Balige, MCTobasa – Kementerian Perindistrian (Kemenperin) RI memberikan Bimbingan Teknis Perbengkelan Roda Dua dan Bimbingan Teknis Diversifikasi Produk Makanan Ringan kepada 50 warga masyarakat Toba Samosir (Tobasa) selama 5 hari sejak 21 s.d. 25 Juni 2016 di Hotel Sere Nauli, Laguboti dan menghadirkan 4 instruktur dari Kementerian.
Bupati Tobasa Ir. Darwin Siagian mengatakan bimtek ini sangat penting dan berguna bagi para pelaku usaha perbengkelan dan makanan ringan, supaya pengetahuan, keterampilan dan keahliannya meningkat.
Mengingat pertumbuhan kendaraan roda dua saat ini, khususnya di Tobasa sudah sangat pesat, karena roda dua pilihan favorit masyarakat dalam menunjang aktivitas sehari-harinya.
Demikian juga pada bidang pertanian juga demikian. Daerah kita punyai potensi menjanjikan. Seperti ubi kayu, ubi jalar, jagung, pisang, kentang dan lainnya potensial berkembang di daerah ini.
Tapi kondisi ini tidak menguntungkan karena kehilangan nilai tambah produk. Oleh sebab itu, penumbuhan dan pengembangan industri pengolahan pangan dari bahan baku hasil produksi pertanian sangat diperlukan.
Bimtek ini salah satu solusinya. Untuk itu saya mengharapkan seluruh peserta sungguh sungguh mengikuti bimtek ini, agar kualitas dan kuantitas produk makanan ringan yang dihasilkan daerah ini nantinya tidak kalah saing dengan produk daerah lain,” harap Bupati Darwin.
Lebih lanjut Bupati Darwin mengatakan bahwa kegiatan ini berhubungan erat dengan penetapan Kawasan Danau Toba sebagai salah satu Destinasi Pariwisata Prioritas. Kawasan danau toba diharapkan berhasil dan tentu dengan didukung semua pihak, termasuk pelayanan dibidang transportasi dan penyediaan berbagai jenis makanan olahan.
Sementara Sekretaris Dirjen IKM Kemenperin Ir Roy Sianipar, mengungkapkan hal senada. Kawasan Danau Toba kedepan akan menjadi daerah tujuan wisata nasional. Oleh karena itu pembangunan di kawasan Danau Toba harus dilakukan secara serius. Kompetensi diberbagai bidang harus ditingkatkan. Dalam konteks ini, lanjutnya, pengetahuan, keahlian dan keterampilan masyarakat dibidang perbengkelan dan pengolahan makanan ringan harus terus ditingkatkan.
“Untuk itu seluruh peserta saya harapkan sungguh-sungguh mengikuti apa yang berikan instruktur. Jangan sia-siakan, agar kedepannya usaha yang bapak/ibu buka, memiliki daya saing sesuai harapan,”, kata Roy.
Sebelumnya, Kadisperindagkop Marsarasi Simanjuntak dalam laporannya mengatakan, bimtek perbengkelan diikuti 20 peserta, berasal dari 10 kecamatan. Semua peserta telah memiliki pengetahuan dasar tentang mekanik dan sudah memiliki usaha bengkel.
Sementara Bimtek diversifikasi produk makanan ringan, diikuti 30 peserta, juga sudah memiliki pengetahuan dasar tentang pengolahan makan ringan.
Tujuan bimtek, lanjut Marsarasi, untuk meningkatkan pengetahuan, keahlian dan keterampilan peserta dibidang usaha masing-masing. Menyiapkan tenaga kerja yang kompeten dan berdaya saing sesuai kebutuhan serta membantu pelaku usaha dibidang industri dalam penyediaan peralatan khususnya dibidang perbengkelan roda dua dan pengolahan makanan ringan.
Selesai acara pembukaan, secara bergantian Bupati Darwin Siagian, Wabup Hulman Sitorus, Sekretaris Dirjen IKM Roy Sianipar, Kasubbit Makanan, Direktorat IKM Pangan Barang dari Kayu dan Furniture Yati Gobel, Kadisperindagkop Marsarasi Simanjuntak, Kakan Ketapang Sahat Manullang, Kadisnakertrans Eston Sihotang dan Sekdisperindagkop Darwin Sianipar menyerahkan bantuan peralatan perbengkelan berupa Tekiro Tool Kit, Kompressor, Digital Multitester Dekko, Gerinda Tangan dan Bor Tangan kepada peserta bimtek perbengkelan dan peralatan pengolahan makanan ringan berupa Wajan, Mesin pengiris ubi, panci kukus, mesin penghalus daging, mesin pembuat pasta, plastik scaler, blender, kompor gas dan regulator slank gas kepada peserta bimtek diversifikasi makanan ringan secara simbolik. (mctobasa/stb/edu)