Program PNPM Sangat Menyentuh Kebutuhan Masyarakat Desa


Balige, MCTobasa – Sejak berjalannya Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) tahun 2008 lalu, masyarakat di Kabupaten Toba Samosir telah banyak menerima alokasi pembangunan fisik dan non fisik yang secara langsung menyentuh kebutuhan masyarakat di pedesaan.

“Meski program tersebut telah berakhir, namun masyarakat berharap program yang sama tetap berlanjut,” ungkap Abidin Siregar, tokoh masyarakat Desa Siregar Aek Nalas, di sela Plt. Bupati Tobasa Liberty Pasaribu, SH., M.Si meresmikan proyek PNPM yang dilaksanakan Kecamatan Uluan, Kabupaten Toba Samosir, beberapa hari yang lalu.

Ia mengakui, dari dana PNPM tahun 2014, sebanyak 8 unit bangunan fisik dan beberapa bangunan fisik telah dikerjakan pada tahun-tahun sebelumnya, sehingga jika program itu berkesinambungan, maka sangat besar manfaatnya kepada pembangunan di pedesaan.

“Kami sudah rasakan manfaat PNPM, seperti di desa kami ini saja, telah dilakukan perbaikan jalan penghubung desa dan bangunan gedung PAUD, dan harapan kami program ini tetap bisa berkelanjutan,” sebut Abidin.

Menanggapi hal tersebut, Plt. Bupati Toba Samosir Liberty Pasaribu, SH., M.Si menegaskan meski program PNPM telah berakhir, namun perhatian pemerintah Pusat dan Daerah untuk pembangunan desa justru semakin bertambah.

“Memang PNPM sudah berakhir secara Nasional, namun masih banyak program lainnya yang langsung bersentuhan dengan desa, seperti adanya Alokasi Dana Desa (ADD) dari Pemerintah Kabupaten, ada Dana Desa (DD) dari Pemerintah Pusat, dan masih dana lain yang pendanaannya berasal dari pusat”

Ditegaskan Plt Bupati Liberty, Semuanya itu langsung diturunkan ke desa, dan pengelolanya adalah aparat desa itu sendiri bersama masyarakat.

Dalam pengelolaannya, Liberty mengatakan pola ini (Pola PNPM, red) kita pertahankan, karena pola PNPM langsung melibatkan masyarakat, sehingga lebih menyentuh dan tentunya masyarakat merasa memiliki.

Liberty lebih lanjut menghimbau seluruh aparat desa untuk lebih berhati-hati dalam pengelolaan anggaran yang mencapai ratusan juta rupiah setiap desa.

“Dan dalam mengambil sebuah keputusan, tetap melalui musyawarah dengan melibatkan seluruh aparat desa dan masyarakat”

“Selanjutnya, untuk menunjang program pembangunan desa, seorang Kepala Desa harus mampu menggali dan memanfaatkan potensi-potensi yang ada, jangan selalu bergantung kepada pemerintah. pedomani program desa membangun dengan melibatkan masyarakat, contohnya perantau, pengusaha dan sektor lainnya,” kata Liberty.

Sementara itu, Camat Uluan Robert Manurung, SH, mengatakan bahwa selain 8 unit bangunan fisik PNPM tahun 2014 di Kecamatan Uluan, dana Simpan Pinjam Perempuan (SPP) juga masih tetap berlangsung, yakni bulan Maret hingga Mei 2015 akan diserahkan kepada 10 kelompok dengan dana Rp. 621.000.000,- dan dana SPP tersebut akan terus bergulir meskipun PNPM telah berakhir. (mctobasa/sesmontb/ft)

,