Untuk mendukung pembangunan akses jalan ke Bandara Sibisa, Toba Samosir (Tobasa), warga setempat menghibahkan tanahnya kepada Pemkab Tobasa.
Sebanyak 17 warga Desa Aeknatolu Jaya, Kecamatan Lumbanjulu, menghibahkan tanah sepanjang 400 meter, dengan lebar 25 meter kepada Pemerintah Kabupaten Toba Samosir (Tobasa).
17 warga tersebut yakni Binsar Sitorus, Hasoloan Sitorus, Ramlan Sitorus, Denni H Sitorus, Bronsen Sitorus, Desmon Sitorus, Irwanto Sitorus, Rudi H Sitorus, Samsul B Sitorus, Lambok Sitorus, Vanny L Sitorus, Lando Sitorus, Ferdinan Sitorus, Chandra Sitorus, Dori UL Sitorus, Simon S Sitorus dan Mayal Manurung.
Penghibahan tanah ini merupakan wujud dukungan mereka terhadap pembangunan dan pelebaran jalan akses Bandara Sibisa.
Surat hibah bermaterai tersebut diserahkan perwakilan warga, Simon Sitorus, kepada Bupati Darwin Siagian di Balai Pertemuan Desa Parsaoran Sibisa, Ajibata, pada acara Sosialisasi Paket Rekonstruksi Jalan Akses Bandara Sibisa TA 2017, Sabtu (19/8).
Sosialisasi dilaksanakan atas Surat Kementerian PUPR Dirjen Bina Marga Pemprovsu Nomor : PW.04.01/Bb.2.SKPD.S1/620.
Penyerahannya disaksikan anggota DPRD Rustam Silalahi, Staf Ahli Bupati Audi Murpny Sitorus, Asisten II Jhon Piter Silalahi, Asisten I, Harapan Napitupulu, Kadis PUPR Bresman Simangunsong, Kadis Perhubungan Pargaulan Sianipar, Kepala Bappeda James Silaban, Kadis Kominfo Wilker Siahaan, Kabag Humas Tulus Hutabarat, tokoh masyarakat Nanser Sirait, seratusan warga Desa Aeknatolu Jaya, Desa Parsaoran Sibisa, Desa Pardamean Sibisa yang terkena dampak pelebaran jalan dan kepala desa masing-masing diantaranya Agus Nadapdap dan Kertina Situmeang.
Selain tanah, dukungan warga terhadap pembangunan dan pelebaran jalan dari Aeknatolu menuju Sibisa, dari Sibisa menuju Sigapiton juga disuarakan warga.
Seperti Jojor Sihotang yang mengaku sangat mendukung pembangunan jalan tersebut. “Bila jalan ini lebar dan bagus, kami sangat senang. Anak rantau pun akan nyaman jika pulang kampung. Namun kami berharap, pemerintah senantiasa dapat memberi perhatian bagi tanaman keras dan rumah warga yang terkena dampak,” ujarnya.
Senada diutarakan Simon Sitorus yang mengaku pernah ke Bali. Saat di Bali ia bertanya tentang harga tanah. Keluarga yang lama tinggal di Bali mengaku tanah sudah mahal di Bali. Kondisi itu menurut Simon, dampak pembangunan di Bali. Untuk itu, warga yang terkena dampak diajak untuk mendukung dengan memberikan tanah untuk pelebaran jalan tersebut.
“Jangan pernah kita berharap Tobasa bangun, kalau kita tidak mau sedikit berkorban untuk mendukung,” katanya menghimbau warga.
Warga pada kesempatan itu, juga mengucapkan terimakasih kepada Luhut Binsar Panjaitan yang telah memberikan perhatian penuh terhadap pembangunan di Tobasa.
“Kita patut bangga hati pada beliau, karena benar-benar memberikan perhatian untuk pembangunan Tobasa,” ujarnya disambut tepukan tangan meriah warga.
Ajakan serupa diutarakan anggota DPRD Rustam Silalahi. “Sekali kita dukung, sampai masa akhir jabatan, kita harus mendukung. Karena kita yakin bupati dan wakil serius membangun Tobasa,” katanya.
Nanser Sirait mengaku, pembangunan di daerah itu sudah lama dicita-citakan. Karenanya, Nanser sepakat warga mendukung dengan memberikan sedikit tanahnya untuk pelebaran jalan.
“Marilah kita dukung sama-sama. Kalau tidak sekarang, kapan lagi. Mari kita manfaatkan kesempatan ini,” pintanya.
Sebelumnya Bupati Darwin Siagian menjelaskan tujuan pembangunan kawasan Danau Toba menjadi destinasi wisata nasional bahkan internasional serta dampak dari pembangunan itu bagi warga. Dikatakan tujuannya meningkatkan taraf hidup rakyat melalui pariwisata. Karena persawahan saat ini sudah banyak beralihfungsi menjadi tempat rumah dan lainnya.
“Jadi pariwisata solusi alternatif bagi kita. Untuk itu kita harus manfaatkan kesempatan ini,” katanya.
Selain pengembangan pariwisata di Tobasa yang nantinya dipusatkan di Sigapiton, Bupati mengajak warga menjaga kelestarian hutan agar debit air Danau Toba tidak mengalami penurunan terus menerus. Mengenai permintaan warga tentang tanaman keras dan rumah terkena dampak, Bupati mengatakan akan memperhatikannya.
“Namun kami harus membicarakannya dulu supaya nanti tidak menyalahi aturan. Nanti akan dibentuk tim appraisal,” katanya sembari menyampaikan terimakasihnya kepada seluruh warga yang terkena dampak.
Staf Ahli Bupati Audi Murphy ketika memberikan penjelasan juga menyampaikan senada. Dikatakan mengenai tanaman keras dan rumah yang terkena dampak, akan dibentuk tim appraisal. Diakhir acara, Kades Parsaoran Sibisa Agus Nadapdap dan Kades Pardamean Sibisa Kertina Situmeang memberikan ole-ole berupa Kopi dengan merk Arabica Sibisa Ajibata, kepada Bupati. Kopi ini hasil kebun dan olahan mereka sendiri. (edu/rik mctobasa/infopublik.id)