SINERGITAS FORKOPIMDA TOBASA SUKSESKAN SYUTING FILM LAYAR LEBAR “SANG PRAWIRA”


Parparean, MC Tobasa- Pantai Pasir Putih Parparean Kabupaten Toba Samosir adalah salah satu andalan lokasi wisata yang sangat gencar di promosikan. Pasalnya pantai ini menyimpan banyak misteri  keindahan yang belum tergali, yaitu  pasir putih yang sangat bersih ditambah keramahan warga disekitar pantai , dan  kondisi Pantai yang lebih luas daerahnya dan dilengkapi dengan jogging track untuk menikmati pemandangan alam di sekitar pantai, dan merupakan destinasi wisata  yang lagi dikembangkan.

Yang menarik perhatian, bahwa sekarang ini pantai pasir putih menjadi salah satu objek pengambilan lokasi syuting film dari Mabes Polri yang disutradarai  Ponti Gea dengan judul Sang Prawira.

Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Toba Samosir turut ambil bagian dalam mensukseskan syuting pembuatan film Layar Lebar “Sang Prawira” di Pantai Pasir Putih Parparean, Kecamatan Porsea, Kabupaten Toba Samosir, untuk mengenalkan adat Batak dan obyek wisatanya, pada Rabu (7/8/2019).

Pengambilan syuting  Film sang prawira  turut dihadiri oleh Bupati Toba Samosir Darwin Siagian,  Wakil Bupati Toba Samosir Hulman Sitorus, Kapolres Toba Samosir AKBP Agus Waluyo SIK, Dandim Letkol Rico Siagian , dan pejabat dilingkungan pemerintahan Toba Samosir.

Salah satu keberhasilan dari Kapolres Tobasa, AKBP Agus Waluyo SIK, dalam mengkondisikan lokasi syuting film “Sang Prawira” di Kabupaten Toba Samosir, dalam upaya meningkatkan kunjungan wisata yang ditetapkan pemerintah pusat sebagai kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN).

Kapolres mengatakan, “Moment ini sangat penting dan dapat menguntungkan Kabupaten Toba Samosir, sebagai bentuk promosi obyek wisata di kabupaten ini, khususnya Pasput Parparean, Kecamatan Porsea, agar dikenal di dalam negeri dan mancanegara.”

Sebab kabupaten ini mempunyai potensi pariwisata yang pantas di nikmati oleh wisatawan, selain dari pemandangan, danaunya yang terbentuk dari letusan gunung Toba, juga tidak kalah pentingnya adat Batak yang memiliki ciri khas dengan tor – tor dan “Dalihan Natolu” , terang Kapolres.

Sementara, Bupati Tobasa Darwin Siagian sangat bangga dan mendukung penuh pelaksanaan dari syuting film yang diprakarsai oleh Polda Sumatera Utara, menjadikan kabupaten ini dapat mengisi durasi film Sang Prawira.

Harapan kita, dengan dengan film ini, dapat membantu kita dalam mempromosikan obyek wisata Kabupaten Toba Samosir. Sebab film ini nantinya akan disaksikan atau di tonton oleh masyarakat dunia.

Sehingga nantinya seluruh dunia akan mengetahui obyek wisata yang begitu indah disertai dengan adat budaya Batak, dapat dikatakan dengan dana yang minim dapat promosikan wisata kita secara maksimal, yang nantinya disaksikan ribuan penonton film ini tentang Kabupaten Toba Samosir, terang Darwin.

Sutradara Film Layar lebar Sang Prawira, Ponti Gea, lulusan Eropa (Swiss, Italia dan Hungaria), lokasi syuting ini, tidak terlepas dari arahan Kapolres Tobasa, AKBP Agus Waluyo SIK, disamping promosi obyek wisata Kabupaten Toba Samosir.

Terpisah, Kepala pusat dokumentasi bidang pengkajian kebudayaan Batak Universitas HKBP Nomensen, Manguji Nababan, bahwa film ini menyajikan untuk membuat ruang kreasi kepada anak muda, guna mempertahankan nilai-nilai kebudayaan Batak serta kearifan lokal yang ada. (MC Tobasa)