Balige, MCTobasa – Hidromikro atau pembangkit listrik tenaga air yang berada di Desa Hasang Kecamatan Nassau Toba Samosir memproduksi listrik sebesar 0,2 megawatt atau sekitar 40.000 watt.
Hal ini dikemukakan Marsarasi Simanjuntak di kantor bupati pada Jumat, (29/4). Marsarasi Simanjuntak sebelumnya menjadi kepala dinas koperasi dan perdagangan pada tahun 2013 sewaktu bupati Kasmin Simanjuntak menjabat.
Marsarasi dalam keterangannya mengatakan jika Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang berada di Desa Napajoring Kecamatan Nassau ini berkapasitas 0,2 megawatt dan telah mampu mengalirkan listrik kepada sekitar seratusan kepala keluarga yang berada di desa tersebut.
PLTA ini ada berkat bantuan dinas sosial dari menteri koperasi pada tahun 2013 dan diresmikan 2014 lalu saat oleh Kasmin Simanjuntak.
Koperasi menjadi pengelola dalam PLTA ini. Baik dalam perbaikan, pengambilan setoran warga dan bahkan perawatan sendiri dilakukan oleh warga yang berbentuk koperasi.
Dalam pengelolannya sendiri masyarakat ikut berpartisipasi dengan melakukan pembayaran iuran setiap bulan. Dana yang masuk ke koperasi tersebut diperuntukkan untuk perbaikan dan perawatan mesin pembangkit listrik tersebut serta untuk membayar gaji pegawai.
Potensi sumber daya alam yang melimpah di Tobasa ini menjadi sesuatu yang mendatangkan keuntungan dan kemudahan bagi masyarakat. Masyarakat Tobasa yang masih banyak terisolir dan tak mampu dialiri listrik dalam waktu dekat akan terpenuhi.
Salah satu pembangkit listrik tenaga air yang akan dibangun tahun ini adalah PT BNE (Binsar Natorang Energi). Dengan berdirinya PLTA ini maka semakin banyak desa-desa akan menikmati listrik. Kapasitas PT. BNE ini sekitar 13×3 mega watt dan akan mampu mengurangi beban defisit listrik di Sumatera Utara. (mctobasa/stb/pintor)