Forum Komunikasi Pembangunan Pertanian Di Tobasa


Pemerintah Kabupaten Toba Samosir melakukan pertemuan dengan masyarakat petani dalam Forum Komunikasi Pembangunan Pertanian di Kabupaten Toba Samosir, di Desa Persuratan, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir, Senin (26/2).

Pada pertemuan ini, hadir Bupati Toba Samosir Darwin Siagian,Ketua Tim Penggerak PKK Tobasa Rita Aruan, Wakil Ketua DPRD Tobasa Tonny Simanjuntak, Kepala Dinas Pertanian Lintong Sitorus, Kades Desa Persuratan Turman Simanjuntak, pimpinan OPD Tobasa, para petani Tobasa.

Bupati Tobasa Darwin Siagian pada pertemuan yang diisi dengan penyerahan alat bantu kepada 2  kelompok tani yang ada di desa Persuratan, bibit tanaman dari Tim Penggerak PKK, menyebutkan bahwa  di Kabupaten Tobasa pada tahun 2017 yang lalu, oleh Kementerian Pertanian menargetkan pertanaman jagung seluas 10 ribu hektar.

Diakui Bupati, namun  dalam perjalanan, Pemkab Tobasa melalui petani yang ada di Kabupaten Tobasa, hanya mampu melakukan penanaman jagung seluas 8000 hektar.

“Untuk tahun 2018, Kabupaten Tobasa ditargetkan 20 ribu hektar, untuk pertanaman jagung. Untuk mendukung program ini,  Kementerian Pertanian akan memberi bantuan alat-alat pertanian,” ujar Bupati.

Pada tahun 2017, kata Bupati Tobasa lagi, bahwa ada kegagalan penanaman jagung. Oleh karena itu, kita telah minta dinas pertanian agar meneliti perihal penyebab kegagalan pertanaman jagung yang terjadi di Tobasa.

Untuk pertanaman jagung yang gagal, lanjut Bupati, akan dibantu oleh Pemerintah Kabupaten Tobasa berupa pengelolaan lahan  dan memberikan bibit yang lebih baik lagi setelah diteliti. Saat ini, ada 40 hektar lahan  milik masyarakat yang kembali dikelolah.

“Terkait bibit ini, Pemkab sangat serius meneliti hal ini, apakah karena bibit,penyebab kegagalan pertanaman jagung. Kita tampung melalui apbd terkait gagalnya pertanaman jagung ini,” jelas Bupati.

Terkait saluran silambanua, yang saat ini dalam tahap pembangunan. Pemerintah tetap akan berusaha untuk segera bisa difungsikan, sehingga kembali bisa mengairi areal persawahan yang ada di daerah yang menjadi aliran sungai tersebut. (MC Tobasa edus/rik/Noor)