Sibisa, MC Tobasa- Bupati Toba Samosir (Tobasa) Darwin Siagian sangat memberikan perhatian yang besar terhadap pembangunan Infrastruktur sebagai upaya percepatan pelaksanaan destinasi Pariwisata Danau Toba.
Pariwisata Tobasa sudah didepan mata, untuk mendukung destinasi pariwisata kelas dunia ada 3A yang harus diperhatikan yaitu unsur utama 3A (Atraksi, Amenitas, dan Aksesibilitas) berkelas dunia.
Khusus Unsur Aksesibilitas yaitu upaya menjadikan Bandara Sibisa menjadi Bandara Pariwisata , dan pembangunan jalan Sibisa -Ajibata, Dermaga di Ajibata, Dermaga Dibalige, Penataan lokasi Wisata Desa Meat -Tampahan dan lain-lain yang sebentar lagi terlaksana , dengan harapan masyarakat bersama pemerintah saling mendukung.
Bandara Sibisa saat ini memiliki runway sepanjang 1200 m, yang direncanakan menjadi bandara pariwisata dengan runway sepanjang 2500 meter untuk bisa disinggahi pesawat sekelas ATR dan boeing . Upaya mengarah kesitu telah diupayakan dengan sungguh-sungguh, sesuai dengan Intruksi Bupati Tobasa agar segera disosialisasikan ke masyarakat terkait pengembangan Bandara Sibisa, hal ini disampaikan Kadis Perhubungan Pargaulan Sianipar Rabu (28/8/2019), usai rapat Pengukuran Lahan untuk Penerbitan Rekomendasi Rencana Induk Bandara Sibisa, di ruang tunggu Bandara Sibisa.
Lebih lanjut Kadis Pargaulan Sianipar menjelaskan setelah selesai penentuan titik koordinat akan segera melaksanakan sosialisasi pembebasan lahan kepada masyarakat yang terkena titik koordinat pengembangan Bandara, tegasnya.
Saat dikonfirmasi MC Tobasa, Kepala Satuan Pelayanan Bandar Udara Sibisa Jansen Saragih mengatakan Bandara Sibisa dikelola oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dibawah pengawasan Bandara Dr. FL. Tobing – Tapanuli Tengah, dengan tujuan untuk menopang pariwisata danau toba.
Bandara Sibisa saat ini memiliki panjang runway 1200 m dan lebar 30 m, setelah dilakukan pembangunan perpanjangan runway dan renovasi ged terminal di tahun 2017 dan 2018.
“mulai 26 April 2019 Bandara Sibisa melayani rute Angkutan Perintis dengan rute Gunung Sitoli Nias – Sibisa – Gunung Sitoli Nias”
Selanjutnya Jansen Saragih menjelaskan Rencana Pengembangan Bandara Sibisa tahap pertama adalah memperpanjang runway sampai dengan 1700 M direncanakan tahun 2020 dapat terlaksana untuk target pesawa ATR dan Tahap ke kedua memperpanjang menjadi 2500, dgn target pesawat Boeing.
“permasalahan yang terjadi untuk pemenuhan pengembangan adalah penyediaan lahan, berharap masyarakat mendukung pengembangan bandara” Kata Jansen ,mengahiri.
Kepala Desa Pardamean Sibisa Kertina Situmeang saat dikonfirmasi MC Tobasa, disela-sela penentuan titik koordinat dilokasi bandara mengatakan bahwa masyarakatnya sangat mendukung pengembangan bandara Sibisa.
“Dan terkait dengan rencana Pemkab Tobasa akan segera melaksanakan sosialisasi, pihak pemerintah desa bersama masyarakat yang terkena titik koordinat siap menyanggupinya kapan saja dan dimana saja”
“Guna upaya percepatan pembebasan lahan, pemerintahah desa mulai mendata pemilik lahan sementara hasil penentuan titik koordinat yang telah ditetapkan oleh pihak bandara”
Lebih lanjut Kades Kertina Situmeang menjelaskan hasil sementara pemilik lahan yang terkena imbas penentuan titik koordinat adalah atas nama Jamonang Sirait, Pahala Sirait,Edward Siahaan, Aston Sirait, Riduan Sirait, Mula Manurung, Arlen Sirait, Edison Saragih, Jahara Sirait, Erwin Sirait, dan data bersifat sementara, masih mungkin ada pemilik lahan lainnya.
” juga menghimbau kepada masyarakat untuk ikut melihat hasil titik koordinat yang telah dibuat oleh Konsultan Kementerian perhubungan bersama Dinas terkait dan tim dari KPH Wilayah IV Balige yang diwakili Bancin, Kata Kades mengahiri.
Johan Sirait Warga Desa Pardamean Sibisa saat dihubungi MC Tobasa lewat WA sangat mendukung Pemkab Tobasa untuk segera mensosialisasikan ke masyarakat terkait pengembangan bandara dan mengajak warga yang tanahnya ikut di wilayah pengembangan turut mendukung demi kemajuan desa dan juga menambah kesejahteraan masyarakat. (MC Tobasa)