Wakil Bupati Toba: Tanpa Internet pun Pendidikan Harus Tetap Berjalan


Tidak semua orang tua siswa memiliki telepon pintar Android. Koneksi internet di daerah juga belum sebagus di kota. Akan tetapi, hal tersebut jangan menjadi alasan siswa tidak menerima pelajaran, karena satu-satunya cara seseorang keluar dari kemiskinan dan kebodohan adalah melalui pendidikan. Jadi, bagaimanapun tantangannya, pendidikan jangan sampai diabaikan, termasuk pada masa pandemi covid-19 sekarang ini. Demikian diungkapkan Wakil Bupati Toba, Hulman Sitorus, di hadapan para guru saat berkunjung ke SD 174557 di Desa Napitupulu, Kecamatan Silaen, Kamis, 7 Mei 2020.

Pernyataan Wakil Bupati tersebut pun diamini para guru yang hadir. Salah seorang guru kelas I, Siti Napitupulu, membenarkan bahwa keterbatasan gawai dan internet di daerahnya tidak memungkinkan untuk dilakukannya sistem belajar secara daring sebagaimana anjuran pemerintah. Meskipun begitu, pihaknya berinisiatif mengunjungi rumah anak didiknya untuk memberikan materi pelajaran secara langsung. Secara bergiliran, dua atau tiga kali seminggu, guru mengunjungi rumah murid yang tersebar di empat dusun. Supaya efektif, siswa di satu dusun dikumpulkan di satu tempat, dan jika jumlahnya banyak, mereka dibagi menjadi beberapa kelompok.

Wakil Bupati Toba Hulman Sitorus memberikan pertanyaan kepada seorang siswi SD Sitorang

Saat ditanya apa kendala yang dihadapi guru selama mengajar ke rumah murid, Siti Napitupulu menyampaikan keluhan mayoritas siswa yang sudah mulai merasa jenuh belajar di rumah, dan berharap secepatnya kembali belajar di sekolah, berkumpul dengan teman-temannya.

Mendengarkan hal itu, Wakil Bupati Hulman Sitorus mengimbau guru menerapkan metode belajar kreatif sehingga siswa tidak bosan, atau bisa juga sesekali siswa yang mendatangi guru ke rumah atau sekolah.

Dalam kunjungannya Hulman melihat langsung proses belajar di rumah murid di Desa Napitupulu dan Desa Sitorang, dan dia berdialog dengan beberapa siswa dan orang tua. Dia juga membagikan minuman kesehatan dan suplemen makanan bagi siswa dan warga yang hadir.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Toba, Parlinggoman Panjaitan saat berdialog dengan salah seorang siswa SD Sitorang

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Toba, Parlinggoman Panjaitan, juga memberikan semangat kepada guru dan murid SD Sitorang dan SD Napitupulu. “Bapak dan ibu guru agar memperkenalkan virus corona ini kepada anak didik, menceritakan bagaimana cara pencegahannya dan penularannya. Kita jangan sampai menceritakan hal-hal yang mengerikan tentang virus ini agar si anak tetap rileks,” katanya.

GABRIEL ARITONANG TERMOTIVASI BERTEMU DENGAN WAKIL BUPATI

Gabriel Aritonang seorang siswa berprestasi yang berasal dari Desa Napitupulu di Kecamatan Silaen. Dia bersekolah di SD 174557. Dia anak pertama dari dua bersaudara. Dia dan adiknya, Uli Aritonang, tinggal bersama dengan neneknya, Pestaria Napitupulu, dan dibesarkan oleh ibunya, Berlian Silalahi, yang bekerja sebagai pedagang keliling. Berlian seorang janda yang berjuang memenuhi kebutuhan kedua buah hatinya.

Keluarga Gabriel Aritonang

Pestaria Napitupulu menceritakan bagaimana pergumulan putrinya Berlian selama pandemi covid-19 ini. Hampir setiap hari dagangannya tidak laku, bahkan nyaris merugi. Ekonomi keluarga mereka benar-benar terganggu akibat musibah ini. “Untunglah tadi ada yang mau membeli jualan mamaknya biar ada uang beli susu dan vitamin anak ini. Sekarang ini untuk biaya hidup pun sangat susah dicari,” ucap Pestaria.

Kehadiran Wakil Bupati Toba, Hulman Sitorus, memberikan motivasi tersendiri kepada Gabriel Aritonang. Dia bertekad belajar serius dan membantu ibunya agar kelak dia menjadi orang sukses.

Wakil Bupati sangat terkesan dengan kecerdasan dan keberanian Gabriel. Saat Hulman memberikan kesempatan untuk memperkenalkan diri, Gabriel adalah siswa pertama yang tunjuk diri. Setiap pertanyaan yang diajukan Hulman pun dapat dia jawab dengan cepat.