GREAT HARVES FESTIVAL JANGGA DOLOK DATANGKAN WISATAWAN MANCANEGARA


Jangga Dolok, MC Tobasa- Bupati Tobasa Darwin Siagian ,Kapolres Tobasa AKBP Agus Waluyo, S.I.K., Sekdakab Audhy Murphy Sitorus menghadiri Great Harves Festival (GHF) pelaksanaan Panen Raya diladang masyarakat yang telah siap di Panen. Momen ini dilaksanakan untuk menarik wisatawan dari mancanegara maupun lokal untuk datang berkunjung  yang diselenggarakan Masyarakat desa Sabtu (20/7/2019) bertempat di Dusun I Desa Jangga Dolok Kabupaten Tobasa Provinsi Sumatera Utara.

Acara  GHF ini dirangkai peragaan langsung  Mardege  yang dibagi 3 grup dilaksanakan dipagi hari. Dan usai mardege,  hasil panen dibahwa ke ruma dan diselanjutnya Syukuran berupa pagelaran budaya yang diawali manjalo (meminta) tortor tua ni gondang oleh masyarakat.

Untuk memeriahkan suasa gembira bersama masyarakat Desa, Bupati Darwin Siagian, Kapolres AKBP Agus Waluyo, S.I.K., Sekda Audhy Murphy Sitorus bersama para pimpinan OPD dan Para Camat  se Kabupaten Tobasa manortor bersama, dan  Sebagai paminta gondang Sekda Audhy Murphy dengan maksaud  ikut merayakan dan menyukuri panen raya kali ini.

Kapolres Tobasa AKBP Agus Waluyo, S.I.K mengatakan sangat mengapresiasi kreatifitas Desa Jangga Dolok  yang luar biasa mau mengangkat budaya  nenek moyang dulu untuk hadir kembali, kalau dijawa wuriwuri budoyo yaitu mengangkat budaya dari nenek moyang terdahulu yang mungkin sudah dilupakan, oleh para kaum pemuda -pemudi yang kreatif sehinga mendatangkan banyak orang untuk berwisata”

” kita patuh berbangga karena Indonesia  dibangun bukan atas persamaan tetapi Indonesia terdiri dari berbagai macam suku bangsa, agama, adat, bahasa yang berbeda sehingga itu yang menyatukan Indonesia  yang Bineka Tunggal Ika, sangat beda dengan negara Eropah dan Arab yang dibangun berdasarkan persamaan sehingga mudah terpecah-pecah “
“dan saat ini langkah maju dikerjakan kepala Desa Jangga dolok, sekarang banyak wisatawan datang ke sini berarti masyarakat disini harus menjadi pelayan. sebagai pelayan tentu  kita menghormati, menghargai, dan mendukung berkoordinasi menyambut wisatawan dengan sopan santun.
Kapolres Agus berharap masyarakat batak yang memiliki sifat tegas, keras, berkomitmen, jujur, iklas, apa adanya  itu yang dikedepankan, biarlah wisatawan nanti yang memahami karakter orang batak, sambil menyinggung pembuatan film  ketiga yang digagas Mabes Polri yang berjudul sang prawira anak  Toba  yang dalam waktu dekat akan shooting di Tobasa, Kata AKBP Agus mengahiri

Bupati Darwin saat pelaksanaan GHF ini mengatakan sangat  mengapresiasi kepala desa Jangga Dolok  ,sebab beberapa waktu yang lalu juga ada acara disini yang sifatnya mendunia dan acara kali inipun luar biasa.

Bupati Darwin Siagian menyinggung tidak ada yang datang begitu saja, orang pintar karena belajar keras, orang kaya karena bekerja dan pakai otak demikian juga pariwisata ,harus   berani memulai event-event yang kecil sehingga bisa menjadi besar,  seraya menyinggung Camat Tampahan bersama Kepala Desa Meat dan Lintong ni Huta yang berangkat ke Serawak Malasya untuk Studi Banding pelaksanaan festival yang dihadiri lebih 20.000 orang pengunjung.

