Silaen, MC Tobasa- Wakil Bupati Tobasa Hulman Sitorus menyampaikan selamat hari Natal kepada semua masyarakat yang hadir pada acara perayaan natal Oikumene se Kecamatan Silaen, Minggu sore (1/12/2019) .
Perayaan natal ini mengambil tema “Hiduplah Sebagai Sahabat Bagi Semua Orang ” (Yohanes 15:14).
“Pada kesempatan pertama , Wabup Hulman Sitorus menyampaikan sangat mengapresiasi panitia natal yang telah memberikan kedamaian, dan persahabatan saat ini.
Selanjutnya Wabup Hulman Sitorus mengucapkan terimakasih kepada Anggota DPRD Tobasa Tua Parasian Silaen dan para tokoh masyarakat yang hadir.
Hulman Sitorus berharap ke depan hubungan antara semua warga kecamatan Silaen agar hidup bersahabat dan tetap saling mengasihi.
Kita bersahabat, sesuai dengan perintah Yesus, marilah kita saling mengasihi. “kita bersahabat dan sebagai sahabat Wabup menghimbau untuk mengupayakan perubahan hidup dan perbaikan persahabatan kedepan.
Wabup Hulman juga menghimbau Kepada para calon kades yang akan mengikuti Pilkades, supaya niat dibulatkan, tekat disatukan untuk menjadi pemimpin di desa,” ujar Hulman Sitorus dalam sambutan singkatnya.
Sementara itu, khotbah natal disampaikan Pdt Marudur Siahaan, MTh Dosen sekolah Bibelvrow mengambil nats Khotbah Yohanes 15:14.
Pdt Marudur, menyampaikan menjadi sahabat Yesus Kristus ada persyaratan, apa itu?
Sangat berbeda persahabatan di dunia, dia mencontohkan Diera revolusi 4.0 menjadi sahabat dan mencari teman tidak sulit, sebab bisa berteman sampai 5.000, itu bisa dilihat dari media sosial Facebook.
Di media sosial berteman tidak ada batasnya, bisa sama pejabat, mulai dari kalangan atas sampai kebawah atau sama siapapun bisa berteman.
Tetapi bisa secepat kilat, tidak lagi berteman, itulah era kemajuan teknologi /dunia saat ini.
Semua terbuka lebar bisa berteman, tetapi apabila tidak suka berteman bisa langsung di amprem atau diblokir, itulah pertemanan didalam dunia maya.
Berteman ada syaratnya bila dalam medsos tidak suka ,sekejab itu juga bisa diamprem.
Tetapi Bersahabat dengan Yesus juga punya syarat, yaitu harus ikut perintah Yesus Kristus.
Kalau di dunia alasan berteman karena menyenangkan ( nikmat), azas mamfaat karena ada yang mau diperoleh dari temanya itu, itulah persahabatan yang sangat rapuh. Dan yang bersahabat berdasarkan kebaikan.
Berbeda dengan Yesus Kristus. Membuat persahabatan haruslah berdasarkan perintah untuk saling mengasihi sesama manusia.
Manusia Tidak bisa memilih dimana dia lahir, tetapi manusia bisa memilih bersahabat dengan manusia bahkan dengan Yesus.
Dia mengatakan bahwa Yesus yang dijanjikan sebagai Mesias lahir dari keluarga orang miskin, tujuannya memutar balikkan logika manusia, karena yang logis belum tentu kebenaran.
Ketika semua orang berjuang dengan kekerasan, justru Yesus memerintahkan saling mengasihi, kasihilah sesamamu manusia, inilah perbedaan logika manusia dengan kebenaran perintah Yesus.
Yesus berteman dengan orang Samaria yang baik hati, memutar balikkan logika orang berdosa.
Yesus menempatkan diri sebagai sahabat manusia, “kamu adalah sahabatku kata Yesus”.
Inti tema natal tahun ini, adalah perintah saling mengasihi sesama manusia, sebab semua sama dihadapan Tuhan.
Tema ini mengajak semua manusia untuk hidup bersahabat, bukan karena perbedaan maka kita saling bermusuhan, justru perbedaan membuat kita saling bersahabat.
Pdt Marudur juga menyinggung Isu Pilkades, bahwa kalau ada perbedaan pilihan, harus dianggap mereka juga sahabat kita.
Dia mengajak untuk jangan bermusuhan, sebab orang yang tidak seiman dengan orang Kristen, perintah Yesus jelas bahwa semua manusia harus bersahabat dan saling mengasihi.
Kalau ada orang yang berkompetisi harus dianggap mereka bersahabat, bahkan dengan orang berdosapun harus kita bersahabat. Sebab tidak ada manusia yang sempurna semua berdosa.
Pdt Marudur Juga menyinggung perayaan hari HIV/AIDS yang bertepatan Minggu 1 Desember 2019 untuk menempatkan manusia saling bersahabat, dan juga tanggal 3 Desember hari dissabilitas Internasional, perintah Yesus jelas untuk saling mengasihi.
Yesus berkata kepada sahabatnya “kasihilah sesamamu seperti Aku telah mengasihih kamu”.
Kasih yang diberikan bukan pergi, tetapi kasih itu diam didalam diri kita. Melalui kasih Yesus yang telah lebih dulu mengasihi kita, marilah kita saling mengasihi sesama manusia disekitar kita.
Keberagaman manusia bukan menjadi perpecahan tetapi untuk saling mengasihi dan sekaligus membina persahabatan, ujar Pdt Marudur Siahaan mengahiri.
Sebelumnya dilaksanakan prosesi perayaan Natal oikumene yang dimulai dari komplek SMPN 1 Silaen menuju tempat acara di komplek Kantor camat yang berjarak 500 m.
Prosesi dipimpin Pdt Marudur Siahaan, MTh, Pdt Hotman Panjaitan, STh, Pdt Radius Purba, STh , Wakil Bupati Hulman Sitorus beserta Ibu Iin R Hulman Sitorus didampingi Kadis Perindagkop Marsarasi Simanjuntak, Kadis Sosial Rajaipan Sinurat, Kadis Pendidikan Parlinggoman Panjaitan, Camat Silaen Sedi Lumbanraja, Kapolsek Silaen Iptu RHTampubolon, bersama para panitia natal.
Diakhir perayaan natal dilaksanakan doa pemberangkatan kepada para calon Kepala Desa yang akan mengikuti pemilihan kepala desa hari Kamis, 5 Desember 2019.
Acara natal ini turut dihadiri anggota DPRD Tua Parasian Silaen, Asisten I Harapan Napitupulu, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, seluruh kepala Desa, Sekdes dan Perangkat Desa se-Kecamatan Silaen , Kapus Silaen, Ka UPTD dinas Pendidikan, TNI/Polri dan ratusan warga, (MC Tobasa).