Setelah mengikuti program pelatihan Bahasa Jerman selama 6 bulan dalam Program Peningkatan Kesempatan Kerja Kegiatan Kerjasama Pendidikan dan Pelatihan (Ausbildung) yang diselenggarakan Dinas Tenaga Kerja Toba Samosir (Toba) bekerjasama dengan Yayasan Persahabatan German Indonesia , 27 siswa peserta pelatihan siap diberangkatkan mengikuti ujian di Gote Institute Surabaya.
Pemberangkatan dan Penutupan Ausbildung (sekolah sambil bekerja ke jerman) dihadiri Bupati Toba Samosir (Tobasa) yang diwakili Plt.Sekdakab Toba Samosir Harapan Napitupulu didampingi Kadisnaker Tumpal Sianturi dan Pengurus Yayasan Persahabatan German Indonesia digelar di Aula SMK N 2 Balige, Toba Samosir, Sabtu (22/6/2017).
Dalam sambutanya Plt. Sekda Harapan Napitupulu mengapresiasi program pelatihan ini sebagai salah satu upaya Pemerintah untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia melalui kerjasama Sekolah sambil Magang di Jerman bagi putra-putri Tobasa.
“Peserta pelatihan kali ini merupakan pemberangkatan kedua setelah keberangkatan 18 orang gelombang I Tahun 2018 lalu dan kepada peserta Tahun ini Saya minta agar tampilkan anda sebagai seorang yang sungguh-sungguh mampu dan berminat mengikuti program ini,” ujar Harapan Napitupulu.
Sementara untuk Tahun 2019 dari 32 peserta yang mengikuti program Ausbildung hanya 27 orang yang akan ikut ujian di Gote Institue Surabaya.
“Kita berdoa semoga semua peserta nantinya dapat lulus dan diterima berangkat ke Jerman dengan harapan setelah selesai menjalani pendidikan dapat kembali ke Tobasa untuk ikut berperan memajukan Parwisata di Kawasan Danau Toba,” kata Plt.Sekda berharap.
Edi Tampubolon mewakili peserta pelatihan juga menyampaikan rasa terimakasih kepada Pemkab Tobasa atas program Ausbildung sehingga para putra/i Tobasa dapat terbantu untuk mewujudkan cita-cita dengan Sekolah sambil bekerja di Jerman.
Sebagaimana dilaporkan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja Tumpal Sianturi bahwa program pelatihan bahasa Jerman disampaikan oleh Instruktur dengan materi 100 Jam Teori dan 300 Jam Praktek sehingga diharapkan peserta memiliki bekal cukup untuk mengikuti program magang ke Jerman.
Dari 32 peserta ,kata Tumpal,hanya 27 yang akan ikut ujian di Surabaya sementara sisanya bukan karena tidak mampu tetapi sebagian telah lulus di Perguruan Tinggi Negeri dan ada yang diterima bekerja di Perusahaan.(MC Tobasa hms/chan/rik)