Kementerian Pariwisata RI Geler Convergence Meeting di Kab. Toba Samosir


Balige, MCTobasa – Kementerian Pariwisata RI bersama Pemerintah Kabupaten Toba Samosir (Tobasa) melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Budpar) Kab. Tobasa menggelar Acara Convergence Meeting Penataan dan Penguatan Kelembagaan serta Manajemen Pengelolaan Destinasi Pariwisata di Tobasa bertempat di Hotel Sere Nauli, Laguboti Tobasa, Jumat (25/09).

Kegiatan ini dibuka Plh. Bupati Tobasa Drs. Audi Murphy Sitorus, SH., M.Si diwakili Asisten Administrasi Umum Eston Sihotang, S.Pd dan sebagai narasumber pada kegiatan ini Andhy MT. Marpaung, SH, Benjamin Abdurrahman dan Kadis Budpar Tobasa Ultri S. Simangunsong.

Tujuan dilaksanakannya acara ini adalah untuk pembentukan tim formatur Forum Tata Kelola Pariwisata (FTKP) yang nantinya bertugas merumuskan struktur, pendanaan dan berbagai aspek dalam pembentukan FTKP di Tobasa.

Andhy Marpaung mewakili Asisten Tata Kelola Destinasi Kementerian Pariwisata mengatakan untuk Periode 2015-2019, pemerintah telah menargetkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara di Sumatra Utara sebanyak 1 juta orang.

“Untuk mencapai taget itu tentunya harus ada sinergitas menyangkut infrastruktur, transportasi, promosi, investasi dan kelembagaan yang kuat”

Itulah sebabnya kita sangat berharap pada tahun 2015 ini FTKP sudah harus terbentuk di Tobasa, harapnya.

Beliau meminta agar tim formatur secara cepat bergerak cepat dalam membentuk kelembagaan FTKP di Tobasa.

Sementara Benjamin Abdurahman dalam paparannya mengatakan bahwa FTKP nantinya akan melibatkan unsur dunia usaha, masyarakat dan pemerintah.

Dalam pengelolaan pariwisata ketiga unsur ini harus bersinergi untuk menciptakan pariwisata yang berdaya saing.

“Fungsi FTKP ini adalah sebagai media komunikasi dalam hal tata kelola pengembangan destinasi wisata. Dengan adanya forum ini pembagian peran akan terdefenisi dengan baik sesuai fungsi masing-masing, sehingga akan tercipta sinergi dalam pengembangan wisata di Tobasa,” terang Benjamin.

Diharapkan Benjamin, dengan adanya forum ini masalah klasik birokrat dalam hal koordinasi, komunikasi dan kolaborasi bisa teratasi, karena dalam forum ini nantinya seluruh unsur adalah setara.

“Sehingga pola kerjanya akan mengedepankan dialog dan diskusi dalam mengidentifikasi berbagai isu dan permasalahan yang ada”, kata Benjamin.

Sebelumnya Plh. Bupati melalui Eston Sihotang mengatakan bahwa Tobasa memiliki banyak objek wisata, baik wisata alam, budaya dan rohani.

Namun belum termanfaatkan secara optimal karena keterbatasan infrastruktur dan aksesibilitas yang belum mendukung.

Diharapkan melalui kelembagaan FTKP kiranya permasalahan mendasar ini dapat diatasi.

“Kita sadar keterpaduan program yang melibatkan sinergitas aktivitas wisata atau atraksi, aksesibilitas dan amenitas di lokasi destinasi wisata yang melibatkan penanganan lintas SKPD dan pemberdayaan masyarakat belum optimal,” lanjut Eston.

Kita berharap FTKP ini kiranya akan menjadi fondasi yang kuat dalam mengembalikan kejayaan pariwisata Danau Toba khususnya di Tobasa. (mctobasa/sesmontb/wels)