Balige, MC Tobasa- Wakil Bupati (Wabup) Hulman Sitorus didampingi Asisten Pemerintahan Umum Harapan Napitupulu , Kadis Kominfo Lalo H Simanjuntak, mengunjungi Dinas Sosial (Dinsos)Toba Samosir (Tobasa) yang diterima langsung Sekretaris Dinsos Jerlin Sitorus bersama Para Kepala Bidang.
Dalam kunjungan ini Wabup Hulman Sitorus langsung melaksanakan pembinaan staf , dengan terlebih dahulu Sekretaris Dinas Jerlin Sitorus memperkenalkan para pejabat dan staf, kemudian dilanjutkan menjelaskan gambaran umum kegiatan Dinsos baik yang dibiayai APBD maupun dari Kemensos RI tahun 2019.
Selanjutnya Wabup Hulman Sitorus memimpin rapat pelaksanaan Program Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial di ruang rapat Dinsos, hari Selasa pagi (3/9/2019).
Saat arahan Wabup Hulman Sitorus menekankan supaya sinkronisasi antara data yang ada dengan pelaksanaan kegiatan yang ingin dicapai supaya terukur.
“capaian kinerja mudah terealisasi, tentu bila dilengkapi data-data yang Valid dan terukur”
Wabup Hulman Sitorus, kalau data tidak ada, jelas tidak bisa ditangani permasalahannya akibatnya kegiatan tidak terlaksana dan apabila dipaksakan hasilnya tidak baik.
“khusus penanganan stunting supaya berkolaborasi dengan Dinas kesehatan dan Dinas Dukcapil sebagai penanggung jawab dokumentasi kependudukan, sebab tampa NIK tidak akan bisa terlayani”
“selanjutnya minta kepada Para pejabat dan staf ASN dan tenaga Honorer supaya punya kontribusi sekecil apapun yang harus dilakukan menyelesaikan pekerjaan”
“Lakukan yang terbaik, kalau masalah kemampuan mengetahui teknologi bisa dipelajari dan diulang-ulang, yang penting ada dulu kemauan bekerja baru bisa mahir ”
“Dinsos adalah urusan wajib Pemerintah yang harus dikerjakan, jangan lagi ada pandangan bahwa dinas sosial itu pekerjaan mudah , tetapi menjadi tantangan tersendiri untuk melayani masyarakat yang tidak beruntung”
Wabup Hulman juga minta supaya seluruh petugas Dinsos di Kecamatan dan di desa supaya diperdayakan, dan harus bisa dipastikan seluruh layanan sosial termasuk kartu PKH sampai ke penerima layanan.
“Berharap seluruh data yang dimasukkan ke aplikasi haruslah valid dan terukur, dan mengajak Para ASN Dinsos supaya bekerja dengan cara- cara yang baik sebab pekerjaan pemerintahan yang utama adalah hasil ” Kata Wabup Hulman mengahiri.
Asisten Pemerintahan Umum Harapan Napitupulu, bahwa apapun tugas kita harus bersama-sama mengerjakanya, sebab Dinas Sosial adalah urusan wajib yang harus dikerjakan.
” berharap skedul waktu pendistribusian seluruh layanan sosial sudah terjadwal, Termasuk pembagian kartu PKH dan semua layanan lainnya diusahakan tepat waktu pendistribusian ke masyarakat “
Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Anak, Lanjut Usia dan penyandang Disabilitas Jujung Sitorus menjelaskan Dalam waktu dekat akan dilaksanakan life skill pada anak – anak terlantar sebanyak 15 orang yang akan dilaksanakan pada September 2019 berbentuk keterampilan memangkas rambut.
Selanjutnya Kabid Jujung menjelaskan bahwa kegiatan layanan Lanjut Usia terbagi 2 bagian yaitu lanjut Usia Potensial dimana layanan sosial yang diberikan berupa bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) yaitu alat-alat pertanian antara lain beko, cangkul, garu dan sepatu boot yang diperuntukkan kepada 20 orang, yang sumber pendanaanya berasal dari APBD Tobasa, sedangkan bantuan lanjut usia potensial (family support) untuk 57 orang besarnya belum bisa dipastikan, masih sedang Bimtek di Bandung tetapi sumber pendanaanya sudah dipastikan berasal dari Kemensos RI.
“selanjutnya bantuan Lanjut Usia Non Potensial yang telah diberikan bantuan tahap pertama berupa asistensi sosial berbentuk uang non tunai sebesar Rp. 200.000/bulan sebanyak 30 orang Warga Tobasa.
“untuk Penyandang Disabilitas telah diberikan bantuan berupa kursi roda sebanyak 20 unit dan tongkat kaki tiga sebanyak 10 unit yang sumber dananya berasal dari APBD Tobasa.
Kabid Jujung juga menjelaskan dihadapan Wabup Hulman Sitorus berbagai kendala yang dihadapi yaitu Pelaksanaan verifikasi data by name by address sering kali terkendala karena dana tidak memadai, untuk turun langsung ke desa.
Lanjut Kabid Jujung Sitorus bahwa, pelaksanaan razia PSK yang bekerjasama dengan Polres Tobasa, Sub Den Pom I/2-6 Balige, Satpol PP, dan Kompi 125 Simbisa Balige telah dilaksanakan sekali, dan para PSK yang terjaring diantar ke UPT Pelayanan Sosial Wanita Tuna Susila dan Tuna Laras di Berastagi.
Sedangkan rehabilitasi gangguan jiwa yang dilaporkan oleh warga, telah dilaksanakan ke Lembaga Kesejahteraan Sosial swasta yaitu Yayasan Rehabilitasi Minyak Narwastu sebanyak 8 orang yang Sumber dananya berupa bantuan sosial dari APBD Tobasa Tahun 2019″.
” kendala yang dihadapi Belum adanya sinergitas antara Satpol PP Tobasa dengan Dinsos menyelesaikan permasalahan pengidap gangguan jiwa, gepeng dan lain-lain, juga belum adanya fasilitas rumah singgah 1-2 hari di Dinas Sosial, sebelum diantar ke panti rehabilitasi “, Ujar Kabid Jujung mengahiri.
Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Rusti Hutapea menjelaskan bahwa operator Siks Ng sudah terbentuk di desa ,Kelurahan dan Kecamatan sebanyak 244 operator di 16 kecamatan ,dan data- data masyarakat miskin dan orang tidak mampu dalam aplikasi di tiap Kecamatan dan desa tidak sama datanya karena mempunyai kode yg berbeda dan password yg berbeda,
“Target kerja akan selesai pada bulan September 2019, dimana semua desa sudah mengexsport data ke Kabupaten dan data yg di perbaiki melalui aplikasi siks Ng, sebanyak 24. 000 jiwa “
Juga berharap kerja sama dari pihak Desa, Kecamatan dan Dinsos Kabupaten dapat bersinergi sebab yang utama data awal dari desa/ kelurahan datanya bisa cepat selesai, Ujarnya mengahiri, (MC Tobasa)