Balige, MCTobasa – Perayaan HUT Ke XVII Kabupaten Toba Samosir berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Biasanya perayaannya dipusatkan ibukota kabupaten yakni di Lapangan Sisingamangaraja XII Balige. Tetapi kali ini dilaksanakan di 16 kecamatan secara bersamaan. Sehingga seluruh masyarakat desa dapat menikmati dan merayakannya bersama muskipa setempat, Selasa (15/3).
Di Kecamatan Balige misalnya, HUT Ke XVII Kabupaten Toba Samosir (Tobasa) dipimpin langsung Camat Balige Sahala Siahaan, dihadiri anak didik tingkat SD/SMP/SMA/SMK, guru, Sekdakab Audi Murphy Sitorus, Ketua LVRI, Lurah, Kepala Desa dan aparatnya, Sekretaris Desa, OKP Pemuda Pancasila, anggota DPRD Dapil satu di antaranya Sahala Tampubolon, Edward Simanjuntak, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh adat dan warga masyarakat perwakilan dari setiap desa/kelurahan.
Meskipun panas terik menyengat, masyarakat tetap antusias mengikuti perayaan HUT bertema Bersama Membangun Tobasa tersebut dari awal hingga akhir acara. Sebelum hiburan, perayaan HUT diawali upacara nasional, kemudian pemotongan kue Ultah Ke XVII Kabupaten Tobasa, dan kata-kata sambutan.
Camat Balige Drs Sahala Siahaan menyampaikan perayaan HUT Ke XVII Kabupaten Tobasa tahun 2016 adalah momentum bagi pemerintah dan masyarakat untuk semakin memantapkan dan meningkatkan serta memperkokoh tekad dan semangat juang membangun dan mengantarkan daerah itu menjadi suatu daerah otonom agar dapat berdiri sejajar bahkan lebih maju dari daerah-daerah lain.
Sementara untuk menopang dan mendukung Kecamatan Balige sebagai ibukota, pihaknya selaku pemerintah kecamatan, sudah menyusun visi misi Kecamatan Balige yaitu “Balige Bersahabat” yang merupakan artikulasi atas kebijakan Kecamatan Balige dengan aspek Balige “Bersih, Rapi, Sehat, Aman, dan Bermartabat.
Bupati Darwin Siagian dalam sambutannya yang dibacakan Sekda Audi Murphy Sitorus mengatakan hari jadi itu diperingati sebagai bentuk ucapan syukur seluruh masyarakat kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena telah membimbing dan mengayomi daerah itu selama 17 tahun.
Untuk itu Bupati mengajak seluruh elemen untuk saling mengingatkan, memberikan yang terbaik bagi daerah itu. Mengharapkan dukungan dari seluruh masyarakat terutama Aparatur Sipil Negara yang ada di Kecamatan Balige, sehingga cita-cita pembetukan Kabupaten Tobasa dapat diwujud nyatakan yaitu meningkatkan pembangunan untuk kebahagian masyarakat daerah itu.
“Untuk itu mari semua kita bergerak bersama membangun daerah ini. Mari sama-sama mendukung program pemerintah. Sebab tanpa dukungan kita semua, adalah suatu keniscayaan untuk mencapai kehidupan yang lebih baik,” katanya.
Sebelumnya, Marulak Simanjuntak mewakili masyarakat Balige mengatakan, suka duka yang dialami selama 17 tahun perjalanan sejarah Tobasa adalah bukti bahwa daerah itu terus berbenah, meningkatkan pembangunan diberbagai sektor dan untuk lebih mempercepat capaian tujuan pembangunan.
Terkait Otorita Danau Toba, masyarakat diminta sungguh-sungguh memerankan peranan masing-masing, memperkuat adat dan budaya yang merupakan salah satu kekayaan daerah itu. Karena Otorita katanya, adalah momentum bagi daerah itu untuk bangkit mengembangkan pariwisata.
Sahala Tampubolon mewakili DPRD mengatakan sudah banyak pembangunan yang dicapai daerah selama 17 tahun ini. Tetapi ada satu hal yang beliau dambakan selaku Bupati Pertama dan selaku Ketua Pemekaran Kabupaten Tobasa, yang hingga saat ini belum terealisasi yakni Pembangunan Kantor Camat Balige.
Sahala mengakui itu sudah lama ia harapkan, karena begitu Tobasa mekar dari Tapanuli Utara, yang digunakan sebagai Kantor Bupati pertama kali adalah Kantor Camat Balige.
“Ini juga sejarah bagi kita, begitu Tobasa mekar dari Taput, yang digunakan sebagai Kantor Bupati untuk pertama kalinya adalah Kantor Camat Balige. Untuk itu sebagai Bupati pertama, saya berharap pembangunan Kantor Camat Balige dapat direalisasikan kedepan,” pintanya.
Terkait pembangunan, Sahala mengatakan masyarakat tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah semata. Masyarakat katanya harus berperan aktif. Kepala Desa dan jajarannya adalah ujung tombak pembangunan di desa.
“Saat ini anggaran Dana Desa sudah besar, untuk itu, tunjukkan bahwa anda sosok Kepala Desa yang mampu membangun desa, karena desa bagian dari kabupaten ini,” katanya.
Usai kata-kata sambutan, dilakukan deville diikuti seluruh desa/kel dengan membawa hasil bumi desa masing-masing. Kemudian pertunjukan permainan tradisional oleh para pelajar dan atraksi marching band. (mctobasa/stb/edu)