Balige, MCTobasa – Musim kemarau belakangan ini yang menyebabkan volume sumber air semakin sedikit menjadi kendala terbesar di sektor pertanian. Hal itu seperti yang terjadi di Kabupaten Toba Samosir (Tobasa), ada ribuan hektar padi didaerah itu terancam gagal panen. Ribuan hektar lainnya, lahan persawahan tidak dapat diolah dengan alasan tidak mencukupinya sumber air.
Mengatasi situasi itu, Pemkab Tobasa melirik sumber air terbesar di daerah itu untuk dimanfaatkan, yakni air Danau Toba untuk digiatkan sistem pengairan dengan menggunakan pompa air, atau disebut sistem pompanisasi.
Langkah awal, sistem pompanisasi itu dilaksanakan di Desa Marom Kecamatan Uluan. Ada 8 hektar lahan yang terlantar akibat tidak ada sumber air didaerah itu dibuka dalam tahap pertama menggunakan air Danau Toba. Pemkab. Tobasa memfasi pengadaan pompa dan jaringan, pengolahan lahan, penanaman bibit, hingga pupuk awal. Hasilnya nanti untuk masyarakat sekitar.
Kemudian sistem pompanisasi itu juga dilakukan di Desa Lumban Bulbul, Kecamatan Balige. Sebagaimana diungkapkan Bupati Tobasa Ir Darwin Siagain saat datang ke Desa Lumban Bulbul, ada belasan hektar sawah kekeringan di daerah itu mulai dialiri air sejak kemarin dengan menggunakan lima unit pompa.
Sistemnya sama seperti yang dilakukan di Desa Marom. Pemkab Tobasa melalui Dinas Pertanian menyediakan pompa, mengolah lahan, melakukan pembibitan, hingga pemupukan pertama. Hasilnya, untuk masyarakat. Tentu saja warga sekitar mengapresiasi bantuan pemerintah.
“Sebagai warga, kami sangat apresiasi perhatian pemerintah untuk pertanian ini. Memang selama ini, lahan sawah tersebut tidak diolah lantaran tidak ada sumber air. Sekarang sudah mulai dialiri dengan pompanisasi dari air Danau Toba. Harapan kami, pompanisasi ini terus berlangsung,” tutur Ketua BPD Lumban Bulbu Berlin Marpaung, Minggu, (3/4).
Kepada masyarakat khususnya pemilik sawah, Berlin berpesan agar menghargai bantuan pemerintah itu. Menjaga, merawat fasilitas yang disediakan. “Pemerintah sudah memberikan perhatiannya untuk kita, jadi sudah sewajarnya kita hargai bantuan tersebut. Khusus pemilik sawah, mustinya lebih memberikan perhatiannya membantu petugas yang mengerjakan lahan tersebut, jangan kita tinggal diam. Contohnya untuk bahan bakar pompa, tidak ada ruginya bila itu dari pemilih lahan,” ujarnya. (mctobasa/stb/ft)