PRA JUBILEUM 125 TAHUN HKBP MATIO RESSORT PAINDOAN POHAN MERIAH


Matio, MC Tobasa- Wakil Bupati Toba Samosir Hulman Sitorus beserta Ibu Iin Rukiah Hulman Sitorus disambut Para Pendeta dan ratusan jemaat,  pada pesta Pra Jubileum 125 Tahun  HKBP Matio yang mengambil Tema Ale Jahowa, Huhaholongi Do Hajongjongan ni Bagasmu dohot Hasonggopan Ni HamuliaonMu, Minggu (10/11/2019).

Saat memasuki Ibadah Minggu, Prosesi, dipimpin Praeses HKBP Distrik XI Toba Hasundutan  Pdt. Donda Simanjuntak yang di dampingi Wabup Hulman Sitorus, Pendeta Resort Paindoan Pohan Pdt Patar Siagian, Uluan Huria HKBP Matio Pdt Sibarani dan  para penetua Gereja dari rumah dinas Pendeta menuju tempat ibadah  Gereja HKBP Matio.

Pdt Donda Simajuntak dalam Khotbahnya mengambil nats  dari Amsal 19; 20-29 mengatakan  Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan. Ada kata orang batak ” Ijuk diparapara hotang diparlabian, Nabisuk Nampuna Hata Naoto tupargadisan”. Umpama yang sangat terkenal dikalangan suku Batak ini , seolah-olah hanya  orang pintar yang diperhitungkan, padahal tidak. Orang Batak selalu melindungi yang lemah, itulah makna sesungguhnya sebab  Nasehat bagi orang Batak begitu mahal.

Khotbah minggu ini yang disampaikan Amsal kepada Jemaat, adalah berisikan nasehat bagi jemaat  yang mengalami pengalaman hidup manis dan pahit. “Dengarkan nasehat orang tuamu supaya menjadi bijak di masa depanmu”.

Pendeta Donda juga mengingatkan jemaat “Nasehati anakmu sebab dia masih labil dan peran para  orangtua harus mampu mengontrol  anak-anak saat ini”. Lagu batak anakkonki do hamoraan di au, dapat dimaknai bahwa anak Harus mendapat perhatian yang besar dari orangtua, untuk itu berikan waktu menasehati anak, mulai dari anak-anak sampai  dewasa hingga hidup dalam kemandirian.

Memang saat ini disebut zaman now , zaman digital, anak-anak banyak menuntut  membeli handphone smartphone, tetapi orang tua juga dituntut harus mampu mengawasi anak saat bermain handphone atau game online.

Pdt Donda juga menjelaskan para orangtua  supaya sering menasehati anaknya, dengan tujuan supaya anak menjadi bahagia di masa depan, minta orang tua sebagai contoh dihadapan anak-anak. “Lebih baik satu tindakan daripada seribu kata-kata” jadilah teladan sebagai orangtua dihadapan anak-anak, sebutnya.

Nasehat begitu banyak di kitab Amsal. Berikan nasehat kepada anak, Ajarlah anakmu biar tetap takut kepada Tuhan. Bagaimana kita menasehati anak supaya takut kepada Allah? Sepertinya manusia di zaman now Tidak takut kepada Allah. Bisa kita lihat semua kedai buka hari minggu, sepertinya tidak ada keseganan sedikitpun saat hari minggu.

” Bapak / Ibu sekalian, sudah lebih banyak waktu orangtua dikedai, tidak segan lagi jemaat tidak mengikuti kebaktian di Gereja, Bagaimana anak takut kepada Allah, sebab orangtua juga tidak takut kepada Allah. Zaman ini harus dimaknai para orang tua harus menjadi contoh bagi anak-anak.

Pendeta Donda,  mengajak jemaat untuk takut kepada Allah, orang yang takut kepada Allah adalah orang yang mempergunakan waktu untuk bekerja. Selanjutnya  Orang pemalas harus belajar kepada semut, ini sesungguhnya peringatan keras kepada jemaat.

Dia menambahkan, Selama sehat manusia punya kekuatan bisa hidup dalam kesejahteraan, masalahnya  masih sehat tetapi tidak ada niat untuk mau bangkit.

Pendeta Donda juga menyinggung Pemerintah telah memberikan banyak bantuan kepada masyarakat, jangan  terlena, bantuan waktunya terbatas, mari bangkit dari keterpurukan. Kepada jemaat penerima bantuan , Pdt Donda berpesan harus mengimani bahwa bantuan itu berasal dari Allah melalui pemerintah.

Orang yang tidak  takut kepada Allah, itu sesungguhnya  adalah orang Pemalas. Pdt Donda mengajak jemaat untuk mau memamfaatkan pekarangan rumah, tanamlah kebutuhan sehari hari, dan selanjutnya jangan biarkan sampah bertaburan, tetapi kumpulkan dan buat di tempat sampah, bersihkan pekarangan rumahmu sebab daerah kita telah menjadi  daerah tujuan pariwisata.

Selanjutnya Pendeta Donda, bahwa Orang yang takut kepada Allah adalah orang yang tidak mau berbohong. Zaman ini banyak berita bohong/hoaks, minta para jemaat menjadikan medsos sebagai sarana khabar baik, berita yang membangun, jangan menyebarkan khabar bohong sebab  takut akan  Allah dapat dimaknai  menyebarkan kabar yang sejujurnya dan tidak hoaks.

Diakhir khotbahnya , Pdt Donda mengatakan bahwa Jubileum adalah pembebasan dari keterikatan, dari kemiskinan, dari keterpurukan  ekonomi tetapi  jubileum harus dimaknai sukacita bagi jemaat dan bangkit , ujarnya.

