Atraksi Seni Budaya Festival Uning-uningan memiliki arti penting dan bermakna trategis dalam upaya menjaga , melestarikan dan sekaligus mewariskan seni budaya kepada generasi penerus.
Hal ini dikatakan Bupati Toba Samosir (Tobasa) Darwin Siagian dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan Setdakab Tobasa, Ir. Jhon Piter Silalahi, MT pada pembukaan Festival Uning-Uningan Kabupaten Tobasa 2017 di Pantai III Lumban Bulbul,Balige, Sabtu (19/8).
Budaya yang merupakan asset nasional harus diupayakan cara pelestariannya. “ Budaya akan mengalami kepunahan apabila tidak dilakukan revitalisasi sejak dini. Eksistensi kesenian tradisional perlu dipacu , diberi ruang dan terus dipromosikan untuk meredam berbagai tantangan , tekanan maupun pengaruh negative budaya asing yang berpotensi mengikis budaya lokal,” kata Bupati Tobasa.
Jadi kegiatan seperti ini, lanjutnya,perlu kita dukung sebab merupakan wadah pembinaan , pembelajaran , penyaluran berkat dan kreativitas bagi para pencinta seni serta sarana hiburan rakyat yang dapat menumbuhkembangkan rasa mencintai dan rasa memiliki terhadap karya seni budaya yang kita miliki.
Kepada 17 grup Uning-Uningan dari 4 kabupaten ( Tobasa, Taput, HumbangHas ,dan Samosir) dengan peserta dengan usia maksimal 35 tahun itu bupati berharap supaya tampil secara maksimal.
Hadir anggota DPRD Tobasa Netty Pardosi, Kapolsek Balige AKP.Pesta Simarmata, Danramil 17 Balige Kapt.Merayot Simanjuntak , dan sejumlah pemerhati seni Tobasa seperti Batara Tambunan.
Pada sore hari dewan juri yang terdiri dari Lundu Sidabutar (personil Marsada Band),Andi Marlon Tambunan, dan Rencana Simbolon mengumumkan pemenang festival yang digelar di tepi pantai ini sebagai Juara I adalah Grup Mauli Bulung (Kecamatan Siantar Narumonda), Juara II Pardamean (Laguboti), Juara III Smansib (Siborongborong), dan Juara Harapan I Waterman (Parmaksian). Kepada para pemenang diberi trophy dan uang pembinaan. (mctobasa)