Perayaan HUT RI Ke-71 Tingkat Kabupaten Toba Samosir Sangat Meriah


Balige, Perayaan HUT RI ke-71 tahun 2016 tingkat Kabupaten Toba Samosir (Tobasa) yang dipusatkan di Balige, Rabu (17/8), berlangsung semarak. Masyarakat yang hadir untuk menyaksikan upacara tersebut membludak, jauh lebih ramai dari tahun-tahun sebelumnya.

“Antusiasme masyarakat kali ini cukup tinggi. Sangat jauh beda dengan tahun-tahun sebelumnya,” tutur St Sabaruddin Tambunan, warga Balige, yang dimintai tanggapannya terkait perayaan HUT di daerah itu, Rabu (17/8).

Anggota DPRD Tobasa itu menilai, rencana kehadiran Presiden RI Joko Widodo ke Tobasa dalam rangka Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba, yang tinggal 4 hari lagi, memicu animo masyarakat. Sehingga banyak yang hadir dalam perayaan itu.

“Kita semua pasti menunggu-nunggu kehadiran Presiden. Jadi nanti, saya perkirakan minimal dua kali lipat dari yang hadir saat ini, akan hadir dalam Karnaval yang dihadiri Presiden Jokowi,” katanya sembari mengatakan bahwa diperkirakan masyarakat yang hadir dalam peryaan HUT itu lebih dari 20.000 jiwa.

Dalam perayaan HUT RI yang dipusatkan di kota Balige membuat ibukota Kabupaten Tobasa itu dipenuhi puluhan ribu masyarakat. Jalanan macet, warung-warung penuh, juga objek wisata didaerah itu ramai.

Situasi itu seharusnya menjadi bahan evaluasi dalam pelaksnaan Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba yang dipastikan sangat ramai.

“Bisa kita lihat situasi hari ini, semua lokasi penuh. Seperti Jalan Nasional yang ditutup beberapa jam selama arak-arakan atau pawai, pengguna jalan banyak yang kesasar mencari jalan alternatif lainnya. Kenapa bisa demikian, karena tidak ada arahan atau petunjuk yang jelas dari panitia, padahal jalan alternatif itu ada,” tutur Rahmad Pardosi (31).

Menurutnya, agar pengguna jalan tidak terlalu dirugikan saat penutupan Jalan Nasional, harusnya panitia menuntun pengguna jalan mencari jalan alternatif. “Seperti hari ini, ada beberapa unit mobil yang datang dari arah Medan-Tarutung nyasar ke jalan Somba Debata.

Padahal seharusnya masuk dari simpang Jalan Raja Bona Nionan, atau dari Jalan Sianipar dan keluar dari Soposurung. Kenapa itu terjadi, karena tidak ada petunjuk. Kedepan, saat Karnaval, ini tolong diperhatikan,” pintanya.

Kemudian, ketika Karnaval nanti yang dihadiri puluhan ribu warga masyarakat dan undangan, tentunya pedagang makanan dan minuman yang sehari-hari berjualan di daerah itu pasti tidak akan cukup melayani kebutuhan seluruh pengunjung. Untuk itu, perlu warung-warung makan baru.

Ia menyarankan ada baiknya panitia memberikan ruang kepada pedagang-pedagang baru. Contohnya, bisa saja ditempatkan di taman kota, agar terlokalisir dan tertata baik tanpa mengganggu lokasi pelaksanaan acara.  (bidangkominfo / stb / ft)