Pemkab Tobasa Gelar Musrenbang RKPD Tingkat Kabupaten


Laguboti, Pemerintah Kabupaten Toba Samosir (Tobasa), melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), menyelenggarakan Musrenbang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Toba Samosir, di Convention Hall Hotel Sere Nauli Kecamatan Laguboti, (23-24/3/2017)  untuk merumuskan perencanaan pembangunan Tahun 2018.

Acara pembukaan dimulai dengan laporan langsung penanggung jawab oleh Kepala Bappeda Kabupaten Tobasa James Silaban.

Musrenbang RKPD Toba Samosir Tahun 2018 dibuka langsung oleh Bupati Toba Samosir Ir. Darwin Siagian, didampingi Wakil Bupati Tobasa Ir. Hulman Sitorus, MM, Sekdakab Tobasa dan dihadiri para Kepala Dinas, Kepala Kantor, Kaban, Kakan se Kabupaten Toba Samosir, para Camat, Kepala Desa dan tokoh masyarakat.

Dalam Sambutannya Bupati menyebutkan, Musrenbang merupakan salah satu pendekatan mewujudkan keselarasan dan keterpaduan perencanaan nasional. “Yang menjadi pokok pembahasan khusus, infrastruktur dasar publik belum memadai, proporsi jalan kabupaten dalam kondisi rusak 48 persen, irigasi juga kita masih 49 persen. Padahal Tobasa dari dulu sudah daerah pertanian,” katanya.

Selain itu, Bupati juga menegaskan agar pembangunan diarahkan ke gunung. Sebab, menurutnya pembangunan di wilayah Kecamatan Pintu Pohan Maranti, Habinsaran, Borbor, dan Kecamatan Nassau, selama ini tertinggal.

“Ternyata pembangunan kita masih fokus di dataran rendah. Tahun depan, diarahkan di empat kecamatan itu. Seluruh kegiatan harus ada. Ke depan, kita harus lebih serius,” katanya.

Bupati juga meminta agar 48 dusun pemukiman warga di Kabuapaten Tobasa yang belum menikmati listrik segera diatasi. Untuk mengatasi hal itu, tahun ini, ada pembangunan tiga unit Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) yang masuk ke Tobasa. PLTMH tersebut ditargetkan mampu mencukupi pasokan listrik 18 dusun.

“Di Tobasa, masih ada 48 dusun yang belum ada listrik. Kalau tahun ini masuk tiga PLTMH, hanya untuk 18 dusun. Berarti masih ada 28 dusun lagi yang belum,” katanya.

Dijelaskan, untuk tahun 2018 program tersebut harus diprioritaskan. “Ini perlu disbicarakan. Saya mau 28 dusun tersebut pada 2020 tidak  ada lagi yang tidak masuk listrik. Nanti kita selesaikan dalam waktu 2 tahun,” tandasnya. (mctobasa)