Seribu Lilin dari Tobasa, Tolak Aksi Terorisme


-Sejumlah warga Kabupaten Toba Samosir (Tobasa) menggelar aksi penyalaan seribu lilin sebagai tanda penolakan aksi terorisme beruntun yang terjadi di Indonesia. Acara itu dipusatkan di komplek Tugu Pahlawan Revolusi  DI Pandjaitan, Rabu Malam (16/5).

Sebagaimana diungkakan para penggagas, David O Hutabarat, Frederik Tambunan, dr.Tota Manurung, Hulman Naitupulu, Lindung Sihombing dan penggas lainnya bahwa kegiatan itu merupakan aksi solidaritas mengecam aksi teror di Indonesia.

Wakil Bupati Tobasa Ir Hulman Sitorus mengucapkan terimakasi kepada penggas kegiatan aksi moral itu. Katanya, kegiatan tersebut merupakan aksi nyata warga Tobasa sebagai bentuk kecintaannya terhadap keutuhan NKRI.

“Kita jangan pernah takut terhadap bentuk apapun yang mencoba merongrong negara kita. Sejak 1945, negara ini didirikan diatas kebhinekaan. Kita harus menghargai perbedaan itu dan tetap bersatu memperjuangan, menjaga, dan mempertahankan NKRI,” katanya.

Penolakan itu ditandai dengan berbagai rangkaian kegiatan kemanusian, seperti donor darah, penyalaan lilin, doa bersam, menyanyikan lagu kebangsaan, orasi, dan pembacaan  puisi oleh sastrawan Batak asal Balige Saut Poltak Tambunan.

“Kegiatan ini sebagai bentuk simpati dan keprihatinan kepada para korban yang mengalami tindakan keji para teroris. Untuk itu digelar berbagai rangkaian kegiatan itu sebagai bentuk doa dukungan kepada pemerintah untuk menuntaskan segala bentuk kejahatan demi keutuhan Negera Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” tutur Ketua KNPI Tobasa David O Hutabarat.

Pihaknya mengecam segala aksi teror yang ingin mengguncang keutuhan NKRI. “Tidak ada tempat teroris di NKRI ini. Tidak ada tempat untuk teroris di tanah Batak,”ujarnya.

Acara itu diikuti berbagai elemen masyarakat, diantaranya ormas, unsur organisasi kepemudaan, unsur lembaga keagamaan. Turut hadir Bupati Tobasa Ir Darwin Siagian, Wakapolres Tobasa Kompol A Siagian dan sejumlah peserta lainnya.

Alex Siagian mewakili pemuda dalam kegiatan itu menegaskan agar aparat keamanan jangan pernah takut menghadapi para pelaku teror. “Kami minta kepada aparat keamanan jangan mundur sejengkalpun, kami akan terus mendukung,” ungkapnya.

Ust Faturahman mewakili tokoh agama menyebutkan bahwa masyarakat indonesia sangat mengecam dan mengutuk tidakan terorisme yang sudah terjadi beruntun belakangan ini. Diharapkan agar aksi teror bom itu segera berakhir. “Kami berdoa,kiranya saudara-saudara kami yang menjadi korban ditempatkan Allah di surganya. Kita juga berdoa untuk keutuhan NKRI,”katanya. (MC Tobasa tob/rik/eyv)