Balige, MCTobasa – Pemerintah tampaknya sangat serius menjadikan kawasan Danau Toba sebagai suatu kawasan pariwisata berkelas internasional, ditandai beberapa kegiatan rapat koordinasi di Istana Negara pada Selasa (2/2) lalu, sampai dengan di Toba Samosir, dan kabupaten di pinggiran Danau Toba. .
Tujuannya untuk memajukan kawasan danau Toba menjadi kawasan wisata internasional. Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba sebagai prioritas utama dari 10 destinasi prioritas IndonesiaDanau Toba yang sudah terkenal ke seluruh dunia, diharapkan akan menjadi dambaan setiap wisatawan lokal maupun mancanegara nantinya untuk mengunjunginya.
Beberapa waktu yang lalu juga hadir di Tobasa beberapa menteri melakukan rakor di IT DEL, awal Januari. Pembahasan berkaitan dengan pengembangan wisata Danau Toba. Menteri-menteri tersebut merupakan orang-orang yang sangat serius dan bertekad akan percepatan pengembangan kawasan wisata Danau Toba.
Pertemuan yang tergolong singkat namun padat tersebut, menyepakati bahwa kawasan Danau Toba sebagai suatu kawasan pariwisata berkelas internasional akan terlaksana secara cepat, dan melakukan segala kegiatan dengan satu pintu atau Badan Otorita pengelola Danau Toba.
Pada Jum’at (5/2) tepatnya di Bandara Sibisa, sejumlah Deputi Kemenko Maritim dan Sumber Daya datang langsung meninjau bandara Sibisa yang terlantar ini. Kedatangannya disambut hangat oleh Pejabat Bupati Hasiholan Silaen, Sekda Drs. Audi Murphy Sitorus SH, MH, Bagian Umum Erwin Panggabean dan beberapa kepala dinas dari pemerintah Kabupaten Toba Samosir.
Di antara tamu yang hadir adalah Asdep Infrastruktur dan pelayaran, perikanan dan pariwisata Rahman Hidayat. Asdep Infrastruktur, konekfitas dan logistik Rusli Rahim, Kabid Industri Dasar Irlan, Kabid Sistem Logistik Dr. Eng lukijanto.
Setiba di lokasi, para deputi langsung berdialog dengan pejabat Bupati menerangkan, yang secara singkat maket gambar kepada DR Rahman Hidayat Asdep dari Kemko Maritim.
Setelah itu memulai mengumpulkan data-data yang nantinya akan dikerjakan. Landasan pacu dan jalan sekitar lokasi bandara menjadi yang pertama dikunjungi. Menurut Dr. Rahman Hidayat, akses jalan akan diperlebar 9 sampai dengan 12 meter. Panjang landasan pacu juga menjadi 2.500 meter.
Perjalanan darat menuju bandara Sibisa sengaja ditempuh untuk mengetahui keadaan sekitar Danau Toba sebelum keberangkatan menuju Pulau Samosir. (mctobasa/sesmontb/pintor)