Balige, MCTobasa – Wakil Bupati Ir Hulman Sitorus MM, mengatakan, penyusunan analisis jabatan dan beban kerja dilingkungan Pemerintah Kabupaten Toba Samosir (Tobasa) sangat penting dilakukan. Karena faktanya di daerah ini terjadi ketidaksesuaian antara kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN) atau Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan jabatan yang diemban. Itu sebabnya pihaknya mengakui, sangat mendukung kegiatan penyusunan analisis jabatan dan analisis beban kerja itu.
Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Tobasa, Ir. Hulman Sitorus, MM pada saat pembukaan Rapat Analisis Jabatan dan Beban Kerja di Lingkungan Pemkab. Tobasa bertempat di Aula SMK Negeri 1 Balige, Selasa, (19/4)
“Kita harus wujudkan tata kelola pemerintahan yang baik sesuai tuntutan reformasi birokrasi. Makanya kita membulatkan tekad melakukan perbaikan-perbaikan, baik dibirokrasi maupun dalam penyusunan dan penganggaran kegiatan,” tegas Hulman pada acara penyusunan analisis jabatan dan analisis beban kerja di lingkungan pemerintahannya”
Oleh karena itu, penyusunan analisis jabatan dan analisis beban kerja itu diminta dilaksanakan sungguh-sungguh, agar hasilnya baik dan terukur. Apalagi diakui baru itu kali pertama kegiatan itu dilaksanakan di Tobasa, sehingga kedepan tidak ada lagi penerimaan pegawai, terutama tenaga honor secara sembrono di daerah itu.
“Karena tindakan seperti itu, tanpa kita sadari sangat merugikan kita semua. Lihat saja, jumlah pegawai kita terlalu besar, namun kompetensinya tidak dapat dipertanggung jawabkan. Beban APBD kita untuk belanja pegawai juga terlalu besar, mencapai kurang lebih 67 persen, termasuk biaya tenaga honorer yang kita rekrut, membebani APBD kita, mencapai kurang lebih Rp. 11 M. Sementara sumber-sumber pendapat daerah kita amat sangat minim,” katanya.
“Oleh karena itu, seluruh PNS dilingkungan pemerintahannya diharapkan dapat menanggung beban itu secara bersama-sama. “Kita harus memahami masalah ini dan menghayatinya. Untuk itu, kita tidak dapat meningkatkan kesejahteraan pegawai, guna merangsang peningkatan produktivitas kerja, karena APBD kita terlalu besar untuk belanja rutin,” ujarnya.
Sementara disisi lain, katanya, pihaknya harus membenahi dan membangun infrastrukur, meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM), Pendidikan, Kesehatan dan Pertanian.
“Untuk itu, jangan lagi ada pegawai berpangku tangan. Kita harus bangkit bersama-sama. Kalau bapak/ibu seorang analis, jadilah analis handal. Bila guru, jadilah guru handal, kalau operator komputer, jadilah operator handal, kalau Kepala Dinas, jadilah Kepala Dinas yang bertanggungjawab, dan memiliki manajerial yang baik, agar tekad kita untuk memperbaiki Tobasa ini terealisasi. Untuk itu mulai sekarang kita harus berobah,” tegasnya.
Sebelumnya, Ketua tim Drs Salomo Simanjuntak yang juga Asisten III membidangi adminstrasi umum melaporkan, kegiatan itu bermaksud menyusun dokumen analisis jabatan dan analisis beban kerja valid yang dapat digunakan sebagai panduan dalam rangka pembinaan/penataan kelembagaan, ketatalaksanaan, kepegawaian, perencanaan kebutuhan pendidikan dan pelatihan.
Tujuannya di antaranya untuk mendapatkan informasi riil tentang data PNS dan jabatan, ikhtisar jabatan, uraian tugas jabatan di tiap SKPD dan mengetahui hitungan beban kerja masing-masing jabatan dan mendapatkan jumlah ideal aparatur untuk setiap jabatan.
“Kegiatan ini akan kita laksanakan selama tiga hari, mulai hari ini hingga Jumat (22/4) mendatang. Instruktur/tenaga pendamping berasal dari BKN Regional IV Medan. Dan hasil yang kita harapkan, Pemerintah Kabupaten Tobasa dapat memperdiksi kebutuhan PNS dilingkungan SKPD khususnya, dan dilingkungan Pemerintah Kabupaten Tobasa umumnya. (mctobasa/stb/edu)