Irjen Kementerian Pertanian, Justan Siahaan, senang, produksi jagung di Desa Partoruan Janji Matogu Kecamatan Uluan Kabupaten Toba Samosir (Tobasa) lebih tinggi dari nasional.
“Ini sudah bangus. Produksinya bisa mencapai 8.5 ton per hektar . Karena nasional hanya 6.5 ton per hektar. Jadi tolong terus dikembangkan,†kata Justan, setelah melakukan panen raya bersama Bupati Darwin Siagian, Wabup Hulman Sitorus, Wakil Ketua DPRD Tonny Simanjuntak, masyarakat, Dirjen diwakili Sekretaris Dirjen Tanaman Pangan, Maman Suherman, Direktur Serealia, Ali Jamil dan Staf Khusus Ketua DPD RI, Edison Manurung di Desa Partoruan Janji Matogu Kecamatan Uluan, Sabtu (2/12).
Menurutnya untuk mempertahankan tingkat produksi ini , seluruh masyarakat Tobasa harus bergerak bersama Pemerintah. “Kalau mengkritik, silahkan kritik dengan santun. Berikan contoh agar kritik itu tidak melemahkan semangat,†katanya.
Dirjen diwakili Sekretaris Dirjen Tanaman Pangan, Maman Suherman, mengutarakan senada, bahkan ia mempersiahlan Dinas Pertanian menyampaikan usulan dan laporan.
“Nanti kami akan mempertimbangkan demi kemajuan pertanian daerah ini. Kalau mengenai target 2018, kami berharap jangan 20 ribu ha, kalau bisa 100 ribu ha,†kata Maman.
Ini dikatakan karena potensi pertanian Tobasa dinilai besar. “Semangat terus. Tanami semua lahan dengan jagung, padi dan kedelai. Nanti bibit untuk komoditi baru akan kami siapkan, agar ekonomi masyarakat daerah ini terangkat,†terangnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian, Lintong Sitorus, mengaku panen raya jagung dilaksanakan untuk memotivasi petani sekaligus mengevaluasi upsus peningkatan produksi komoditi jagung di daerahnya.
Selain itu, Lintong menjelaskan dari 10 ribu ha target lahan tanaman jagung di Tobasa, sampai Periode Nopember diakui sudah tercapai 7.777 ha. Sisanya 2.223 ha, akan dituntaskan akhir Desember 2017. Karena itu ia memperkirakan produksi jagung di Tobasa tahun 2017 akan mencapai kurang lebih 65 ribu ton.
“Khusus Kecamatan Uluan target lahan tanaman jagung 1.187 ha. Dari luasan ini telah tercapai 905 Ha. Luas lahan yang dipanen di Desa Partoruan Janji Matogu, kurang lebih 70 ha. Produksinya mencapai 8,5 ton kering pipil,†terangnya.
Mewakili masyarakat Soltan Manurung menyampaikan terimakasih kepada Irjen dan Dirjen Ketahanan Pangan karena telah mengikuti panen raya bersama Pemerintah Kabupaten Tobasa dan masyarakat Desa Pardomuan Janji Matogu.
Ia berharap Irjen dan Dirjen dapat membantu masyarakat desanya. “Kami masih butuh traktor besar, rotary dan pompa serta bibit unggul. Karena alsintan yang ada tidak cukup karena lahan yang belum diolah masih luas,†ujarnya. Bupati Darwin Siagian mengatakan pembangunan Kawasan Danau Toba menjadi tujuan pariwisata sedang giat-giatnya dilaksanakan pemerintah saat ini.
Tidak semua masyarakat daerahnya bisa menikmati manfaat Otorita Danau Toba itu nantinya. Karena itu Bupati mengapresiasi Program Kementan, membantu masyarakat dengan memberikan bantuan alsintan, bibit jagung, padi dan lainnya, untuk menumbuhkan perekonomian masyarakat secara khusus di daerahnya.
Apresiasi itu disampaikan karena jika pariwisata sudah berkembang, harus diimbangi perkembangan pertanian masyarakat. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Tobasa menargetkan, lahan tanaman jagung tahun depan seluas 20 ribu ha. Meskipun diluar target ini masih ada lahan kering 37 ribu ha.
Tantangan yang dihadapi dalam mengelola lahan ini adalah kekurangan alsintan. Oleh sebab itu Bupati mengaku, pihaknya masih butuh bantuan traktor besar, karena traktor besar milik Pemkab Tobasa masih minim. Bupati juga berharap agar penyaluran bantuan bibit jangan terlambat sehingga masyarakat tepat waktu menanam.(MC Tobasa edu/rik/eyv)