Balige, MCTobasa – Pasokan Liquefied Petroleum Gas (LPG) ukuran 3Kg di sejumlah pangkalan di wilayah Porsea, ternyata belum sesuai dengan kebutuhan atau kontrak dengan Agen.
Selain itu, penjualan ternyata lebih banyak kepada pengecer. Hal ini dikatakan sejumlah Pengusaha Pangkalan kepada Tim Monitoring Pemkab Toba Samosir di Porsea, Senin (15/6).
“Kepada pengecer kami menjual Rp16.000 sementara kepada pemakai Rp18.000 dan stok yang datang hanya 1.000 tabung per bulan. Padahal kami sanggup 6.000 tabung per bulan,” kata Pangihutan Sitanggang, pengusaha Pangkalan Uly Water. Menurut data di Bagian Perekonomian Setdakab Tobasa, Uly Water kebutuhannya 4.095 tabung per bulannya.
Tim yang dipimpin Kabag Perekonomian Hasudungan Sipahutar, S.Sos, didampingi Camat Porsea Elister Manurung, Kakan Satpol PP Elisber Tambunan, Selamat Tambunan dari Dinas Perindagkop, juga menemukan sejumlah pengecer yang mendapatkan langsung dari Agen.
Para pengecer ini mengatakan bahwa dulunya mereka adalah penjual minyak tanah. Mereka antara lain R. Simanjuntak di Jalan Patuan Nagari, Irma Batubara Toko Mas A. H Sitorus di Jalan Sisingamangaraja.
Sementara R. Simanjuntak menyebutkan ia mendapatkan langsung dari Agen 20 tabung per minggu. Ia mendapatkannya dengan harga Rp15.000 dan menjualnya dengan harga Rp18.000. Menurut Tim, Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan Pemkab Tobasa adalah Rp16.000. “Monitoring gas 3Kg ini dilakukan karena adanya informasi kelangkaan dan melambungnya harga,” kata Hasudungan Sipahutar.
Sedangkan Agen di wilayah Tobasa ada tiga, yaitu CV. Pantas Toba Sejahtera, CV Toba Anugerah, dan CV. Jaguas Huta. Dan Pengusaha Pangkalan antara lain, UD. April Jaya di Jalan Patuan Nagari mengaku mempunyai stok tabung kosong sebanyak 300 buah.”Masuk ke kami hanya berkisar 150 tabung dari Agen per minggu,” tutur Ny. L. Butarbutar kepada tim.
Sementara beberapa pengusaha di seputar Porsea mengatakan hal senada bahwa pasokan gas 3Kg dari Agen belum bisa terpenuhi sesuai dengan kontraknya.Mereka mengaku kewalahan karena wilayah penjualannya sampai ke daerah Kecamatan Uluan. ”Kami sangat berharap pasokan ini dapat ditambah lagi,” kata Ny. Manurung isteri Pengusaha UD. Johannes.
Tim juga akhirnya memonitor sejumlah pengecer lainnya hingga ke daerah Kecamatan Uluan. (mctobasa/sesmontb/sar)