” Terkait dengan akan kembalinya RS HKBP Balige tanggal 2 April 2019 pelayanan BPJS, itu semua berkat upaya dari yang ikut rapat yaitu Parlin Sianipar ( pensiunan dari Jakarta), Pemkab Tobasa, Pihak RS HKBP Balige, Praeses, dan pihak BPJS, bukan jasa orang lain ,” tegas Darwin Penyakit HIV/AIDS bukan berarti harus divonis kematian, Kemenkes RI telah menyediakan Obat yang diberikan secara gratis , yang mampu menekan jumlah virus HIV sehingga kekebalan tubuh tetap terjaga dan dibutuhkan dukungan sosial dari keluarga dan lingkungan pasien, sehingga penderita HIV/AIDS lebih bersemangat untuk memperoleh hak hidup dan diharapkan jangan sampai putus obat dan putus asa, demikian disampaikan Plt. Direktur RS HKBP Balige, Nelson Siburian Kepada MC Tobasa diruang kerjannya, usai acara syukuran hari jadi ke-16 tahun HKBP AIDS Ministry . Direktur RSU Porsea , dr.Tihar Hasibuan yang juga pimpinan HKBP AIDS Ministry mengatakan bahwa layanan 16 Tahun HKBP AIDS Ministry, bermula dari ditemukannya satu kasus AIDS yang meninggal di RS HKBP Balige oleh dr Loli, kemudian biro pembinaan dan departemen pengembangan masyarakat mengadakan simposium sehari untuk penanggulangan HIV dan AIDS pada 6 Pebruari 2003, bertempat di RS HKBP Balige, dan atas rekomendasi simposium terbentulah Komite AIDS HKBP melalui surat Keputusan Pimpinan HKBP pada 25 Pebruari 2003. Dan hingga Pebruari 2019 , Komite AIDS HKBP Berubah menjadu HKBP AIDS Ministry telah menemukan 695 ODHA, 488 Laki-laki, 207 Perempuan, terdiri dari 159 HIV dan 536 AIDS, dan 148 orang telah meninggal, mayoritas terkena HIV melalui jarum suntik yang tidak steril dari pemakaian narkotika 126 orang, hubungan intim 524 orang, transfusi darah 1 orang, tato 1 orang, terpajam jarum suntik 1 orang, tidak diketahui 2 orang dan penularan ibu anak 26 orang, Terangnya. “HKBP peduli, kalau ada 1 kasus berarti disekitarnya ada ratusan kasus yang belum terungkap ,dan terbukti ratusan kasus telah ditangani yang berasal dari Tapanuli Raya, Jakarta, Batam ,Menado dan daerah lain” jelasnya. “diakui sumber dana yang dipergunakan untuk memberantas penyakit ini berasal dari lembaga donor , Keuangan HKBP, dan sumbangan pribadi yang tidak mau disebutkan namanya, untuk membantu pencegahan bahaya HIV/AIDS” terangnya. “dan sejak tahun 2009, RS HKBP Balige telah ditetapkan Kemenkes RI sebagai RS Rujukan untuk pasien HIV/AIDS dan obat-obatan tersedia dan gratis,sementara obat pendukung disediakan pihak BPJS”. Ujarnya Acara syukuran ini diawali dengan ibadah dan khotbah dibawakan oleh Sekretaris Jenderal HKBP Pdt. David Farel Sibuea, MTH, D.Min. Turut dihadiri oleh Kadep Diakonia HKBP, Pdt Debora Sinaga,MTh , Kadep Marturia Pdt. Dr. Anna Vera Pangaribuan, Kadep Koinonia Pdt Dr. Martonggo Sitinjak, Unsur DPRD dari Tapanuli Raya, Aris Merdeka Sirait, Ketua TP PKK Ny. Brenda Ritawati Darwin Siagian, Para Pelajar SMA/SMK , dan ratusan warga dari Kabupaten Tobasa.(MC Tobasa)
EPHORUS HKBP AJAK KERJASAMA MEMBERANTAS HIV/AIDS
Balige- MC Tobasa – Ephorus HKBP Pdt Dr. Darwin Lumbantobing mengajak kerjasama Pemerintah Daerah dikawasan Tapanuli Raya dan Lembaga Swadaya Masyarakat, Organisasi masyarakat di Sumut , elemen masyarakat lainnya dan pribadi untuk berperan aktif memberantas penyakit HIV/AIDS dan juga menyampaikan terimakasih kepada seluruh yang turut mendukung upaya HKBP memberantas penyakit HIV/AIDS selama ini, sehingga pantas disyukuri hari jadi ke-16 tahun HKBP AIDS Ministry, yang jatuh pada hari Jumat (29/3) yang dirayakan bertempat di gedung serbaguna HKBP Balige. “16 tahun yang lalu , pimpinan HKBP mengetahui adanya 1 orang pasien meninggal dunia karena penyakit HIV /AIDS di RS HKBP Balige, dan waktu itu atas laporan dr. Loli ,langsung membentuk Komite Penanggulangan HIV/AIDS yang saat ini berubah nama menjadi HKBP AIDS Ministri, artinya hanya 1 orang yang diketahui mengidap penyakit ini, HKBP sudah bersikap dan menggerahkan segala upaya ,tenaga yang ada didalamnya untuk berkomitmen membentuk Komite HIV/AIDS, ini semua berkat buah pikiran Ephorus emiritus JR Hutauruk, dan hari ini kita mengetahui ratusan telah mengidap HIV/AIDS” . terangnya. Bupati Tobasa Ir.Darwin Siagian mengatakan bahwa Pemkab Tobasa sudah menampung anggaran sosialisasi pencegahan menularnya HIV/AIDS sekitar 120 jt, dan kalau masih kurang akan ditambah pada PAPBD 2019.