Bupati Toba, Darwin Siagian, meminta prosesi adat Batak di Kabupaten Toba disederhanakan. Bagian-bagian yang dianggap bertele-tele diminta dikaji ulang para penatua agar lebih sederhana.
Hal ini disampaikan Darwin pada saat menyerahkan bantuan langsung tunai dana desa (BLTDD) kepada 80 keluarga penerima manfaat di kantor Kepala Desa Parsoburan Barat, Kecamatan Habinsaran, dengan besaran Rp600.000 per KK, Sabtu, 30 Mei 2020.
“Ternyata di masa pandemi ini kita bisa menjalankan adat Batak lebih sederhana. Untuk itu mari kita teruskan dan jadikan ini sebagai kebiasaan baru,” ujarnya.
Dirman Rajagukguk, seorang penatua adat dari dusun Tungko ni Solu di Desa Parsoburan Barat, menyatakan setuju dengan penyederhanaan adat. “Alai dang boi pintor tompu annon berterima masyarakat i, nanget-nanget do,” katanya.
Bupati paada kesempatan itu juga memaparkan sekilas tentang situasi persebaran covid-19 di dunia, di Indonesia, di Sumatera Utara dan di Kabupaten Toba. Kata bupati, sampai saat ini di Kabupaten Toba masih aman, belum ada ditemukan korban meninggal karena Covid-19. Dikatakan, itu semua tidak terlepas dari kedisiplinan semua masyarakat. Untuk itu dia sangat mengapresiasi masyarakat Toba yang masih tetap disiplin menjalankan protokol pencegahan Covid-19.
Bupati juga berpesan agar masyarakat tetap semangat menggarap sawah dan ladang. “Jangan bergantung pada bantuan pemerintah yang bersifat sementara ini,” pungkasnya.