Pemerintah Kabupaten Toba Samosir melalui Dinas Pertanian dan Perikanan menyalurkan 11,36 Ton bibit jagung hibrida Bisi 2 kepada masyarakat melalui kelompok tani di 5 kecamatan, Rabu (24/5). Hal ini sebagai wujud upaya pemerintah setempat dalam menyukseskan program penanaman jagung di 10.000 Hektar.
Sekretaris Dinas Pertanian dan Perikanan Tobasa Sahat Manullang disela-sela penyaluran bibit jagung mengatakan bantuan yang disalurkan pemerintah propinsi itu langsung didistribusikan kepada kelompok tani yang tersebar di 5 kecamatan.
“Ini untuk mensukseskan program penanaman jagung di 10.000 hektar”, katanya.
Dijelaskannya, pertanian itu diukur dari dua tolak ukur utama yakni peningkatan tanaman padi, peningkatan tanam jagung dan kedelai, dimana saat ini tanaman kedelai tidak ada dikita hal ini sesuai dengan program upaya khusus (Upsus). Jadi saat ini program jagung. Dalam mensukseskan program penanaman jagung di 10.000 hektar ini ada upaya masyarakat dan ada bantuan pemerintah, jelasnya.
“Jadi inilah hari pertama membagikan bibit jagung bantuan pemerintah dengan jumlahnya 11,36 Ton, ini diperkirakan untuk mencukupi kebutuhan di luas lahan diperkirakan 757 hektar, ini masih permulaan di 5 kecamatan yakni Balige, Laguboti, Siantar Narumonda, Uluan, Habinsaran”, ungkapnya.
Bantuan bibit jagung ini kita ketahui merupakan pengadaan dari Propinsi dengan prodak bibit jagung Bisi 2 dengan tahap berkelanjutan. Dan kita bersama penyuluhan dan Babinsa akan mencari di mana lahan yang akan bisa bertanam,
Diketahui, penyaluran bibit jagung ini harus dilakukan melalui mekanisme kelompok, dengan cara membuat suatu proposal dan dinas pertanian akan turun langsung untuk memverifikasinya, dengan tujuan untuk membuktikan apakah betul ada lahan kosong untuk ditanami, katanya.
Terpisah, Kepala Dinas Pertanian Lintong Sitorus mengatakan Kedatangan bibit jagung ini merupakan permintaan dari kelompok tani dan kita lanjutkan ke Propinsi dimana diketahui sumber benihnya dari propinsi. Dan penyalurannya juga bertahap, jadi tahap pertama ini para kelompok-kelompok tani yang mengajukan jenis varietas bisi, dan tahap selanjutnya varietas lain, ujarnya. (vit/rikmctobasa)