Sigapiton, MC Tobasa-Menyikapi konflik yang terus berkepanjangan antar warga dengan aparat Kepolisian dan Satpol PP saat melakukan penghadangan pengerjaan alat berat Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) di lahan yang akan dijadikan destinasi kawasan wisata terpadu, akhirnya Bupati Tobasa, Darwin Siagian bersama Kapolres Tobasa, AKBP Agus Waluyo ,S.I.K dan Direktur BOPDT, Arie Prasetyo temui warga Sigapiton, sekira pukul 16.00 WIB, Jumat sore (13/9/2019).
Kehadiran Bupati untuk memediasi kembali pihak masyarakat ketiga desa yakni Desa Pardamean Sibisa, Motung dan Sigapiton yang bersinggungan langsung dengan BPODT.
Dari kesepakatan tadi ada titik terang akan dilanjutkan Pertemuan yang akan dilaksanakan di Kantor Camat Lumban Julu, dengan mengundang perwakilan dari tiga desa pukul 16.00 WIB, Minggu (15/9/2019).
Sebelumnya, Kapolres Tobasa meminta kepada seluruh warga agar lebih kooperatif dan mau berdialog membicarakan seluruh persoalan menyangkut lahan BPODT. Kapolres juga menghimbau warga agar tidak terpancing melakukan tindakan yang melanggar hukum.
“Saya harap pendekatan kekeluargaan bisa dikedepankan, saya juga tidak mau ada korban baik masyarakat maupun aparat,” ujar Kapolres.
Lebih lanjut, Kapolres juga meminta agar masyarakat Sigapiton berkenan duduk bersama untuk membicarakan solusi terbaik.
“Yang saya kuatirkan, jika program ini gagal di daerah lain sudah ada yang menunggu. Kan, jika program ini jalan, tentu yang menikmatinya juga adalah warga sekitar. Namun jika pertemuan ini gagal, saya angkat tangan. Untuk saat ini, saat bapak masih mendengarkan, saya juga dengar,” tegas Kapolres.
Bupati Tobasa Darwin Siagian mengaku tidak ingin terjadi konflik apalagi jatuh korban di pihak masyarakat. Sebaliknya, Bupati Darwin meminta agar seluruh warga taat hukum dan tidak melakukan tindakan yang melanggar hukum.
Bupati Darwin juga menyampaikan, agar pertemuan yang akan dilaksanakan nanti menemukan kesepakatan. Terkait pembangunan yang dilakukan oleh BPODT, Darwin mengatakan, masyarakat sekitar yang akan menikmatinya.
“Dari dulu saya sudah sampaikan, jika pembangunan BPODT ini sudah jadi, kalianlah yang akan menikmatinya. Jika waktuku sebagai pejabat sudah selesai, tidak ada tanah setapakpun milik saya di sini. Jadi, pertemuan nanti, yang hadir benar- benar warga desa dan yang berkepentingan,” himbau Bupati Darwin.
Terkait pengerjaan pembukaan jalan, Bupati Darwin memastikan tidak akan ada pekerjaan hingga hari Minggu.
“Saya pastikan hingga Minggu tidak ada pengerjaan disini. Mudah-mudahan Minggu sore sudah ada kesepakatan sehingga besoknya pengerjaan bisa dilanjutkan,” Pungkas Bupati Darwin mengahiri.
Direktur BPODT, Arie Prasetyo kepada wartawan mengaku tidak akan meninggalkan masyarakat jika kawasan wisata terpadu ini sudah jadi. Arie menjamin, warga akan terlibat secara langsung dan akan melakukan pembinaan, pelatihan serta menyediakan lokasi usaha di dalam kawasan ini nantinya.
“Saya berani garansi warga pasti kita libatkan. Saat ini saja kita sudah kita sekolahkan 22 anak tamatan SMU sederajat Tobasa untuk belajar di Akademi Pariwisata Bandung. Tujuannya apa? Agar ada masyarakat yang siap bekerja disini yang akan mengisi jabatan manager dan sebagainya,” tegas Arie.
Sebelum pertemuan ditutup, masyarakat Sigapiton setuju untuk menghadiri upaya mediasi yang dilakukan Bupati Tobasa dan kapolres Tobasa.
Perwakilan masyarakat Sigapiton, Mangatas Togi Butarbutar berharap agar ada keadilan bagi masyarakat. “Kami bersedia hadir dan kami berharap agar ada keadilan bagi masyarakat Sigapiton,” pungkas Mangatas. (MC Tobasa)