Balige, MediaCenter – Pemerintah Kabupaten Toba Samosir (Tobasa) pada tahun 2015 mendatang harus memiliki minimal satu lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di tiap kecamatan, dalam rangka mensukseskan program nasional.
Untuk itu, Bunda PAUD Kecamatan yang baru dikukuhkan diminta lebih serius dan giat menjadikan PAUD sebagai kebutuhan di wilayah masing-masing.
Hal itu diungkapkan Ketua Forum PAUD Kabupaten Tobasa Ny. Netty Pandapotan Kasmin Simanjuntak Pardosi saat sosialisasi Peningkatan Akses dan Layanan PAUD sekaligus pengukuhan Ibu Camat se-Tobasa sebagai Bunda PAUD Kecamatan, di Aula SMKN 1 Laguboti, Rabu (12/11).
“Bunda PAUD Kecamatan harus menjadi motivator bagi PAUD. Harus mampu membuat strategi, kebijakan serta program yang dapat mengatasi permasalahan PAUD,” tutur Ny Netti Pandapotan Kasmin Simanjuntak dalam sambutannya.
Kemudian PAUD harus dibina dan dikembangan menjadi satuan pendidikan berkualitas, hingga semua desa di daerah ini minimal memiliki masing-masing 1 PAUD.
Tentang pendidikan, disebutkan bahwa metode pendidikan yang diterapkan adalah bermain sambil belajar. Untuk itu diharapkannya seluruh tenaga pendidik PAUD tidak melupakan 6 domain, yaitu aspek bahasa, matematika, seni dan kreativitas, agama, bahan alam, dan psikomotor. Sehingga pembelajaran yang dilakukan tidak menjenuhkan anak didik,” pintanya.
Sementara itu, Ketua Panitia Lalo H Simanjuntak yang juga Kepala Dinas Pendidikan Tobasa mengatakan, pendidikan anak usia dini sangatlah penting. Dimana usia dini merupakan usia emas dalam pertumbuhan kecerdasan dan karakter anak. Karena itu dikatakan anak usia dini perlu diperhatikan secara seksama oleh orangtua dan masyarakat.
Lebih lanjut Kepala Bidang Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Henry Silalahi, SE., M.Si mengatakan bahwa “Peran Bunda PAUD Kecamatan juga dalam hal ini sangat penting, sebagaimana tugas dan fungsi Bunda PAUD, yakni sebagai mitra utama gerakan nasional PAUD, memotiasi masyarakat dan pemangku kepentingan, memberikan sumbangan pemikiran, sosialisasi dan penggerakan PAUD di tingkat Desa.
Henri menegaskan Bunda PAUD haruslah lebih giat, semangat dalam hal pengembangan PAUD. Berdasarkan data yang ada dari 244 desa di Tobasa, PAUD yang ada masih 189. Untuk itu tahun 2015, minimal 1 desa, harus ada 1 PAUD.
Ditambahkannya, terkait anggaran PAUD, pihaknya telah mengusulkan dan membuat program dan kegiatan untuk mendukung kegiatan dimaksud pada APBD 2015, sehingga kegiatan operasional pengelolaan PAUD di Tobasa akan lebih baik, misalnya pemberian insentif tenaga pendidik dan kegiatan lain yang mendukung. kata Henry. (mctobasa/sesmontb/edu)