Wabup Tobasa Buka Acara Dialog dan Sosialisasi Forum Pembauran Kebangsaan


Balige, Untuk mengantisipasi terjadinya konflik vertikal maupun horizontal yang disebabkan oleh latar belakang berbagai permasalahan ras, suku, budaya dan agama yang dapat mengancam integritas nasional, Pemerintah mengatur pembentukan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) daerah melalui Permendagri Nomor 34 Tahun 2006.

“Pembauran kebangsaan merupakan bagian penting dari kerukunan nasional, dalam upaya meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa guna memperkokoh integritas nasional serta menegakkan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujar Wakil Bupati Toba Samosir Hulman Sitorus pada pembukaan Dialog dan Sosialisasi FPK di Gedung Pertemuan Kecamatan Porsea, Kamis (27/10).

“Moment dialog ini sangat tepat karena pada bulan ini kita juga memperingati Hari Sumpah Pemuda yang mempersatukan bangsa ini dalam perjuangan untuk berbangsa, berbahasa dan bertanah air satu yaitu Indonesia,” lanjut Hulman.

Wakil Bupati Tobasa juga berharap kepada seluruh masyarakat, terutama para peserta dialog untuk dapat mendukung program Pemerintah yang dicanangkan oleh Presiden RI melalui revolusi mental. Sehingga semua lapisan masyarakat, Aparat Pemerintah, TNI, POLRI harus melakukan perubahan secara bersama kea rah yang lebih baik untuk menyongsong masa depan yang lebih baik, sebutnya.

“Dengan keberadaan Forum Pembauran Kebangsaan, kerukunan antar suku, budaya, ras dan agama kita harapkan semakin baik di Tobasa karena sampai saat ini Toba Samosir dikenal merupakan daerah yang aman dari konflik yang berbau SARA dan itu harus kita pertahankan,” pungkasnya.

Sebgaimana dijelaskan oleh Ketua FPK Tobasa St. M. Tampubolon bahwa Penyelenggaraan pembauran kebangsaan adalah proses pelaksanaan kegiatan integrasi anggota masyarakat dari berbagai ras, suku, etnis, melalui interaksi sosial dalam bidang bahasa, adat istiadat, seni budaya, pendidikan, dan perekonomian untuk mewujudkan kebangsaan Indonesia tanpa harus menghilangkan identitas ras, suku, dan etnis masing-masing dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

 “Dialog dan sosialisai yang kita gelar pada hari ini merupakan upaya FPK untuk menjaring aspirasi para utusan etnis, di Kecamatan untuk menciptakan keharmonisan di dalam Kebhinekaan,” sebut M. Tampubolon.

 Informasi dari Panitia menyebutkan bahwa peserta merupakan utusan suku/etnis yang berada di Kecamatan Porsea, Parmaksian, Siantar Narumonda, Uluan, Laguboti yang juga dihadiri oleh Danramil Porsea Kapten Inf. S. Purba, Sekcam Porsea, Kaban Kesbangpollinmas yang diwakili oleh J. Sirait dengan menghadirkan Kapolres Tobasa sebagai Narasumber yang diwakili oleh Kasat Sabhara AKP. P. Nainggolan, SH dan Wakil Bupati melaui Kesbangpollinmas Tobasa. (BidangKominfo/stb/hms)