Balige, Musim kemarau berkepanjangan sejak bulan lalu membuat sejumlah sumur di daerah Balige, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa) kering. Para petani di daerah itu juga mulai resah, manakala kemarau berlanjut, tanaman akan rusak total.
“Gak hidup lagi air di rumah kami, sumur kering,” keluh Amir Siahaan yang juga diamini Ester Pasaribu, warga Balige yang diwawancarai Jumat (26/8), sambari menerangkan bahwa kondisi itu sudah terjadi dua pekan terakhir ini.
Kekeringan itu juga menuai kekawatiran bagi para petani di daerah itu, khususnya petani di ladang. Seperti pengakuan Yohan Sibarani, petani Kunyit dan Jahe ketika ditemui di Pasar Balige. Katanya, daun Kunyit dan Jahe miliknya mulai menguning akibat kemarau. “Seminggu lagi tak turun hujan, gak ada lagilah yang mau dipenen,” keluhnya.
Oppung Rio br Siahaan petani cabe di daerah itu juga mengeluh. Katanya, daun Cabe miliknya keriting dan gugur. Buahnya juga kecil-kecil dan tidak berkembang.
“Kalau turun hujan, mungkin masih bisa bertumbuh lagi. Tapi kalau situasinya seperti ini terus, tak tahan lagilah itu,” katanya.
Seperti diketahui, kemarau itu juga berdampak pada seringnya kebakaran hutan yang kerap terjadi di di daearah itu. Saat ini, banyak hutan di wilayah Tobasa yang sudah gundul akibat kebakaran, dan perlu segera dilakukan reboisasi massal. (bidangKominfo/stb/ft)