Balige, MCTobasa – Dusun Sitonggi-tonggi, Desa Sibide, Kecamatan Silaen, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa), Provinsi Sumatera Utara sampai saat ini belum dialiri listrik. Padahal jumlah penduduk yang menempati dusun tersebut lebih dari 200 jiwa.
Sebanyak 64 kepala keluarga sangat mengharapkan agar listrik bisa mereka nikmati sama dengan desa-desa lain di Tobasa.
Hasil pantauan mctobasa ke lokasi yang berjarak kurang lebih 30 km dari ibukota kecamatan sangat memprihatinkan. Jalan yang menanjak terjal dan rusak sepanjang jalan menuju Desa Sibide, Dusun Sitonggi-tonggi bisa membahayakan para pengendara sepeda motor dan angkutan lainnya.
Terlebih sekarang salah satu kebun singkong milik PT Hutahaen melintasi jalanan tersebut dengan beban yang cukup membuat jalan rusak.
Masyarakat Dusun Sitonggi-tonggi yang ditemui mengatakan, mereka sangat merindukan dusun mereka dialiri listrik. Seperti ucapan salah seorang penduduk yang bernama Ostomina Siahaan (35 th) kepada awak media.
“Sahat tu sonari dang adong napeduli tu hutanami (red: sampai saat ini tidak ada yang perduli dengan kampung kami ini),” ungkap Ostomina.
Ostomina sangat berharap agar pemerintah memperhatikan mereka dengan mengalirkan listrik ke dusun mereka.
Mereka sudah sering dan bahkan sudah bosan dengan usulan yang mereka bawakan kepada pemerintah.
Sewaktu pemerintahan Monang Sitorus pun, Monang berjanji bahwa dusun mereka akan dialiri listrik secepatnya. Namun, hingga sekarang janji itu !dak terelalisasi sampai ke masa pemerintahan Kasmin juga sama.
Mereka hanya dijanjikan saja tanpa ada bukti. Ibu-ibu ini memohon agar pemerintah tanggap akan derita mereka. Mereka berharap penuh kepada bupati yang baru Darwin Siagian yang mereka dukung penuh karena berasal dari kampung mereka agar dusun mereka dialiri listrik dan jalan bisa diperbaiki.
Beberapa ibu-ibu mengeluh sambil berkata dalam bahasa batak Toba “bayangkon hamu majolo among hansit ni hami on, nga sega dalan tamba muse listrik dan masuk tu huta nami bohama anak nami marsiajar soadong lampu (red: coba bapak bayangkan sakitnya kami ini, jalan sudah rusak ditambah lagi listrik tidak masuk ke kampung kami bagaimana anak kami bisa belajar jika tidak ada listrik ?),” ungkap salah seorang ibu.
Menurut keterangan salah satu warga Sibide P. Sitorus bahwa, jarak antara tiang listrik terakhir dengan dusun Sitonggi-tonggi sekitar 4 km.
Pihak PLN sebelumnya pernah melakukan survey kebutuhan tiang listrik, dan menurut keterangan warga PLN memperkirakan kebutuhan tiang kurang lebih 140 buah. (mctobasa/sesmontb/pintor)