Balige, MediaCenter – Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (FLLAJ) Kabupaten Toba Samosir menggelar rapat koordinasi di Balai Data Kantor Bupati Toba Samosir, Balige, Kamis (4/9), untuk memperoleh informasi dalam perencanaan sistem transportasi di Kabupaten Toba Samosir yang lebih baik.
Rakor Tim FLLAJ ini merupakan langkah strategis untuk mendapatkan informasi dalam menghadapi perkembangan dan tantangan bidang perhubungan lalu lintas dan angkutan jalan, sebagai upaya menggali aspirasi dari tim anggota forum dan masyarakat.
Demikian sambutan Bupati Toba Samosir, melalui Asisten Administrasi Pembangunan Setdakab Toba Samosir Ir. Jhon Pieter Silalahi, MT, ketika membuka rakor tersebut di Balai Data Kantor Bupati Toba Samosir, Jl. Sutomo Pagar Batu, Balige, Kamis (4/9).
Jhon Piter lebih lanjut mengatakan permasalahan bidang lalu lintas semakin hari semakin komplek baik dalam tatanan operasional maupun pembangunan infrastruktur lalu lintas.
Oleh karena itu, melalui rapat forum ini diharapkan dapat memberikan solusi dalam mengatasi permasalahan lalu lintas di Kabupaten Toba Samosir, secara khusus meningkatkan pelayanan masyarakat bidang lalu lintas, sehingga mampu meminimalisir kecelakan dan kemacetan di beberapa titik rawan kemacetan.
Ketua Tim Forum LLAJ, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Toba Samosir Ir. Pargaulan Sianipar, dalam laporannya yang dibacakan Sekretaris Dishubkominfo Ojak Samosir, SH mengatakan dalam perencanaan sistem transportasi perlu melibatkan seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat.
“Sehingga secara bersama-sama dapat menciptakan kebijakan yang bersinergi dan menghasilkan outcome pembangunan demi kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Sementara Kepala Bidang Lalu Lintas Angkutan Jalan, Danau dan Sungai Dishubkominfo Kabupaten Toba Samosir J. Broztito Sianipar, S.Sos mengatakan sistem penyelenggaraan angkutan jalan perlu dilakukan evaluasi/kajian untuk penyempurnaan kebutuhan dalam penangganan tugas sesuai dengan amanat peraturan perudang-undangan.
Penyelenggaraan sistem dimaksud terkait dengan pelayanan angkutan barang yang dilakukan oleh penyedia jasa angkutan barang harus mendapat perhatian khusus. Misalnya kondisi angkutan barang yang tidak layak untuk beroperasi dan jumlah muatan yang melebihi batas, sehingga infrastruktur jalan akan menjadi rusak.
Turut hadir dalam rapat Forum LLAJ Kabupaten Toba Samosir perwakilan dari Satlantas Polres Toba Samosir Aiptu. D. Aritonang, Camat Balige Sahala Siahaan, S.Sos, perwakilan beberapa SKPD se-Kabupaten Toba Samosir di antaranya Kabid Kominfo Sesmon TB. Butarbutar, S.Pd., M.Si, Perwakilan Bappeda Sofyan Sitorus, Ketua Organda Toba Samosir Poyo Napitupulu.
Pada akhir rapat koordinasi anggota tim FLLAJ Kabupaten Toba Samosir, Asisten Jhon Piter berpesan agar apa yang telah disepakti bersama dapat diimplementasikan sebagai tindaklanjut Rencana Umum Nasional Keselamatan Lalu Lintas Angkutan Jalan (RUNK LLAJ) .
Semuanya itu, diwujudkan dalam lima pilar Pilar Kebijakan, yakni Manajemen Keselamatan Jalan (Road Safety Management), Jalan yang Berkeselamatan (Safer Road), Kenderaan yang Berkeselamatan (Safer Vehicle), Perilaku Pengguna Jalan (Safer Poeple) dan Perawatan Paska Kecelakaan (Post Crash). (mctobasa/sesmontb/jos)