Balige, MCTobasa – Senin, (18/4) mendatang, Pemerintah Kabupaten Toba Samosir (Tobasa) akan melakukan penanaman padi secara massal di lahan petani yang sudah lama tidak diolah akibat kekeringan, dengan mesin rice transplanter (mesin penanam padi) di Desa Lumban Bulbul Kecamatan Balige.
Untuk menyiapkan penanaman itu, sejak minggu lalu, dengan pompanisasi sebanyak tiga unit Dinas Pertanian sudah berhasil menyedot air ke persawahan dari Danau Toba dan sudah mulai diolah dengan traktor.
“Jadi 18 April mendatang, kita sudah harus melakukan penanaman. Menteri Pertanian dan Menkopolhukam direncanakan akan hadir untuk melakukan penanaman bersama Bupati, Wakil Bupati dan pejabat lainnya,” ujar Kepala Dinas Pertanian Joni Hutajulu SP, kepada masyarakat Desa Lumban Bulbul, pada sosialisasi terkait kegiatan penanaman padi yang akan dilaksanakan di desa itu, Selasa, (5/4).
Joni menjelaskan, luas lahan kering yang sudah diolah saat ini mencapai 20 – 25 hektar. Bibit untuk lahan tersebut telah diserahkan kepada Hasan Siahaan, salah satu Ketua Kelompok Tani di Lumban Bulbul sebanyak 500 kg, dan 60 kg diantaranya telah disemaikan untuk kebutuhan penanaman secara simbolik, pada lahan seluas 4 hekter.
“Jadi penanamannya simbolis. Hanya sekitar 4 hektar, sesuai banyaknya bibit yang disemaikan, selebihnya nanti, diatas tanggal 18 April, akan kita lanjutkan penanamannya hingga tuntas,” ujar Joni disambut aplause masyarakat desa tersebut.
Terkait pertanyaan Munson Marpaung, warga Lumban Bulbul, bagaimana setelah penanaman, Joni menjelaskan, pihaknya akan selalu melakukan pemantauan terhadap perkembangan tanaman padi tersebut. Pihaknya juga siap mendampingi masyarakat mengatasi masalah manakala ada hama serta membantu pemupukan. “Panen pun nantinya, kita akan sama-sama melakukannya. Ini harus bisa kita jadikan sebagai langkah awal, bahwa kita bisa melakukannya secara bersama-sama,” ujarnya.
Oleh karena itu masyarakat Lumban Bulbul diajak berpartisipasi, karena kegiatan itu demi kesejahtraan masyarakat setempat, dan kegiatan itu diharapkan dapat meningkatkan semangat masyarakat untuk lebih giat bekerja dalam rangka peningkatan ketahanan pangan di daerah itu.
“Kita tahu dari tahun ke tahun, penduduk Tobasa terus bertambah, sementara luas lahan tetap bahkan berkurang. Disamping itu masalah lain yang kita hadapi saat ini, banyak lahan pertanian kita kekeringan akibat iklim yang ekstrim. Air sulit kita dapatkan guna mengairi persawahan, sementara beras untuk kebutuhan keluarga harus kita penuhi,” ujarnya.
Itu sebabnya masyarakat diajak untuk terus giat bekerja. Dan menurutnnya masalah itu sudah dilihat Bupati. Oleh karenanya, lanjut Joni, Pemerintah Kabupaten Tobasa dibawah kepemimpinan Bupati Ir Darwin Siagian dan Wabup Ir Hulman Sitorus MM bergerak mengatasinya dengan membantu petani, agar lahan kering yang sudah lama tidak diolah dapat diolah kembali untuk berproduksi.
Menanggapi hal itu, perwakilan masyarakat, diantaranya D Simangunsong dan Lambok Simangunsong, mengajak masyarakat petani setempat merespon perhatian pemerintah daerah tersebut, dengan ikut berpartisipasi. “Saya berharap kita jangan mau hanya menonton, karena yang hendak ditanami adalah lahan kita sendiri. Kita semua harus ikut terlibat,” imbaunya.
Camat Balige Sahala Siahaan menyampaikan himbauan serupa, supaya masyarakat desa itu menyambut baik perhatian pemerintah daerah setempat. “Pemerintah sudah memberikan perhatiannya, membantu masyarakat desa ini, agar bisa mengolah lahan pertanian yang dulunya kering menjadi bisa ditanami. Untuk itu saya meminta kita semua, agar dengan tangan terbuka menerima dan meresponya dengan melakukan tindakan nyata, berpartisipasi dan bekerja keras,” katanya. (mctobasa/stb/edu)