Balige, MCTobasa – Pengalokasian Dana Desa yang berbeda-beda di setiap desa di Tobasa mendatangkan hal yang baru bagi masyarakat.
Menurut Binner Panjaitan SE kepada media ini, Jumat (20/5) mengatakan bahwa masyarakat berlomba-lomba untuk jadi pengurus karena ada honor atau gaji.
Menurut aturan, dana desa akan diprioritaskan untuk hal-hal yang sangat penting dan untuk kemakmuran masyarakat desa.
Sebagai penjabat kepala desa Banuahuta Kecamatan Sigumpar beliau meminta agar masyarakat bisa saling bekerja sama untuk membangun desa. “Desa harus mandiri dan masyarakat harus bekerja sama dan mengelola dana desa secara baik” ungkap beliau.
Jika Alokasi Dana Desa yang bersumber dari APBD sebesar Rp. 200.000.000,- tersebut memang dipergunakan dalam berbagai bidang. “Alokasi dana desa ada poin-poinnya yang harus kita ikuti sesuai Perbub No 15 Tahun 2016 tentang penetapan dan pedoman pelaksanaan Alokasi Dana Desa” tegas Binner Panjaitan.
Dalam keterangannya mengatakan bahwa dalam perbub tersebut juga diatur mengenai penghasilan tetap kepala desa, BPD, honor kaur desa, honor kasie, kepala dusun dan lainnya.
Sedangkan Kaur (kepala urusan) terbagi 3 diantaranya, kaur pembangunan, kaur pemerintahan dan kaur pemberdayaan masyarakat dan kemasyarakatan. Begitu juga dengan kepala seksi (kasi) terbagi tiga diantarnya kasi pembangunan, kasi pemerintahan dan kasi pemberdayaan masyarakat dan kemasyarakatan.
Berikut penghasilan beberapa pengurus desa per bulan, Kepala Desa Rp. 1.800.000, Sekretaris Desa non PNS Rp. 1.200.000, Kasi/Kaur Rp. 900.000, Kadus. Rp. 450.000, Ketua BPD Rp. 500.000, Wakil Ketua Rp. 400.000, Sekretaris Rp. 350.000, Anggota Rp. 300.000.
“Disamping honor dan gaji, beberapa jabatan juga akan mendapatkan tunjangan dan biaya lainnya. Sehingga semua kaur harus bekerja keras karena negara sudah memfasilitasi mereka dengan cukup lumayan” tegas Binner.
Dalam keteranganya, setiap calon kaur atau kasi harus melalui tahapan seleksi yang ketat karena mereka akan mendapatkan gaji atau honor. “Kita akan menyeleksi semua perangkat yang baru dan akan tetap melihat siapa-siapa yang mau bekerja untuk memakmurkan desa” tegas beliau.
Lebih lanjut Binner menegaskan kembali “Jangan karena sudah ada honor ataupun gaji semua jadi berebut jabatan, tapi tak mau bekerja. Kita tetap akan seleksi agar semua perangkat memang orang yang bisa bekerja sama demi desa itu sendiri”. (mctobasa/stb/pintor)