Kapolres Tobasa Ajak Masyarakat Beternak Ayam Organik


Balige,  Di sela-sela kesibukannya sebagai pimpinan aparat kepolisian di wilayahnya, Kapolres Tobasa AKBP Jidin Siagian menekuni beternak ayam organik. Setelah dicoba, diyakini ternak Ayam Organik potensial dikembangkan di Toba Samosir.

“Saya sendiri sudah coba, beternak Ayam Organik cocok di daerah kita ini. Ini buktinya,” tutur AKBP Jidin Siagian kepada beberapa wartawan yang diajak mengunjungi lokasi ternak ayam miliknya di komplek perkantoran Polres Tobasa di Porsea.

Diterangkan, biaya,  perawatan, hingga pakan tergolong sangat murah. Perwira dengan dua melati di pundaknya itu merinci, untuk ternak Ayam sebanyak 1.000 ekor, cukup kandang 4×6 meter. Kemudian, untuk perawatan cukup dengan perawatan alami.

“Pakan gak perlu repot. Tak perlu beli pakan pellet, atau sejenisnya. Makanan pokok ternak itu adalah ulat-ulat, ditambah sedikit sayur. Justru itu disebutkan sebagai ternak organic,” paparnya.

Dijabarkan, untuk menghasilkan ulat itu mudah. Cukup menyiapkan jus sayur, jerami, serbuk ketaman kayu, arang, dan nasi. Khusus cara membuat jus sayur,  dengan mengumpulkan sisa-sisa sayur, seperti kol, buncis, tomat, dan sayur-sayuran lainnya. Kemudian digiling hingga halus. Setelah itu, dicampur dengan gula merah.

“Setelah mempersiapkan bahan tadi, pertama, taburkan jus sayur sebanyak mungkin di atas lantai tanah. Selanjutnya, lantai dengan jus tadi ditimpa dengan jerami sekitar 5 cm. Lalu ditimpa lagi dengan serbuk bekas ketaman kayu sekitar 5 cm. Lalu ditaburi lagi dengan nasi sebanyak mungkin. Setelah itu kembali ditaburi .arang yang sudah dihaluskan. Terakhir, taburi kembali dengan bekas ketaman antara 5 sampai 10 cm. tunggu 2 hari, pasti sudah berulat,” terang Kapolres.

Jadi, lanjutnya, yang menjadi makanan pokok ternak tadi, adalah ulat. Campuran bahan tadi mampu memproduksi ulat-ulat hingga waktu lebih dari tiga bulan. Dan ternak itu sendirilah yang mengais mendapatkan makanan ulat yang ada di lantai kandang.

“Jadi Ayam tadi tidak perlu lagi dikasi makan. Cukup berikan makanan tambahan seperti pelepah pisang, daun ubi, atau jantung pisang. Kalau kita piker-pikir sepintas, memang tidak menyakinkan, tapi ini sudah saya buktikan,” bebernya.

Ditambahkan, untuk menjamin ternak tetap sehat, sekeliling kandang dipagar dengan arang.

“Arang ini berfungsi menangkal penyakit ternak. Kemudian sebagai obat juga, air minum Ayam diberikan air bercampur kunyit, sehingga ternak kebal penyakit. Satu lagi, saat malam hari, tetap menyalakan lampu dalam kandang, sehingga ayam tetap bisa mencari makan,” katanya.

Bicara hasil, tambahnya, dalam waktu 3 bukan, kita sudah bisa panen. Seperti kemarin, usia 3 bulan sudah mencapai 1,2 sampai 1,5 kg per ekor. Ini telah saya buktikan sendiri. Jadi saya ingin mengajak siapa saja yang berminan untuk mencoba hal ini. Saya bersedia membagi ilmu, silahkan dating ke Polres ini,” tandasnya. (bidangkominfo/stb/ft)