Kabupaten Toba Samosir berada di Dataran Tinggi Bukit Barisan dengan ketinggian 300-2.200 m di atas permukaan laut, dengan topografi dan konten tanah yang beraneka ragam, yaitu datar, landai, miring dan terjal. Struktur tanahnya lebih labil dan berada pada wilayah gempa tektonik dan vulkanik. Ancaman bencana seperti banjir,tanah longsor,kebakaran rumah atau lahan hutan, angin puting beliung ,dan gempa mungkin saja dapat terjadi. Namun dengan pemahaman dan manajemen bencana yang benar kita dapat meminimalkan kerugian akibat bencana tersebut.
Hal ini dikatakan Bupati Toba Samosir Ir.Darwin Siagian dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Plt Sekdakab Tobasa Drs.Arifin Silaen pada pembukaan Sosialisasi Penanggulangan Bencana di Kabupaten Toba Samosir di Balai Data, Kamis (30/3).
Menurut Bupati, tugas pokok dan fungsi Badan Penanggulangan Bencana Daerah masih memiliki tantangan antara lain masih rendahnya SDM aparatur, kesadaran masyarakat terhadap resiko bencana ,dan minimnya pemahaman kesiapsiagaan menghadapi bencana.
Tampil sebagai narasumber yaitu Hendrik Saragi,SE,Msi Kasubbid Pemberdayaan Masyarakat dan Rosmaniar ,S.Psi Staf Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan di Badan Penanggulangan Bencana Daerah Propinsi Sumatera Utara.Selain itu ada Kapos Basarnas Danau Toba Torang M Hutahaean dan petugas BMKG di Parapat Hendro Subekti.
Kepala BPBD Tobasa Herbert Pasaribu juga ikut memberikan penjelasan atas beberapa pertanyaan dari Kepala Desa mengenai kejadian bencana di wilayahnya.
Peserta sosialisasi dengan moderator Sekretaris BPBD Tobasa Marasi Simamora sekitar 200 orang dari unsur masyarakat desa , petugas Satpol PP/Damkar ,dan para Camat serta perwakilan SKPD.(mctobasa)