Balige, MCTobasa – Untuk menyukseskan Program Adiwiyata sekolah peduli dan berbudaya lingkungan di Kabupaten Toba Samosir (Tobasa), Pemkab. Tobasa mengajak perusahaan BUMN/BUMD dan perusahaan unit lainnya untuk berpartisipasi dalam membantu program Adiwiyata.
Plt. Bupati Tobasa melalui Sekretaris Daerah Kabupaten Tobasa Drs. Audi Murphy Sitorus, SH., M.Si, mengatakan, kunci utama dalam memberhasilkan program adiwiyata ini adalah kemauan para kepala sekolah dan guru.
Hal itu disampaikan Sekdakab, Toba Samosir, Drs. Audi M. Sitorus dalam acara rapat koordinasi bersama perwakilan BUMN/BUMD dan perusahaan lainnya tentang program adiwiyata di kantor Badan Lingkungan Hidup dan Pertambangan Kabupaten Toba Samosir di Balige, Jumat, (29/5).
“Tidak ada gunanya BUMN/BUMD dan perusahaan lain memberi dukungan, jika kita tidak menjaga dan memeliharanya. Kita harus memiliki tanggung jawab moral, dan para peserta didik harus mempunyai rasa memiliki,” tegasnya.
Menurutnya, lingkungan sekolah harus bisa menjadi taman bagi anak didik, agar mereka selama di sekolah merasa betah. dan dapat merasakan bahwa harapan mereka ada di sekolah.
Oleh karena itu, ia mengharapkan kepada seluruh stakeholder dan secara khusus pimpinan BUMD/BUMN se-Kabupaten Tobassa agar memberikan perhatian dan memenuhi kebutuhan sarana/prasarana dalam pelaksanaan program adiwiyata antara lain adalah bak sampah, tong sampah, pot bunga, pohon pelindung dan lainnya.
Menanggapi hal ini, Perwakilan PT Bazra Daya Sentra Nusa (BDSN), Zevrin Alam Harahap, di dampingi stafnya Maruli Simanjuntak, mengatakan, pihaknya akan mendukung program tersebut, sebagai wujud kepedulian perusahaan dan meminta agar ada satu sekolah untuk bina sebagai percontohan.
“Kami mewakili perusahaan PT. BDSN, siap membantu, dan saya minta hendaknya ada satu sekolah khusus untuk kami bina sebagai percontohan dalam program adiwiyata ini,” katanya.
Mendengar hal itu, Sekda menyampaikan apresiasi dan meminta perusahaan yang memberikan bantuan ikut memonitor dan menegur bila tidak merawat dan menjaga bantuan yang diberikan.”Kalau tidak sesuai, silahkan perusahaan menegor sekolah bersangkutan,” ujarnya.
Selain PT BDSN, perwakilan beberapa perusahaan lainnya juga mengaku bersedia mendukung program tersebut dengan menyalurkan bantuan CSR perusahaan. Namun agar bisa diketahui kebutuhan sekolah, para perwakilan perusahaan meminta setiap sekolah untuk membuat proposal masing-masing sesuai kebutuhannya.
hal itu diperlukan untuk menyukseskan program adiwiyata ini.Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Drs. Lalo Hartono Simanjuntak ,mengatakan, tahun ini, ada 25 sekolah yang akan mereka bina menjadi sekolah berwawasan lingkungan, antara lain tujuh unit di antaranya SD, delapan unit SMP, enam unit SMA dan empat unit SMK.
Tahun ini, kami juga akan menata lingkungan Soposurung, karena selama ini kita lihat sudah kurang asri dan sangat sembraut, sehingga ke depan bisa menjadi daerah berwawasan lingkungan dan tertib lalu lintas,”tuturnya.
Untuk memberhasilkan program adiwiyata sekolah peduli dan berbudaya lingkungan tersebut, Lalo, mengharapkan partisipasi para BUMN/BUMD dan perusahaan lainnya yang ada di daerah itu. Karena ia sadar tanpa dukungan para perusahaan, pihaknya tidak bisa berbuat banyak. Partisipasi dimaksud adalah bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan. (mctobasa/sesmontb/edu)