Pertahankan Kota Balige Bersih dan Ramah Lingkungan


Balige,  Sejak perhelatan Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba (KPDT) yang digelar di Balige, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa), kota itu seketika bersih. Jalan dibenahi, parit-parit dibersihkan, taman-taman dirapikan dan dibangun, lampu-lampu jalan dibenahi hingga kawasan itu tertata rapi.

Aksi penataan ibu kota Kabupaten Tobasa itu dilaksanakan semua satker di Pemkab Tobasa, juga oleh panitia karnaval. Berulang kali gotong royong massal dilaksanakan dengan melibatkan para Aparatur Sipil Negara (ASN) dan juga masyarakat setempat. Hingga akhirnya Karnaval berlangsung dengan baik.

Meski telah usai, namun keindahan kota saat itu menjadi kenangan. Oleh masyarakat sekitar berharap agar daerah itu tetap seperti saat Karnaval. “Jangan hanya karena ada even kemarin kota kita ini dipoles hingga bersih, rapi, dan indah. Tapi harus kita pertahankan,” tutur Anggota DPRD Tobasa Ramli Aruan ketika dimintai harapannya usai pelaksanaan Karnaval Kemerdekaan di daerah itu, Senin (29/8).

Rahmad Pardosi, warga lainnya berharap, keterlibatan ASN dalam kegiatan gotong royong kebersihan seperti beberapa waktu lalu tetap dilaksanakan. Menurutnya, itu bukanlah hal baru, namun gotongroyong massal yang melibatkan ASN sudah pernah terlaksana dengan baik, dan beberapa tahun sejak berdirinya Kabupaten itu. Namun belakangan terkikis.

“Waktu kepemimpinan Bupati pertama Kabupaten ini, kegiatan gotongroyong di Kota Balige ini dengan melibatkan ASN terlaksana dengan baik. Inilah yang perlu ditingkatkan. Kegiatan seperti itu menurut saya sangat berdampak baik dalam mempertahankan Balige bersih. Kemudian, kita masyarakat juga harus saling peduli lingkungan masing-masing. Jangan seperti kemarin, masih ada warga yang tidak peduli meski para ASN sedang bergotongroyong dipekarangan rumahnya,” katanya.

Yang pasti, lanjutnya, kebersihan bukan semata tanggungjawab petugas kebersihan atau ASN, meski mereka digaji, dan kita memberikan retribusi. Namun juga menjadi tanggungjawab kita untuk menjaga lingkungan masing-masing.

“Mari kita budayakan budaya malu dan peduli.  Malu ketika lingkungan kita kotor, dan peduli terhadap lingkungan bersih dan sehat. Tidak susah, cukup dengan meneladani Poda Na Lima, Paias rohamu (bersihkan hatimu), paias pamatangmu (bersihkan badanmu), paias paheanmu (bersihkan pakaianmu), paias bagasmu (bersihkan rumahmu), paias alamanmu (bersihkan pekaranganmu),” pintanya.(BidangKominfo/stb/ft)