Pertahankan Kebersamaan di Tobasa Dengan Falsafah Dalihan Na Tolu


Balige, Menyikapi aksi unjukrasa 4 November 2016 di Jakarta yang bernuansa SARA, Kodim 0210/TU, Polres Tobasa, Pemkab Tobasa, beserta Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Pemuda dan ormas lainnya menggelar apel sinergitas antar lembaga yang digelar di halaman Kantor Bupati Tobasa di Balige, Jumat (4/11) pagi.

Dalam arahannya, Bupati Tobasa Ir Darwin Siagian menegaskan bahwa Apel Sinergitas tersebut bertujuan untuk mengingatkan semua pihak agar tetap waspada terhadap setiap gangguan yang dapat mengganggu jalannya pembangunan. Sehingga harus menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban untuk hidup tentram di Negara Kesatuan Repubik Indonesia (NKRI).

“Apel sinergitas ini juga merupakan salah satu uapaya mengamankan nilai-nilai Pancasila dengan menjalin komunikasi, koordinasi untuk kemajuan Bangsa dan Negara. Kemajemukan Suku, Agama, dan Ras (SARA) yang ada di NKRI adalah suatu anugrah Tuhan yang harus kita pelihara dan merupakan potensi yang besar demi kemajuan Bangsa dan Negara. Maka segala hal yang bertentangan dengan Idiologi, SARA, dan kesenjangan sosial harus kita hindarkan demi menjaga kokohnya persatuan dan kesatuan Bangsa,” kata Bupati.

“NKRI Harga Mati,” kata Bupati. Untuk itu diminta agar tidak mau terpecah belah dengan alasan perbedaan SARA.

“Negara ini dibangun dengan kebinekaan. Justru kebinekaan itulah yang menjadi kekuatan kita. Di Tobasa, mari tetap kita pertahankan kebersamaan dan kondisi yang kondusif ini dengan menjunjung tinggi falsafal Dalihan Na Tolu,” pintanya.

Dalaihan Na Tolu sangat tepat untuk kita bisa selalu menjalin kebersamaan, Lanjut Bupati. “Sebagaimana kita ketahui,  selama ini, perbedaan agama tidak menjadi penghalang dalam kita menjalankan Dalihan natolu, ini harus kita pertahankan,” ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, Dandim 0210/TU Letkol Arm Ezra Nathanael mempertegas, bahwa Apel sinergitas itu merupakan perintah pimpinan tertinggi TNI, dalam upaya mengantisipasi kemungkinan terjadinya imbas demo besar-besaran di Jakarta.

“Kita melihat bahwa 4 November ada demo besar-besaran yang bernuansa SARA. Kami mendapat instruksi dari pimpinan tertinggi, Panglima TNI, Pangdam, Danrem. Dan setelah kami berkoordinasi dengan Polres Tobasa, sama halnya ada perintah dari pimpinan tertinggi untuk melaksanakan apel kesiapan antisipasi yang terkait dengan unjuk rasa,” katanya.

Melalui apel tersebut, pihaknya menghimbai seluruh pihak untuk bersama-sama menjaga situasi aman dan kondusif dilingkungan masing-masing.

“Saudara-saudara sekalian, perlu kita garis bahwahi bahwa urusan mengenai gangguan keamanan bukan hanya bagian sektor, misalnya TNI dan POLRI. Tapi juga melibatkan semua unsur masyarakat. Sehingga dengan adanya apel ini harapan kami Tobasa aman, sejahtra, dan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan, terutama masalah SARA. Besar harapan kami, apabila ada unjukrasa hari ini di Jakarta, tidak ada imbas kedaerah lain termasuk Tobasa ini,” pintanya.

Seperti diketahui, Apel Sinergitas itu dihadiri Kapolres Tobasa AKBP Jidin Siagian beserta perwira Jajaran Polres Tobasa, Kajari Tobasa diwakili Julhelmi SH, tokoh agama Islam dan tokoh agama Kristiani, tokoh masyarakat, pemuda, serta ormas. (BidangKominfo/stb/ft)