Balige, Seruling Bambu adalah alat musik tradisional yang terbuat dari bambu. Suara suling berciri lembut dan dapat dipadukan dengan alat musik lainnya dengan baik, kata Marojahan Silitonga (55 tahun), pengrajin seruling bambu penduduk Jalan Sutomo, Kecamatan Balige Kab. Toba samosir, Jumat (30/5).
Marojahan mengatakan bahan utama seruling yang dikerjakannya terbuat dari bambu tamiang, dimana ciri utama dari bambu ini adalah panjang dan memiliki permukaan licin, yang banyak ditemukan di daerah Barus.
Keterampilan khusus yang dimilikinya berawal dari hobi memainkan seruling sejak duduk di bangku kelas 2 Sekolah Dasar hingga sekarang mampu memproduksi seruling 25 buah perhari.
Marojahan menjelaskan seruling merupakan alat musik tiup Indonesia yang terbuat dari bambu, dan alat musik tradisional yang harus dilestarikan agar generasi penerus mengenal budaya leluhurnya dan tidak diklaim oleh bangsa lain.
“Pelestarian nilai kebudayaan harus dipertahankan dan dilestrikan sehingga tidak tertindas akibat arus globalisasi,” tegas Silitonga.
Kaum remaja dan anak sekolah harus mampu mengenal kebudayaan asli daerahnya secara khusus di Kabupaten Toba Samosir, yang merupakan salah satu daerah pengrajin seni tradisional.
Di antaranya penenun ulos, pengrajin gondang (baca: gendang), pengrajin ornamen (gorga batak), dan pengrajin kain sarung yang merupakan warisan nenek moyang masyarakat Batak.
Marojahan juga menyebutkan bahwa seruling bambu memiliki ragam keunikan dibanding dengan alat musik seni lain, yakni suara/aura bunyi khas yang dikeluarkannya dapat menggetarkan hati.
“Dan seruling bambu ini dapat dikombinasikan dengan instrumen musik lain sehingga akan tercipta alunan lagu yang mampu mengendalikan perasaan hati/jiwa si pendengar,” katanya. (mctobasa/sesmontb/uli)