Bappeda Tobasa: Perlu Pendekatan dan Penanganan Pelestarian Danau Toba


imageBalige, MC. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Toba Samosir bekerjasama dengan para ahli dari Institut Pertanian Bogor (IPB) melaksanakan rapat di Balige, Senin (25/8), dalam rangka pelestarian lingkungan Danau Toba terutama dari sisi kualitas dan tinggi permukaan air,

Sekda Kabupaten Toba Samosir, yang diwakili Asisten Ekonomi Pembangunan Setdakab. Toba Samosir Ir. Jhon Pieter Silalahi, MT, mengatakan untuk tetap menjaga kelestarian perairan Danau Toba perlu dilakukan pendekatan dan langkah-langkah penanganan yang saling berintegrasi dengan melibatkan semua pemangku kepentingan (stakeholder).

Sementara Kepala Bappeda James Silaban menyebutkan bahwa Danau Toba sebagai salah satu tujuan wisata dunia dan warisan dunia, perlu dilakukan pemantauan dari waktu ke waktu (real time), yang dapat merepresentasikan rekaman kondisi lingkungan yang terjadi terhadap danau..

“Seperti kondisi cuaca, kondisi hutan alami dan hutan tanaman industri (HTI), dampak populasi pemanfaatan air danau oleh penduduk dan industri di sekitar Danau Toba dan pembangkit tenaga listrik,” katanya.

Pakar dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Dr. Parluhutan Sebagai pembicara, dalam paparannya mengatakan perlunya dilakukan pemantauan real time terpadu tinggi permukaan air Danau Toba dan Sungai Asahan yang dapat diintegrasikan terhadap website resmi Pemerintah  Toba Samosir.

“Dan juga kepada peralatan teknologi lain seperti gadged, sehingga masyarakat tetap dapat mendapat informasi secara akurat dan update,” katanya.

Sementara Dr. Togu Manurung dalam paparannya menegaskan bahwa diperlukan pengelolaan dan pelestarian hutan Toba Samosir. Pemerintah harus dapat membuat data base (pangkalan data) yang lebih informatif dan transparan untuk disajikan kepada masyarakat melalui website secara berkala dan terbaru (update).

Prof. Dr. Bonar Pasaribu, sebagai narasumber ketiga, dalam acara ini mengatakan perlunya dilakukan pengembangan perikanan Danau Toba agar ikan-ikan yang merupakan hibitat perairan danau ini tetap terpelihara, seiring dengan kondisi seperti ikan pora-pora pada akhir-akhir ini yang sudah hampir punah.

Prof. Dr. Pollung Siagian mengatakan dalam paparannya yang berjudul Pengembangan Peternakan Babi dan Kerbau di Tobasa, peternakan tersebut diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, dan akan mampu meningkatkan pendapatan daerah Kabupaten Toba Samosir.

Sementara pada akhir acara Ir. Jhon Pieter Silalahi berpesan agar dinas yang menghadiri kegiatan ini dapat mengimplementasikan paparan yang disajikan oleh narasumber yang dituangkan melalui program kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dari dinas terkait .

Ia juga mengucapkan apresiasi dan terimakasih yang setinggi-tingginya kepada para narasumber yang tergabung di Yayasan Tano Uli Basa (YTUB) Bogor yang dengan sukarela memberikan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka pelestarian Danau Toba. (mctobasa/sesmontb/toeb)