


Balige, MediaCenter – Pemerintah Kabupaten Toba Samosir (Tobasa) melakukan sosialisasi pengembalian pedagang yang terelokasi akibat pembangunan Pasar Balige tahun 2014, di Aula Balai Desa Balige, Senin  (16/3).

Pertemuan tersebut dipimpin langsung Sekda Kabupaten Tobasa Drs. Audi Murphy Sitorus., SH., M.Si, didampingi Kepala Dinas Perindagkop Marsarasi Simanjuntak, Kepala Dinas Pasar, Kebersihan dan Pertamanan (DPKP) Arifin Silaen, SE, Asisten Administrasi Pembangunan Ir. Jhon Piter Silalahi, MT, mewakili Danramil, Polsek Balige dan beberapa tokoh masyarakat lainnya hadir pada acara tersebut.

Kepala Dinas Perindagkop mengatakan, berterimakasih kepada pedagang, karena selama proses pembangunan berlangsung, pedagang menunjukkan sikap dan kerjasama yang baik. Pujian ini disampaikannya karena pedagang mau direlokasi dan tertib di tempat relokasi.

Untuk itu, pada saat pembagian lapak, diharapkan sikap ini tetap terjaga, sehingga pengembalian pedagang yang kena relokasi berjalan lancar. “Tapi khusus untuk kios yang di berada di lantai II pasar, saat ini belum bisa kita bagi, karena harus berdasarkan Surat Keputusan Bupati,” kata Marsarasi.

Jumlah pedagang yang direlokasi sebelumnya sebanyak 228 pedagang. Lapak yang tersedia 372 lapak.

Dalam pembagian lapak ini tidak ada diskriminasi. Semua murni, tidak ada lapak yang tambah atau kurang. Pedagang juga tidak ada yang bertambah dari semula.

Sebelum dibangun, ukuran lapak 2 x 1,5 m atau 2 x 2 m. Tetapi setelah dibangun menjadi 1,7 x 1,5 m. Menurutnya ini terjadi karena bertambahnya gang dan luas gang, dibangunnya 2 unit kamar mandi dan tangga menuju lantai II.

“Ini penyebab ukuran luas lapak berkurang. Untuk itu kami harap bapak/ibu mengerti dengan kondisi ini,” katanya.

Setelah dipahami dan dimengerti, Kepala DPKP Arifin Silaen, SE membagi lapak yang telah dinomori. Satu persatu pedagang dipanggil untuk menerima nomor lapak dan menandatangani tanda bukti penerimaan nomor.

“Setelah pembagian nomor ini selesai, silakan melihat lapak masing-masing,” katanya seraya meminta para pedagang tetap menjaga kebersihan lapak dan lingkungan pasar.

Untuk menunjang penggunaan Pasar Balige, pemerintah menyediakan lampu penerangan, tempat sampah. Setiap hari petugas pasar akan membuka dan menutup pintu gerbang masuk ke pasar, dan kamar mandi.

“Jika bapak/ibu ingin menambah lampu, silakan komunikasikan dengan PLN. Demikian halnya penambahan pembatas antara pedagang satu dengan lainnya, komunikasikan dengan Dinas Pasar, sehingga bisa ditinjau, karena nantinya setelah dibuat mengganggu pedagang lainnya,” kata Arifin.

Selesai acara, Sekdakab mengatakan, manakala ada kekurangan akan fasilitas yang disediakan, pihaknya siap membenahi, agar para pedagang nyaman berjualan. Seperti membongkar kamar mandi lama, membenahi drainase, membangun menara air, jika aliran listrik padam, air tetap tersedia.

“Karena itu sudah menjadi tugas dan tanggung jawab kami sebagai pemerintah,” kata Murphy.

Hadir juga dalam pertemuan itu Kabag Humas dan Protokoler Drs. Alberth Sidabutar dan para pejabat lainnya. (mctobasa/sesmontb/edu)