BUPATI TOBASA HADIRI PESTA PERAK 25 TAHUN GEREJA METHODIST IMMANUEL HUTAHAEAN


Laguboti, MC Tobasa- Bupati Toba Samosir (Tobasa) yang diwakili Asisten Pemerintahan Umum setdakab  Harapan Napitupulu, Anggota DPRD Tobasa Sahala Tampubolon bersama beberapa pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Camat Laguboti Nelly Tobing, dan para undangan lainnya seperti  Dirut PT Hutahaean St HW Hutahaean, Fidel Hutahaean, Pernando Hutahaean ikut menghadiri Ibadah Pesta Perak 25 Tahun Gereja Methodist Indonesia (GMI) Immanuel Hutahaean Kecamatan Laguboti, Minggu pagi (25/8/2019).

Prosesi rombongan dipimpin Pdt. Estomihi Hutagalung,  Harapan Napitupulu mewakili Bupati Tobasa, bersama-sama para Pendeta,  Memasuki rumah Ibadah yang disambut ratusan  jemaat berdiri diluar dan didalam gereja dengan diiringi nyanyian merdu Song leader menambah hikmad suasana ibadah dan sangat sakral.

Selanjutnya ibadah dipimpin  Pdt. Estomihi Hutagalung yang dalam khotbahnya mengambil Nats Alkitab dari 1 Tesalonika 2:2-10 menjelaskan bahwa Selalu ada membuat kita tertarik untuk mengingat seseorang , tentu karena kebaikannya.

” juga mengajak para pemuda jemaat HKBP Hutahaean yang diundang menghadiri pesta perak 25 Tahun GMI Immanuel agar mau mendoakan bapak dan  ibunya”

Pendeta Estomihi juga menyampaikan bahwa rasul Paulus mengajak Jemaat Tesalonika dari orang  yang menyembah berhala menjadi orang yang menyembah  Yesus, dan yang tidak pernah ke gereja menjadi mau ke gereja.

” iman Kristen  mendorong jemaat berkeyakinan kepada Yesus  supaya mengasihi musuh dan lawan  yaitu orang -orang  yang tidak mau percaya kepada Yesus sebab Orang percaya kepada Yesus Kristus  tidak mau berantam walaupun ada yang kurang”.

“mengajak jemaat supaya memiliki iman Kristen sejati yaitu saling mengasihi sebab Kasih yang benar rela berkorban dan mampu mengalah dan saling mendoakan”

“Apa yang membuat manusia bertahan dalam kesusahan dan penderitaan? jawabanya karena ada Harapan kepada Yesus, akan keluar dari masalah”.

“sama seperti jemaat tesalonika yang mengalami penganiaan, disingkirkan, dan mengalami siksaan. Tetapi Walaupun mendapat penderitaan harus bisa bertahan, karena orang Kristen ada pengharapan yaitu meyakini Tuhan Yesus Pasti menolong, seperti orang Tesalonika keluar dari persoalan dan menjadi hidup bahagia karena pertolongan Yesus”

“Apakah ada diantara kita tidak ada pergumulan atau masalah dalam hidupnya ? Jawabannya  Selagi masih hidup tetap memiliki masalah, persoalannya  Bagaimana kita bersikap? ,Bagaimana kita bertahan? Jawabanya  orang Kristen selalu ada pengharapan untuk keluar dari permasalahan”.

“Mengajak jemaat tetap bertahan, semakin banyak masalah, tantangan, semakin bnyak  berdoa, semakin banyak bergumul ,semakin dekat dengan Yesus”.

“juga menyampaikan supaya jemaat mau bersikap ramah kepada orang yang datang ke Tobasa, dan bernilai sopan santun menyambut tamu, sebab Tobasa sudah menjadi tujuan wisata , inilah sesungguhnya buah dari keyakinan Kristen yang percaya Yesus dan mengajak jemaat untuk mau mendukung Tobasa sebagai kawasan pariwisata berkelas yang ramah menyambut tamu”

” juga mengajak para Pendeta untuk tetap  menjalin komunikasi dengan para anak rantau, begitu juga dengan  jemaat tetap berkomunikasi yang intens dalam pelayanan, dan selanjutnya  mengahiri khotbahnya dengan mengucapkan selamat pesta perak 25 Tahun GMI Immanuel Hutahaean, kata Pdt Estomihi mengahiri.

