Parparean, MC Tobasa -Menyambut hari pangan sedunia yang ke-XXXlX tahun 2019 yang diperingati setiap tahunya, Pemkab Toba Samosir (Tobasa) melalui Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Tobasa mengelar Festival pangan lokal menu beragam bergizi, seimbang dan aman (B2SA) berbasis sumber daya pangan lokal guna meningkatkan giji keluarga, Kamis (8/8/2019) bertempat di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Porsea.
Bupati Tobasa Darwin Siagian dalam sambutannya sekaligus membuka festival tersebut mengatakan begitu senang dengan diadakannya lomba pangan lokal, karena bisa mencari sesuatu terobosan-terobosan dalam menciptakan masakan khas lokal, khususnya pangan lokal yang ada di Kabupaten Tobasa.
“Ini saya lihat yang diperlombakan adalah non beras, artinya tidak ada makanan dari beras di sini. Jadi intinya ketergantungan kita jangan lagi hanya ke beras, inilah tantangan kedepan”.
” Kabupaten Tobasa memiliki lahan persawahan sebanyak 18 ribu hektar kalau rata-rata perhektar 8 ton gabah maka dapat dihasilkan =144.000,- ton gabah. Sementara Kebutuhan beras sebesar 20 ribu ton/ tahun yang sama dengan 70 ribu ton gabah, dan 70 ribu ton dipergunakan untuk adat, sekolah , belanja jenis makanan , biaya mengola lahan dll, ini mengambarkan Tobasa surplus, selanjutnya Bupati juga menghimbau masyarakat akan lebih baik apabila 2 kali setahun menanam padi dengan tujuan percepatan kesejahteraan masyarakat”.
Bupati Darwin juga berharap pendapatan masyarakat jangan hanya dari padi sawah , tetapi dari bahan non beras yang bisa dibuat modifikasi untuk aneka ragam pangan yang bisa menambah penghasilan masyarakat.
“sumber pangan bisa berinovasi misalnya dari singkong, jagung, dll yang dibuat beranekaragam pangan, seperti kripik, gotuk, onde-onde, dan lain-lain sehinga diharapkan tahun 2020 bisa menciptakam sumber daya manusia yang berkualitas , unggul semuanya ditopang oleh makanan yang cukup, beraneka ragam dan bergizi .”
” juga menekankan kegiatan festival ini ada manfaatnya , bisa dilaksanakan perlombaan di desa yang didanai dari dana desa, ini semua merupakan pemberdayaan masyarakat untuk menumbuh kembangkan kreasi dan membentuk keanekaragaman makanan, sebagai sumber penghasilan masyarakat”
” lebih lanjut mencontohkan masyarakat Desa Sionggang kecamatan Lumbanjulu yang pengamatannya dari jam 6 pagi sudah dikebun, dan pulang sorehari ini menjadi contoh bagi masyarakat Tobasa untuk berubah dari pola duduk -duduk di kedai menjadi bekerja di kebun guna mencukupi pangan keluarga dan juga sebagai sumber penghasilan selain padi sawah”
” tak lupa memuji dan mencontohkan ibu Ketua TP PKK Kabupaten yang rajin dan rutin mempergunakan waktu untuk bekerja keras mampu beternak ayam dan berkebun memamfaatkan lahan pekarangan rumah dinas untuk tujuan mencukupi pangan keluarga”
” dan melalui festival ini para peserta lomba mau mengkampanyekan dikecamatan masing-masing dan didesa, keanekaragaman makanan yang bergiji , aman dan se imbang, kata Bupati Darwin mengahiri.
Ketua TP PKK Kabupaten Tobasa Ny. Brenda Ritawati Darwin Siagian dalam sambutanya mengatakan bahwa komsumsi pangan beras masih cukup tinggi dimasyarakat apalagi di pedesaan dibandingkan komsumsi daging hewani, buah-buahan, sayuran, ubi, jagung dll, sehingga menjadi tantangan kepada semua TP PKK Kecamatan untuk mendorong masyarakat didesa untuk mau mengolah , menyajikan dan menkomsumsi makanan berbasis pangan lokal yang memiliki B2SA guna memenuhi pola hidup sehat, aktif dan Produktif.
” berharap seluruh pimpinan OPD Terkait dan para camat untuk mendorong ketersediaan aneka ragam jenis makanan yang diolah dari berbagai jenis makanan yang bergizi , beragam , aman dan seimbang”, katanya mengahiri.
Kepala Dinas Ketapang Darwin Sianipar mengatakan bahwa kegiatan ini bermaksud mendorong dan meningkatkan kreatifitas masyarakat khususnya anggota keluarga dalam memilih , menentukan, menyusun dan menciptakan menu beragam , bergiji, seimbang, dan aman (B2SA) sesuai potensi sumber pangan lokal.
” Sedangkan festival ini bertujuan untuk penganekaragaman bahan pangan baik sumber karbohidrat maupun vitamin dan mineral apabila dikomsumsi dalam jumlah berimbang dapat memenuhi giji yang dianjurkan, dan selanjutnya menjelaskan bahwa peserta dari festival ini berasal dari 16 TP PKK Kecamatan se Kabupaten Toba Samosir, ” ujar Kadis Darwin Mengahiri.
Pantauan MC Tobasa , Bupati Tobasa dan Ketua TP PKK beserta Pimpinan OPD melihat dan meninjau kreatifitas keanekaragaman pangan yang di sajikan para ibu – ibu PKK dari 16 kecamatan dalam lomba pangan Seperti olahan makanan Singkong Rasa Andaliman, Ayam kampung Nani Arsik, Keripik ubi ungu, Nasi Singkong merah putih, Bakso lele, Bola-bola keju sukun ubi jalar dan ragam pangan lainnya.
Dalam festival pangan lokal berbasis Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) tersebut keluar sebagai Juara 1 dari kecamatan Parmaksian, Juara 2 kecamatan Sigumpar, sedangkan juara ke 3 kecamatan Siantar Narumonda, dan sebagai Juara harapan 1 ke Kecamatan Laguboti, Juara harapan 2 Kecamatan Porsea sedangkan Juara harapan 3 diraih oleh Kecamatan Pintu Pohan Meranti.
Tim Juri penilai adalah Ny. Ida Wasir Simanjuntak dari TP PKK Kabupaten, Tri Darma P Simanjuntak dari Dinas kesehatan bagian gizi dan Devi Sabrina Marpaung dari Dinas Pariwisata.
Penjelasan Ketiga juri lomba festival pangan tersebut, bahwa dasar penilaian adalah dari segi komposisi menu, kandungan gizi, cita rasa, penampilan dan juga kreatifitas makanan itu.
Turut dihadiri Inspektur Kabupaten Wallen Hutahaean, Kadis PMDP dan PA Henry Silalahi, Kadis Perindagkop Marsarasi Simanjuntak, Kadis Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Ganyang Situmoran, Kadis Sosial Raja Ipan Sinurat dan para Camat se Kabupaten Tobasa (MC Tobasa)