“Bupati Darwin  berharap kepada para Camat untuk merangcang ada satu   desa  ditiap kecamatan melaksanakan festival yang sifatnya dapat mendatakangkan wisata, dan disampaikan juga bahwa dana desa dapat dipakai untuk membiayai karena sifatnya pemberdayaan tetapi tentu didukung warga masyarakat dan para perantau asal desa tersebut, seraya mengajak para camat untuk memulai.

Dari Pantauan MC Tobasa, Ratusan masyarakat ikut menghadiri kegiatan Great Harves Festival (GHF) yang dilaksanakan Pemerintahan Desa bersama masyarakat. Sebagai ungkapan terimakasih kepada Tuhan , dan sebelum memulai Panen raya diawali dengan  kebaktian yang dipimpin Pdt. Sumurung Manurung, STh,

“Pendeta menekankan  berkat yang diterima melalui panen raya menjadi pujian kepada Tuhan , besarnya kasih setia  telah Tuhan telah diberikan kepada masyarakat , melalui panen raya yang melimpah , dan kegiatan ini juga sebagai bentuk komunikasi yang baik antara pemerintah dengan masyarakat ” kata Pendeta mengahiri.

Kepala Desa Djangga Dolok Rahmat B. Manurung saat dikonfirmasi MC Tobasa mengatakan Great Harvest Festival (GHF) atau Festival Pagelaran Budaya secara khusus ini sebagai ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena saat ini panen raya pantas disyukuri. GHF ini merupakan kebiasaan nenek moyang dalam menuai padi atau disebut mardege. Acara Festival Panen Raya ini dirangkai dengan kegiatan yang lain sebagai budaya Batak seperti Pasar Rakyat, Marmuccak, Manortor, Martandang Najolo dan Martumba, Opera Batak, dll.
“Peserta GHF ini di ikuti masyarakat sekitar dan dihadiri Puluhan  tamu  mahasiswa dari mancanegara yang berasal dari Ceko”

“Acara ini juga diadakan sebagai salah satu bentuk kegiatan pengelolaan Dana Desa, bahwa Dana Desa dapat dimanfaatkan lebih luas dan dalam pemberdayaan masyarakat . Desa punya potensi kalau digali akan menjadi sumber ekonomi bagi masyarakatnya, sehingga acara ini juga disebut Gerakan Desa Bisa.”

“Desa Jangga Dolok juga menangkap peluang Program Danau Toba sebagai Destinasi Wisata Prioritas, yang di dalamnya berperan aktif dalam mensukseskannya.” jangga dolok menentukan desa pariwisata yang dilombakan kementerian desa dan pariwisata.

 

“GHF adalah Event Pariwisata yang diharapkan akan dapat memperkenalkan Desa dan Kabupaten Toba Samosir kepada dunia luar, untuk menarik wisatawan berkunjung ke Tobasa. GHF akan dilaksanakan sebagai event tahunan untuk juga menginspirasi desa atau kecamatan lainnya melaksanakan kegiatan yang sama dengan tema yang berbeda seraya memberitahukan kedatangan  beberapa waktu yang lalu Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) berkunjung ke Desa Jangga Dolok dan saya juga menitipkan pesan kepada KEIN , sangat berharap Presiden Jokowi  berkenan mengunjugi desa Jangga Dolok ” Kata Kades Rahmat mengahiri.

Acara ini juga mengelar pengukuhan organisasi pasar rakyat UMKM yang dipimpin Marandus Sirait.
Kegiatan GHF Dihibur sanggar doloksipiak pimpinan Corry Paroma Panjaitan dari Ajibata, Opera martandang Pimpinan Op Halasan Sitorus,  Sanggar naulibasa dari Sibisa, mossak pimpinan simanungkalit. Tari Simalungun Tolu Sahundulan pimpinan sultan, totor sibunga jambu dari Paradop Tortor Pimpinan simanungkalit

Acara ini turut dihadiri Para Pimpinan OPD , Para Camat se Kabupaten Tobasa, Pengusaha Batikta Trisna Pardede, Mahasiswa IT Del Sitoluama , Danramil Lumbanjulu  Sati Husaini dan lain -lain, (MC Tobasa).