Jalannya Kebaktian Pesta Perak 25 tahun yang mengambil Nats Epistel Kolose 3:1-11, yang  di iringgi nyanyian koor Ibu Immanuel GMI  Immanuel Hutahaean , Koor Panti Karya Hephata Laguboti, Koor Remaja HKBP Hutahaean, menambah suasana  ibadah merjalan dengan  hikmad dan sakral.

Sedangkan Warta Gereja menyampaikan kepada Jemaat Imanuel Hutahaean bahwa hari ini perayaan yang ke-25 GMI Immanuel Hutahaean ,demikian Warta Jemaat Minggu hari ini Tuhan Yesus memberkati, kata pengetuai GMI. Dan Selanjutnya Doa syafaat disampaikan DS Pdt. JB Situmorang, STh.

Usai Kebaktian Ketua panitia yang Juga kepala Desa Pardomuan Nauli Muktar Hutahaean Menyampaikan ucapan terimakasih atas kehadiran para undangan menghadiri pesta perak 25 Tahun mulai dari Pemkab Tobasa, Pemerintah Kecamatan Laguboti, Gereja khatolik , HKBP Hutahaean, Anak rantau dari Medan , Pekan Baru, dan Jakarta.

Harapan Napitupulu bersama Pimpinan OPD, Camat Laguboti mewakili Bupati Tobasa menyampaikan salam dari Bupati Darwin Siagian dan Wakil Bupati  Hulman Sitorus yang tidak bisa hadir, berhubung ada acara yang sama ditempat lain dan pada kesempatan ini kami juga  turut bergembira dan  bersukacita ikut merayakan pesta perak 25 tahun GMI Immanuel dan mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Tuhan Yesus, kita dan jemaat berada dalam keadaan sehat walafiat dan mengapresiasi semangat jemaat GMI yang memiliki Iman,  kasih, dan pengharapan yang begitu besar dan seraya mengajak jemaat untuk mau membangun Desa pardomuan Nauli kearah yang baik”

Harapan Napitupulu diakhir sambutannya menyampaikan  ucapan selamat dan panjang umur, semoga jemaat mau  menyumbangkan yang terbaik bagi kehidupan jemaat selanjutnya, ujarnya mengahiri.

DPRD  Tobasa yang diwakili Sahala Tampubolon menyampaikan Perjalanan GMI  Immanuel ini dari awal sampai sekarang harus disyukuri , karena kebersamaan kegotong royongan antara pimpinan gereja dan jemaat, sehingga dapat tumbuh dan berkembang saat ini.

“juga mengapresiasi jemaat yang mau menanami tanaman yang produktif dilahan kosong, sehingga bernilai ekonomi tinggi dan berharap agar jemaat teruslah berani berbuat dan bersaksi kepada Tuhan Yesus, dan selanjutnya mengucapkan selamat Ulang tahun  dan Horas, Kata Sahala  mengahiri.

Fidel Hutahaean yang didampingi Pernando Hutahaean dari Jakarta bersama Hutahaean Dari Medan Mewakili anak perantau membenarkan undangan dari jemaat GMI Immanuel atas hari ini pesta perak 25 tahun , dan sepakat dari Jakarta untuk mewakili para perantau seraya  menyampaikan salam.

“25 tahun Huria ini adalah proses perjalanan panjang dimana  semasa hidup orangtuanya turut memberikan pemikiran untuk membangun Gereja ini, dan berharap para Pendeta mampu Eksis melayani jemaat.