Pendeta Donda diawal Khotbahnya juga  menyinggung hari pahlawan Nasional yang jatuh tepat hari Minggu (10/11/2019). Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya, artinya bahwa Pahlawan adalah yang memberikan yang terbaik dalam hidupnya, dan pahlawan masa kini adalah memiliki pola pikir untuk selalu memberi, bisa menciptakan sesuatu yang baik, yang punya dampak ditengah-tengah masyarakat.

Sementara itu Wakil Bupati Hulman Sitorus dalam sambutanya mengapresiasi para perantau yang hadir saat ini . Sebagai pemerintah pasti mendukung, mendorong, dan memfasilitasi masyarakat untuk mencapai kemajuan.

Kalau kita renungkan 3-4 tahun ini banyak program pemerintah begitu  banyak ke masyarakat  misalnya KIS, PKH, KIP, BPNT dan lain-lain.

Wabup juga menyinggung bahwa dana desa di Kabupaten Tobasa kurang lebih  230 M tetapi yang diperoleh belum optimal, pertanyaanya  apa yang kurang? Jawabanya masyarakat dan pemerintah harus bergandengan tangan bersama.

Hubungan yang  baik antara Pemkab dengan gereja harus  dilanjutkan, sebab saat ini banyak pembangunan pariwisata di Tobasa.

Wabup  Hulman Sitorus mengajak masyarakat untuk berpikir yang sederhana menyongsong pariwisata saat ini. Silahkan  tanam kopi, jagung, bagi penenun ulos, stola silahkan buat yang terbaik, kemudian jual kepada tamu-tamu yang berkunjung ke Tobasa.

Minta masyarakat berubah, jangan sampai  membeli beras , kopi, jagung sayur, dan lain-lain . Wabup Hulman mengajak jemaat bahwa  kedepan perubahan harus terjadi, kalau tidak pasti ketinggalan.

” Banyak cerita  didaerah lain usai pembangunan besar, masyarakatnya menjadi penonton, di pembangunan destinasi pariwisata di kawasan Danau Toba, warga Tobasa jangan jadi penonton, harus ambil bagian dalam pembangunan, Ujar Wabup mengahiri.

Sebelumnya Laporan Ketua Panitia pesta Pra Jubeleum HKBP Matio   Jamel Panjaitan, bahwa saat ini masih pesta Pra Jubileum dan semoga tahun 2020 perayaan jubelium 125 Tahun  HKBP Matio  dapat berjalan lancar dan bermanfaat.

Selanjutnya Jamel Panjaitan sangat  mengapresiasi kehadiran Wabup Hulman Sitorus beserta rombongan menghadiri pesta Pra Jubileum HKBP Matio, ” ini akan menjadi motivasi kepada jemaat,  kalau pimpinan pemerintahan hadir, pasti membuat warga menjadikan banyak harapan”. Jamel memaparkan Program pembangunan kedepan adalah pengembangan aset dan pembangunan gereja yaitu pembangunan gedung serbaguna sekaliguas gedung sekolah minggu dan sifatnya  multi fungsi bisa sebagai gedung adat. Berharap bantuan dari Pemkab Tobasa untuk  pembangunan gedung serbaguna, ujarnya mengahiri.

Para perantau Jemaat HKBP Matio yang tinggal di Jakarta yang diwakili Oppu Moses Panarihon Panjaitan minta kepada panitia untuk menyiapkan proposal secara utuh, untuk bisa di sampaikan kepada warga asal Matio.

Pantauan MC Tobasa bahwa Jalannya Kebaktian Pra Jubileum HKBP Matio berlangsung khidmat dan cukup meriah, yang dihadiri Ratusan Jemaat dari utusan jemaat dari HKBP Ressort Paindohan Pohan demikian juga Gereja  Ressort HKBP Tampubolon, HKBP Baruara, HKBP Balige, HKBP Tambunan, HKBP  Hinalang Silalahi, HKBP Tampahan, HKBP Soposurung, HKBP Bonandolok, turut hadir dan usai Kebaktian dilanjutkan kata-kata sambutan yang  diselang- selingi lelang bertujuan pengumpulan dana untuk pembangunan gedung serbaguna.

Diakhir acara, jemaat HKBP Matio yang diwakili para perantau dari Jakarta memberikan Ulos kepada Wabup Hulman Sitorus beserta Ibu.

Selanjutnya Pdt Donda Simanjuntak mengucapakan terimakasih kepada pelayan Full Timer, panitia pesta Pra Jubileum, Wabup Hulman Sitorus beserta rombongan, atas kedatangannya ke acara ini, dan juga kepada anak perantau yang telah mensuport jemaat, juga  minta tahun depan dilaksanakan lebih awal perayaan  jubileum 125 tahun dengan semua jemaat berperan, partisipasi dalam pembangunan dan bekerjasama, ujarnya mengahiri.

Acara Pra Jubileum ini Turut dihadiri Asisten Pemerintahan Umum Harapan Napitupulu, Asisten Administrasi Umum Parulian Siregar, Kadis Perhubungan Pargaulan Sianipar, Kaban PKAD Ganyang Situmorang, Kadis Ketahanan Pangan Darwin Sianipar,  Sekretaris Inspektorat James Pasaribu, Camat Balige Pantun Pardede,  Kabag  Kesos Tanda Dongoran, Kabag Pemerintahan Lahsa Manullang, Kabag lainnya serta  ratusan Jemaat HKBP Matio, dan juga dari Jemaat gereja tetangga GKPI , dan Gereja Khatolik, (MC Tobasa)