“Kami perhatikan kerjasama jemaat masih tetap bagus, nampak dari undangan yang hadir ada  khatolik, PK Hepata, NHKBP Hutahaean, dan menitip pesan kepada para generasi penerus untuk tetap mendengar Yesus, yang diimplentasikan dalam pendidikan dan pekerjaan”

” juga menyampaikan supaya  tetap  ada komunikasi yang baik, antara jemaat dengan para anak rantau dan Mengajak untuk bersama-sama membangun desa ini, Jika kami menyumbang gereja ini, kami yakini sudah memberikan kepada saudara kami di desa ini.

“mengajak jemaat untuk tetap dan selalu  Berdoa ,dimana sampai hari ini belum ada pemimpin dari marga Hutahaean  semoga kedepan anak-anak marga Hutahaean  ada menjadi pemimpin di negara ini.”

Fidel Hutahaean juga menggugah hati jemaat sebab berdasarkan pengamatan beliau, masih banyak jemaat yang tidak mau datang ke gereja untuk mendengar firman Tuhan, dan sangat berharap kedepan kepada para pelayan supaya jemaat yang malas ke Gereja untuk  di layani sehingga mau mendengar firman Tuhan dan datang ke Gereja.

“Juga mengapresiasi para jemaat yang melaksanakan bakti sosial kepada yang berkekurangan, itu artinya bahwa Iman telah bertumbuh mau berbagi kasih”

“berharap kerjasama terus di jalin antara perantau dan jemaat selanjutnya  mengahiri dengan  mengucapakan selamat kepada jemaat dan selamat 25 tahun GMI Immanuel”. kata Fidel Mengahiri.

Sedangkan St HW Hutahaean juga menyampaikan  kepada pengurus dan jemaat , tadi kita sama-sama mendengar sejarah dan saya mengetahui persis penderitaan saat mendirikan GMI ini,  tetapi atas pertolongan Tuhan Yesus , gereja ini dapat berdiri kokoh dan ini semua patut disyukuri dan tetap mau mendengar firman Tuhan.

“ada 2 kandang bebek dari bawah sampai ke atas dibatasi kandang besi, tidak bisa bertemu dan pemiliknya juga dua yang selalu berbeda dalam tindakan, tetapi  suatu waktu hujan datang dan banjir sampai ke atas , sehingga bisa menyatukan bebek tersebut berenang bahagia  sedangkan pemilik bebek sudah lari  menghindari banjir.”

“artinya menghadapi keluh kesah harus berserah diri pada Yesus, kalau hari ini bisa merayakan pesta perak, harus tetap mensyukuri berkah Tuhan Yesus, karena jemaat  telah terpilih, dan masa lalu itu sudah direncanakan Tuhan untuk tetap memuji Yesus dan tidak mau bersungut-sungut apalagi menyalahkan orang lain dan jemaat bisa bersatu kembali ”

” disebut orang benar kalau mau mengikuti aturan yang benar, sambil menyinggung firman Tuhan yang disampaikan Pendeta bahwa apa yang dikerjakan terdahulu itulah yang kita petik buahnya, itulah buah yang kita terima hari ini, horas, Kata Dirut Hutahaean sambil mengahiri.

Bimbingan dari DS Pdt.  Jon Berti Situmorang menyampaikan  betapa sayangnya Tuhan itu kepada Jemaat, berharap semua pihak mari kita jadikan 25 tahun, sebagai evaluasi kedepan untuk meraih masa depan untuk sukses, Tuhan memberkati, mengahiri.

Acara syukuran 25 Tahun GMI Immanuel Hutahaean dirangkaikan pemotongan Kue Ulang Tahun, makan bersama, pemberian cenderamata, Pagelaran Tortor budaya batak dan tarian anak-anak Paud menambah suasana begitu akrap dan penuh bahagia.

Acara ini turut dihadiri Pimpinan OPD anatara lain, Inspektur Kabupaten Wallen Hutahaean, Kadis Perindakop Marsarasi Simanjuntak, Kadis Lindup Mintar Manurung, Kadis Keuangan dan Pengelolaan Aset Daerah Ganyang Situmorang, (MC Tobasa)